Cerpen yang berjudul Gembritt Foury
karya M. Shoim Anwar menceritakan kehidupan singkat seorang anak imigran yang
bernama Gembritt Foury. Gembritt Foury merupakan keturunan campuran kulit putih
dan kulit hitam. Kehidupan Gembritt sedari kecil sudah sangat memprihatinkan.
Ibunya yang merupakan asli keturunan kulit hitam sering kali mengalami kejadian
yang mengerikan akibat kelompok yang anti kulit hitam, untuk itu keluarga
Gembritt sering sekali berpindah-pindah tempat.
Setelah menginjak dewasa, Gembritt
mencoba untuk hidup mandiri dan tinggal di apartemennya sendiri. Dan saat
itulah dia bertemu dengan pria Indonesia yang bernama Shoim Anwar. Setelah
beberapa mereka berdua semakin dekat, mereka berdua terlihat sangat cocok
apabila bersama.
Kondisi politik di Havana sangat
mencekam saat ini. Terjadi pemberontakan besar-besaran yang dilakukan akibat
menentang kepemimpinan seorang Fulgencio Batista maupun Gerardo Machado.
Kehidupan politik memang sangat kejam. Mengorbankan masyarakat yang tidak
bersalah, dengan cara menyiksa maupun membunuh.
Kepercayaan rakyat terhadap politik
semakin menurun. Mereka merasa tidak mendapatkan keadilan atas apa yang ada di
negara mereka. Para penguasa hanya mementingkan dirinya sendiri dan
keluarga-keluarganya saja. Tidak sama sekali mementingkan rakyatnya. Pada
awalnya saja mereka menebar janji akan mengangkat nasib rakyatnya, tapi
nyatanya tidak seperti itu.
“Tentu
saja! Mulanya berjanji akan menperjuangkan nasib rakyat. Tapi lama-lama rakyat
diperas. Kekayaan negara diserap dan ditumpuk untuk anak cucunya dengan
didirikan perusahaan dimana-mana. Pemimpin ini memberikan jabatan-jabatan
penting pada segenap keluarga, kendati sebenarnya tidak becus. Mereka membentuk
jaringan-jaringan politis dan ekonomis. Aku takut penggantinya nanti juga
demikian...”
Seperti kutipan di atas, sebenarnya
tidak hanya di satu negara tertentu mengalami hal seperti itu. di setiap negara
pasti mengalami hal seperti itu. meskipun mereka belum sampai melakukan suatu
pemberontakan dalam skala yang sangat besar.
Jadi
mereka lebih suka ditakuti daripada dihormati?
Yes,
it’s right!
Terlihat dari kutipan di atas,
bahwa para penguasa memposisikan dirinya begitu hebat dan memiliki posisi yang
kuat. Mereka mencoba membangun diri sebagai seorang yang ditakuti oleh orang
lain. Apabila sesuatu yang diinginkannya tidak sesuai dengan yang diharapkan,
tidak segan-segan mereka melakukan suatu kekerasan demi memuaskan rasa
kesalnya. Mereka sudah melupakan bagaimana menjadi seseorang yang patutnya
harus dihormati oleh orang lain.
Gembritt dan Shoim Anwar disetiap
pertemuan sering membicarakan hal-hal tentang politik yang sedang memanas di
daerah tempat tinggal mereka saat ini. Sebenarnya meskipun mereka berdua dekat,
tetapi Shoim Anwar terkadang masih tidak memahami diri Gembritt. Dia tidak tahu
apa yang dilakukan Gembritt. Sepertinya Gembritt menutupi sesuatu dari Shoim
Anwar. Mungkin tentang kegiatan yang selama ini dilakukannya. Tidak menutup
kemungkinan bahwa Gembritt terlibat dalam aksi pemberontakan terhadap
kepemimpinan Fulgencio Batista dan Gerardo Machano.
Secara
kebetulan, dua jam setelah itu, saya kembali melewati jalan tempat berjumpa
dengan Gembritt tadi. Ternyata di halaman gedung yang dimasuki Gembritt tadi
baru saja terjadi ledakan bom. Beberapa mobil rusak berat dan bagian depan
gedung babak belur. Adakah hubungan meledaknya bom ini dengan Gembritt?.
Kutipan di atas dapat menjelaskan
bahwa mungkin ada keterlibatan antara Gembritt dan meledaknya bom di gedung
itu. Banyak hal-hal yang dapat menyudutkan siapa Gembritt sebenarnya. Kalaupun
dia hanya rakyat biasa yang tidak ikut serta dalam aksi pemberontakan, tidak
mungkin pada saat malam setelah aksi pengeboman itu, telepon apartemen Gembritt
selalu berdering dan si penelepon tidak mengeluarkan suara sama sekali.
Gembritt serasa diteror oleh seseorang.
Malam
itu telepon di kamar Gembritt terus berdering tiap tiga menit sekali. Tapi
penelponnya tak juga mau berbicara. Tampaknya ia cuma main-main, atau sengaja
menteror barangkali. Kejadian ini berlangsung sekitar setengah jam.
Mungkin bukan kehendak Gembritt
melakukan hal itu, mungkin juga Gembritt melakukannya karena diancam oleh
seseorang. Tidak akan ada yang mengetahui motif Gembritt melakukannya kalau
bukan Gembritt sendiri yang memberitahukannya.
Waktu terus berjalan dan keadaan di
Kuba semakin mencekam. Para korban juga sudah mulai banyak yang berjatuhan.
Politik sungguh mengerikan. Kekuasaan benar-benar mampu membuat orang-orang
menjadi gila. Mereka haus akan kekuasaan. Rakyat yang tidak tahu menahu menjadi
korbannya.
Shoim Anwar sudah beberapa hari
tidak bertemu dengan Gembritt, karena ingin mengetahui kabar sang teman,
dirinya berencana mengunjungi apartemen Gembritt. Karena dia memiliki kunci
kamar Gembritt, akhirnya dia membuka pintu kamar Gembritt yang ta kunjung
terbuka. Betapa terkejutnya kalau temannya ditemukannya sudah tidak bernyawa.
Akhirnya
keinginan saya menjadi kuat untuk segera membuka pintu itu. Sya pun segera
menusukkan kunci ke lubangnya. Dan rontoklah jantung saya seketika: glaaar!
Saya terkejut alang kepalang. Saya melihat Gembritt terkapar di lantai. Tampak
darah berceceran dan sudah mulai
mengering.tampaknya darah itu bekas mengalir dari dadanya. Saya bergetar dan
amat takut untuk mendekat dan menyentuhnya. Saya menatap sekeliling. Ternyata
semua jendela tertutup rapi dari dalam. Tidak ada tanda-tanda kerusakan. Pun
tidak ada tanda-tanda dia mati bunuh diri dengan benda tajam. Kulihat mulut
Gembritt menganga dan menakutkan.
Kmantian Gembritt memang sangat
mengejutkan Shoim Anwar. Dia bingung dengan keadaan yang terjadi. Gembritt
pasti korban suatu pembunuhan, entah apa itu motifnya. Karena Shoim tidak ingin
terlibat dengan permasalahan itu, dia meninggalkan mayat Gembritt. Seharusnya
dia tidak boleh melakukan itu. setidaknya dia harus bersaksi terhadap apa yang
terjadi di depan matanya. Meskipun dia tidak tahu tentang bagaimana kematian
Gembritt terjadi.
Anda
terlibat dalam pembunuhan Gembritt Foury di Hotel Ambos Mundos. Sekarang Anda
harus ikut kami untuk dimintai keterangan!
Pihak kepolisian malah menangkap
Shoim Anwar karena dirinya dianggap sebagai pembunuh Gembritt. Kalau saja Shoim
tidak meninggalkan mayat Gembritt begitu saja, mungkin saja dia tidak akan
dituduh sebagai pembunuh. Kalau dirinya melarikan diri, malah seolah-olah
dirinya adalah pembunuh Gembritt.
Secara keseluruhan, cerita pendek
ini sangat menarik, mengingat cerpen ini mengangkat kisruh politik yang terjadi
di negara Kuba. Negara yang sangat kaya, namun karena kekayaannya, banyak para
penguasa saling berebut posisi demi memperkaya dirinya. Memperalat rakyat demi
mencapai tujuan yang menguntungkan dirinya. Dan juga dalam cerpen ini
diceritakan bagaimana pentingnya dalam memilih seorang teman apalagi di negeri
orang. Tidak semua orang memiliki watak yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment^^ Gomawo^^