Kamis, 19 Juni 2014

Terjebak di Negeri Orang




Cerpen yang berjudul Gembritt Foury karya M. Shoim Anwar menceritakan kehidupan singkat seorang anak imigran yang bernama Gembritt Foury. Gembritt Foury merupakan keturunan campuran kulit putih dan kulit hitam. Kehidupan Gembritt sedari kecil sudah sangat memprihatinkan. Ibunya yang merupakan asli keturunan kulit hitam sering kali mengalami kejadian yang mengerikan akibat kelompok yang anti kulit hitam, untuk itu keluarga Gembritt sering sekali berpindah-pindah tempat.
Setelah menginjak dewasa, Gembritt mencoba untuk hidup mandiri dan tinggal di apartemennya sendiri. Dan saat itulah dia bertemu dengan pria Indonesia yang bernama Shoim Anwar. Setelah beberapa mereka berdua semakin dekat, mereka berdua terlihat sangat cocok apabila bersama.
Kondisi politik di Havana sangat mencekam saat ini. Terjadi pemberontakan besar-besaran yang dilakukan akibat menentang kepemimpinan seorang Fulgencio Batista maupun Gerardo Machado. Kehidupan politik memang sangat kejam. Mengorbankan masyarakat yang tidak bersalah, dengan cara menyiksa maupun membunuh.
Kepercayaan rakyat terhadap politik semakin menurun. Mereka merasa tidak mendapatkan keadilan atas apa yang ada di negara mereka. Para penguasa hanya mementingkan dirinya sendiri dan keluarga-keluarganya saja. Tidak sama sekali mementingkan rakyatnya. Pada awalnya saja mereka menebar janji akan mengangkat nasib rakyatnya, tapi nyatanya tidak seperti itu.
“Tentu saja! Mulanya berjanji akan menperjuangkan nasib rakyat. Tapi lama-lama rakyat diperas. Kekayaan negara diserap dan ditumpuk untuk anak cucunya dengan didirikan perusahaan dimana-mana. Pemimpin ini memberikan jabatan-jabatan penting pada segenap keluarga, kendati sebenarnya tidak becus. Mereka membentuk jaringan-jaringan politis dan ekonomis. Aku takut penggantinya nanti juga demikian...”
Seperti kutipan di atas, sebenarnya tidak hanya di satu negara tertentu mengalami hal seperti itu. di setiap negara pasti mengalami hal seperti itu. meskipun mereka belum sampai melakukan suatu pemberontakan dalam skala yang sangat besar.
Jadi mereka lebih suka ditakuti daripada dihormati?
Yes, it’s right!
Terlihat dari kutipan di atas, bahwa para penguasa memposisikan dirinya begitu hebat dan memiliki posisi yang kuat. Mereka mencoba membangun diri sebagai seorang yang ditakuti oleh orang lain. Apabila sesuatu yang diinginkannya tidak sesuai dengan yang diharapkan, tidak segan-segan mereka melakukan suatu kekerasan demi memuaskan rasa kesalnya. Mereka sudah melupakan bagaimana menjadi seseorang yang patutnya harus dihormati oleh orang lain.
Gembritt dan Shoim Anwar disetiap pertemuan sering membicarakan hal-hal tentang politik yang sedang memanas di daerah tempat tinggal mereka saat ini. Sebenarnya meskipun mereka berdua dekat, tetapi Shoim Anwar terkadang masih tidak memahami diri Gembritt. Dia tidak tahu apa yang dilakukan Gembritt. Sepertinya Gembritt menutupi sesuatu dari Shoim Anwar. Mungkin tentang kegiatan yang selama ini dilakukannya. Tidak menutup kemungkinan bahwa Gembritt terlibat dalam aksi pemberontakan terhadap kepemimpinan Fulgencio Batista dan Gerardo Machano.
Secara kebetulan, dua jam setelah itu, saya kembali melewati jalan tempat berjumpa dengan Gembritt tadi. Ternyata di halaman gedung yang dimasuki Gembritt tadi baru saja terjadi ledakan bom. Beberapa mobil rusak berat dan bagian depan gedung babak belur. Adakah hubungan meledaknya bom ini dengan Gembritt?.
Kutipan di atas dapat menjelaskan bahwa mungkin ada keterlibatan antara Gembritt dan meledaknya bom di gedung itu. Banyak hal-hal yang dapat menyudutkan siapa Gembritt sebenarnya. Kalaupun dia hanya rakyat biasa yang tidak ikut serta dalam aksi pemberontakan, tidak mungkin pada saat malam setelah aksi pengeboman itu, telepon apartemen Gembritt selalu berdering dan si penelepon tidak mengeluarkan suara sama sekali. Gembritt serasa diteror oleh seseorang.
Malam itu telepon di kamar Gembritt terus berdering tiap tiga menit sekali. Tapi penelponnya tak juga mau berbicara. Tampaknya ia cuma main-main, atau sengaja menteror barangkali. Kejadian ini berlangsung sekitar setengah jam.
Mungkin bukan kehendak Gembritt melakukan hal itu, mungkin juga Gembritt melakukannya karena diancam oleh seseorang. Tidak akan ada yang mengetahui motif Gembritt melakukannya kalau bukan Gembritt sendiri yang memberitahukannya.
Waktu terus berjalan dan keadaan di Kuba semakin mencekam. Para korban juga sudah mulai banyak yang berjatuhan. Politik sungguh mengerikan. Kekuasaan benar-benar mampu membuat orang-orang menjadi gila. Mereka haus akan kekuasaan. Rakyat yang tidak tahu menahu menjadi korbannya.
Shoim Anwar sudah beberapa hari tidak bertemu dengan Gembritt, karena ingin mengetahui kabar sang teman, dirinya berencana mengunjungi apartemen Gembritt. Karena dia memiliki kunci kamar Gembritt, akhirnya dia membuka pintu kamar Gembritt yang ta kunjung terbuka. Betapa terkejutnya kalau temannya ditemukannya sudah tidak bernyawa.

Akhirnya keinginan saya menjadi kuat untuk segera membuka pintu itu. Sya pun segera menusukkan kunci ke lubangnya. Dan rontoklah jantung saya seketika: glaaar! Saya terkejut alang kepalang. Saya melihat Gembritt terkapar di lantai. Tampak darah berceceran  dan sudah mulai mengering.tampaknya darah itu bekas mengalir dari dadanya. Saya bergetar dan amat takut untuk mendekat dan menyentuhnya. Saya menatap sekeliling. Ternyata semua jendela tertutup rapi dari dalam. Tidak ada tanda-tanda kerusakan. Pun tidak ada tanda-tanda dia mati bunuh diri dengan benda tajam. Kulihat mulut Gembritt menganga dan menakutkan.
Kmantian Gembritt memang sangat mengejutkan Shoim Anwar. Dia bingung dengan keadaan yang terjadi. Gembritt pasti korban suatu pembunuhan, entah apa itu motifnya. Karena Shoim tidak ingin terlibat dengan permasalahan itu, dia meninggalkan mayat Gembritt. Seharusnya dia tidak boleh melakukan itu. setidaknya dia harus bersaksi terhadap apa yang terjadi di depan matanya. Meskipun dia tidak tahu tentang bagaimana kematian Gembritt terjadi.
Anda terlibat dalam pembunuhan Gembritt Foury di Hotel Ambos Mundos. Sekarang Anda harus ikut kami untuk dimintai keterangan!
Pihak kepolisian malah menangkap Shoim Anwar karena dirinya dianggap sebagai pembunuh Gembritt. Kalau saja Shoim tidak meninggalkan mayat Gembritt begitu saja, mungkin saja dia tidak akan dituduh sebagai pembunuh. Kalau dirinya melarikan diri, malah seolah-olah dirinya adalah pembunuh Gembritt.
Secara keseluruhan, cerita pendek ini sangat menarik, mengingat cerpen ini mengangkat kisruh politik yang terjadi di negara Kuba. Negara yang sangat kaya, namun karena kekayaannya, banyak para penguasa saling berebut posisi demi memperkaya dirinya. Memperalat rakyat demi mencapai tujuan yang menguntungkan dirinya. Dan juga dalam cerpen ini diceritakan bagaimana pentingnya dalam memilih seorang teman apalagi di negeri orang. Tidak semua orang memiliki watak yang baik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment^^ Gomawo^^

Google Search