Kamis, 19 Juni 2014

Lies




Judul               : Lies
Author            : Phicha Gyuzizi
Main Cast        : Nam Woohyun, Kim Sunggyu
Genre              : Romance, Angst (Maybe)

Warning          : ini ff YAOI kalo suka ya monggo di baca kalo gak suka ya udah kagak usah dibaca, banyak typo yang bertebaran dimana-mana, cerita agak gaje. Hihihihi
Ini FF terinspirasi dari salah satu movie Yaoi yang pernah Phicha liat. Hehehe.
Happy Reading ^^

Author P.O.V
“Semuanya sudah siap. Hahaha, sempurna!” ucap Sunggyu bersemangat. Pasalnya malam ini dia akan merayakan ulang tahunnya yang ke 23 dan sekaligus merayakan hari jadinya dengan Nam Woohyun yang ke 2 tahun ini.
Kue ulang tahun yang berukuran sedang telah siap di meja makan apartemen Sunggyu. Meja makan di Apartemen Sunggyu telah dia ubah sedemikian rupa hingga terlihat sangat cantik. Posisi kue berada di tengah-tengah meja makan, serta jangan lupakan sebotol wine juga tergeletak dengan indah di meja itu untuk menemani pesta yang telah disiapkan oleh Sunggyu.
“Sekarang sudah pukul 6. Masih ada waktu satu jam lagi sebelum Namoo datang, aku masih punya waktu untuk berdandan.” Pikir Sunggyu dalam hati.
Sunggyu bergegas menuju kamarnya untuk bersiap-siap. Sunggyu mengacak-acak isi lemari pakaiannya. “Ah, aku pakai baju yang mana? Aku bingung!” Gerutu Sunggyu karena dia tidak tahu harus memakai pakaian seperti apa. *LoL*
Setelah beberapa menit Sunggyu mengacakacak lemarinya, akhirnya dia memutuskan untuk menggunakan kaos putih V-neck yang dipadukan dengan cardigan warna biru muda dan celana panjang berwarna putih. “Huaaaah, perfect Gyu~ah, kau benar-benar terlihat sexy dan mungkin akan lebih sexy kalau rambutmu sedikit kau berantakkan seperti ini.” Ucap Sunggyu pada pantulan dirinya saat di depan cermin besar yang ada di dalam kamarnya.
~~~ Skip Time ~~~
Jam sudah menunjukkan pukul 8. Sudah satu jam Sunggyu menunggu kedatangan Woohyun. Sunggyu merenggangkan kedua tangannya untuk melepas rasa pegalnya karena dari tadi dia hanya duduk dan memandangi kue ulang tahunnya yang terlihat sangat antik itu.
“Namoo~ah, kau dimana? Sudah sejam aku menunggumu! Apa kau lupa? Bukankah kau sudah kuberitahu tadi pagi dan kau mengiyakannya. Apa kau terjebak macet di jalan?” gumam Sunggyu dalam hati. Pikirannya benar-benar melayang entak kemana. Karena tidak biasanya Woohyun terlambat selama ini.
Sunggyu meraih ponselnya yang tergeletak tidak jauh darinya. Perlahan tangannya mendial nomor Woohyun. “tuuuuut... tuuuuut... tuuuuuut...” Tidak ada jawaban dari pemilik ponsel yang ada di seberang sana. Nam Woohyun tidak mengangkat teleponnya. Sekali lagi Sunggyu menelpon Woohyun, tapi tetap saja tidak ada jawaban.
“Duaaaak.” Sunggyu meletakkan ponselnya kembali ke meja dengan kasar hingga terdengan bunyi yang amat keras.
Sunggyu mencoba menenagkan dirinya. Mencoba bersikap positif. Sunggyu menarik nafas perlahan dan mengeluarkannya lewat mulutnya. “Mungkin dia ada urusan mendadak dan akan datang terlambat. Aku akan menunggumu Namoo~ah. Aku harus sabar menunggunya.”

~~~ Flashback ~~~
“Gyuie, lihatlah kemari.” Teriak Woohyun dari arah belakang Sunggyu.
Sunggyu membalikkan badannya dan dengan cepat Woohyun mengambil gambar Sunggyu dari kameranya. “Hahahaha, Gyu, lihatlah posemu benar-benar sangat lucu. Coba kesini dan lihat ini.” Woohyun menarik tangan Sunggyu dan mensejajarkan posisi mereka dan Woohyun menunjukkan pose lucu Sunggyu.
“Namoo, hapus foto itu. jangan menyimpan fotoku yang seperti orang bodoh itu?” Ucap Sunggyu sambil mempoutkan bibirnya sehingga membuatnya terlihat sangat lucu.
“Klik. Klik. Klik.” Woohyun tidak mengindahkan permintaan Sunggyu dan dia malah dengan semangat memfoto Sunggyu pada saat Sunggyu sedang menmpoutkan bibirnya. “Kau terlihat jauh lebih manis dan sangat lucu saat mempoutkan bibirmu seperti itu. pertahankan posisimu Gyu~ah. Hahahahaha.” Kata Woohyun dengan sedikit menekankan nada suaranya.
“Yaaaaak. Kaaau. Nam Woohyun. Nappeunnn.” Sunggyu memaki Woohyun yang tidak henti-hentinya menggoda Sunggyu. Sunggyu berusaha mengambil kamera yang ada di genggaman Woohyun, namun sebelum dia benar-benar menggapai kamera itu, Woohyun sudah berlari menjauh meninggalkan Sunggyu agar kameranya tidak diambil oleh Sunggyu.
Sunggyu sedikit shock karena Woohyun tiba-tiba berlari. Namun, setelah beberapa detik dia sadar dan langsung mengejar Woohyun yang berlari menjauhinya. Woohyun berhenti di tengah hamparan rerumputan taman kota yang amat luas untuk sekedar melihat hasil jepretannya tadi. Sunggyu melihat Woohyun yang berdiri dengan posisi membelakanginya, dengan cepat Sunggyu Woohyun dan meraih kamera yang digenggam Woohyun.
“Hahahaha. Aku mendapatkannya. Aku akan menghapus semua fotoku yang kau ambil tanpa seijin dan sepengetahuanku Namoo~ah.” Ucap Sunggyu sambil berlari menjauhi Woohyun.
Tidak tinggal diam, sekarang giliran Woohyun yang mengejar Sunggyu. Karena memang Woohyun sangat ahli dalam bidang olahraga, dengan cepat Woohyun bisa menyamai lari Sunggyu dan segera menangkapnya.
“Hahaha. Kena kau Kim Sunggyu”. Woohyun menangkap Sunggyu dengan cara memeluk pinggang ramping Sunggyu. Karena kaget dengan gerakan Woohyun yang mendadak memeluknya, Sunggyu kehilangan keseimbangannya dan terjatuh dengan tidak etisnya di atas rerumputan. Dan karena Woohyun masih memeluk Sunggyu, dengan otomatis dia juga ikut tertarik dan terjatuh dengan posisi di atas badan Sunggyu.
Beberapa menit mereka masih asyik dengan posisi terjatuh mereka. Tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut mereka berdua. Hanya suara debaran jantung mereka yang sangat cepat yang terdengar. Sunggyu memalingkan wajahnya ke kiri untuk menghindari tatapan mata Woohyun yang membuat wajahnya mendadak memerah bak tomat yang sudah matang.
“Gyu”. Suara Woohyun akhirnya memecahkan keheningan yang sempat mereka buat. Tanpa suara, Sunggyu hanya memalingkan wajahnya dan menatap manik mata indah Woohyun. “Gyu, aku mencintaimu. Nan, jeongmal saranghae”.
Perlahan Woohyun semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Sunggyu. Woohyun menempelkan dahinya dengan dahi Sunggyu. Woohyun kembali menatap manik mata Sunggyu. Hembusan nafas Woohyun yang menerpa kulit wajah Sunggyu semakin membuat debaran jantung Sunggyu tidak terkendali.
Sunggyu menutup matanya untuk mencoba menetralkan debaran jantungnya. Namun, sesaat Sunggyu kembali membuka matanya lebar saat dia merasakan ada benda kenyal lainnya yang menyentuh bibir sexynya.
Woohyun hanya menempelkan bibirnya dengan bibir Sunggyu. Namun setelah itu, Woohyun mulai menggerakkan bibirnya, mencoba untuk menyesap bibir bawah dan atas Sunggyu secara bergantian. Ciuman yang sangat lembut yang diterima oleh Sunggyu. Perlahan Sunggyu mulai membalas ciuman Woohyun dan mengalungkan tangannya di leher Woohyun.
Mereka mulai melepaskan ciuman memabukkan mereka karena mereka masih membutuhkan pasokan udara. “Manis. Rasanya sangat manis Namoo~ah, tidak ada yang berubah”. Ucap Sunggyu dengan nada malu-malu.
Woohyun hanya terkekeh pelan mendengar apa yang dikatakan kekasihnya itu. “Namoo~ah, kau berat, bisakah kau tidak menindihku seperti ini terlalu lama?” Pinta Sunggyu dengan mengeluarkan jurus aegonya yang mampu membuat siapa saja yang melihatnya meleleh seketika.
“Hehehehe, Mianhae, apa aku terlalu berat?” Jawab Woohyun sambil merubah posisinya. Woohyun menidurkan badannya di sebelah Sunggyu.
~~~ Flashback End ~~~
Sunggyu mengembangkan senyumnya saat mengingat kejadian satu tahun yang lalu saat dia dan Woohyun menghabiskan waktu liburan mereka. “Sudah sangat lama sekali kita tidak menghabiskan waktu liuran seperti itu lagi Namoo~ah”. Batin Sunggyu dalam hati. Perlahan senyumannya itu menghilang karena sekarang sudah hampir pukul 9 malam dan kekasih yang ditunggunya tidak kunjung datang.
Sunggyu masih dengan setia menunggu kekasihnya itu, meskipun sudah 2 jam Sunggyu menunggu. Sunggyu kembali melamunkan peristiwa-peristiwa menyenangkan yang dialaminya dengan Woohyun. Peristiwa yang paling membahagiakan baginya, karena di Korea ini hanya Woohyun yang dia punya. Keluarga Sunggyu sudah lama menetap di Jepang karena bisnisnya.
~~~ Skip Time ~~~
Sudah 4 jam Sunggyu menunggu. Tapi hasilnya tetap sama, kekasihnya tidak muncul-muncul. “Mungkin Namoo ada urusan mendadak jadi dia tidak datang. Gwaenchana Gyu~ah, kau bisa merayakan ulang tahunmu sendiri malam ini”. Batin Sunggyu yang menyemangati dirinya sendiri.
Perlahan Sunggyu menyalakan lilin yang menancap dengan sempurna di atas kue yang telah di buatnya. Sunggyu mulai menyatukan kedua tangannya dan memejamkan mata indahnya. Berharap saat dia membuka matanya, keajaiban datang dengan membawa kekasihnya duduk di depannya saat ini.
Sunggyu membuka matanya perlahan dan fantasinya mulai menghampirinya. Dia melihat bayangan Woohyun yang sedang tersenyum dengan sangat manis di depannya saat ini. Woohyun menyuruhnya meniup lilin dengan segera. Tanpa pikir panjang, Sunggyu meniup lilin itu dan seketika bayangan indah Woohyun lenyap bagaikan di telan bumi. “Haaah,  ternyata hanya halusinasiku saja. Aku benar-benar gila karenamu Namoo~ah”.
~~~ Skip ~~~
Sudah 3 hari Sunggyu tidak bertemu dengan Woohyun. Telepon maupun SMS Sunggyu pun jarang di jawab. Jadi, malam ini Sunggyu berniat untuk mengunjungi apartemen Woohyun setelah pulang kerja untuk memastikan apakah Woohyun sedang dalam keadaan baik-baik saja. Raut kekhawatiran tidak pernah lepas dari wajah imutnya.
Sunggyu menunggu taxi di depan kantornya dengan tidak sabaran. Haizh, apa tidak ada satupun taxi yang lewat sini? Ya Tuhan, kalau saja mobilku tidak berada di bengkel saat ini, mungkin aku tidak akan menunggu taxy seperti ini. Membuang waktuku saja”. Umpat Sunggyu sambil menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal.
Sunggyu mulai merasa bosan menunggu taxy yang tak kunjung datang. Sunggyu memutuskan untuk berjalan ke arah halte bus. “Mungkin akan lebih baik naik bus daripada menunggu taxy yang belum tentu ada”. Gumam Sunggyu.
Sunggyu memasang earphone di kedua telinganya sambil tetap melanjutkan langkahnya. Sesekali Sunggyu menyanyikan lagu yang didengarnya. Jarak halte dan kantor Sunggyu lumayan jauh, namun berjalan ke arah halte akan lebih baik daripada menunggu taxy yang tidak datang-datang, itu sama saja.
~~~ Skip ~~~
 “Akhirnya sampai juga. Haaah, Sudah pukul 10 malam, apa ini tidak terlalu malam berkunjung ke apartemennya?” Batin Sunggyu. “Haizh, tidak apalah, lagian sudah terlanjur disini, masak harus pulang begitu saja”.
Sunggyu menekan bel apartemen Woohyun, namun tidak ada sahutan dari dalam. “Apa dia tidak ada di rumah?” Pikir Woohyun. “Apa aku langsung masuk saja? Mungkin saja dia sedang sakit dan saat ini sedang tertidur”.
Tanpa pikir panjang, Sunggyu langsung menekan angka 3006 yang digunakan sebagai password apartemen Sunggyu. “ternyata masih sama. Kau tidak merubah passwordnya”. Ucap Sunggyu dengan senang. Sunggyu melangkahkan kakinya memasuki apartemen Woohyun yang luas. Suasanya apartemen Woohyun sangat sepi. “Sepertinya tidak ada orang”. Gumam Sunggyu.
Saat Sunggyu akan melangkahkan kakinya meninggalkan apartemen Woohyun, samar-samar Sunggyu mendengar suara yang sangat aneh dari kamar Woohyun. Sunggyu berjalan mendekati kamar Woohyun. Suara-suara aneh itu semakin terdengar dengan jelas dan membuat Sunggyu semakin penasaran.
Sunggyu perlahan membuka sedikit pintu kamar Woohyun dengan pelan untuk mengintip kondisi kamar Woohyun. Mata sipit Sunggyu seketika membulat dengan sempurna saat melihat kekasih yang sangat dia cintai melakukan this and that dengan seorang yeoja yang tidak dikenalnya.
Air mata perlahan mengalir membasahi pipi chubbynya. Sunggyu tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sunggyu membat di tempat itu. kakinya serasa susah sekali digerakkan. Isakan tangis Sunggyu yang semakin keras membuat sang namja yang bernama Woohyun itu menoleh ke sumber suara. Mata mereka bertemu.
Sama dengan Sunggyu, Woohyun tidak dapat berbuat apa-apa. Seakan tubuhnya membeku dengan seketika. Sunggyu mencoba menggerakkan kakinya meninggalkan apartemen Woohyun dengan segera. Tidak ingin melihat pemandangan menyakitkan itu terlalu lama.
Woohyun tidak bergerak sedikitpun. Dia tidak berusaha mengejar Sunggyu dan menjelaskan semuanya. Seolah dia tidak peduli dengan perasaan Sunggyu sama sekali.
Sunggyu menghentikan sebuah taxy dengan cara berhenti di tengah jalan raya. Sunggyu seakan tidak peduli lagi dengan nyawanya saat ini. Hatinya begitu hancur melihat satu-satunya orang yang dianggapnya paling penting di dunia ini mengkhianatinya seperti itu.
~~~ Skip ~~~
Apartemen Sunggyu
Sunggyu menangis sesenggukan di dalam kamarnya. Tangisnya tidak dapat ia tahan, kejadian ini terlampau menyakitkan untuknya. Sunggyu berjalan menuju meja kerjanya yang berada tidak jauh dari posisinya. Sunggyu melihat-lihat fotonya bersama dengan Woohyun yang terjejer rapi di atas meja kerjanya. Foto-foto yang menunjukkan kebahagiaan yang mereka alami saat itu.
~~~ Flashback ~~~
Woohyun menaiki panggung yang biasanya sudah disediakan oleh sebuah cafe. “Ehm, selamat malam semuanya, disini aku akan menyanyikan sebuah lagu untuk seseorang yang sangat spesial bagiku. Seseorang yang telah mencuri hatiku. Aku harap kau menyukainya Kim Sunggyu”. Kata Woohyun dengan penuh percaya diri. Sorak sorai serta tepuk tangan pengunjung cafe pun terdengar sangat ramai. Mereka memberi semangat kepada Woohyun.
Woohyun menyanyikan sebuah lagu dari Infinite yang berjudul I Like You. Sunggyu benar-benar seperti dibawa melayang terbang ke angkasa. Hatinya sangat berbunga-bunga saat ini. Woohyun, namja yang disukainya ternyata juga memiliki perasaan yang sama terhadapnya.
Tepukan tangan dari pengunjung semakin meriah saat Woohyun mengakhiri lagunya. “Kim Sunggyu, will u be my boyfriend?” tanya Woohyun masih dengan senyum indahnya. “Majulah ke depan kalau kau menerimaku dan apabila kau menolakku, kau bisa berjalan meninggalkan tempat ini”. Lanjut Woohyun.
Sunggyu masih menstabilkan debaran di jantungnya. Dia berdiri dari posisi duduknya. Perlahan kakinya berjalan mendekat ke arah Woohyun. Sunggyu tidak akan menyia-nyiakan pernyataan cinta Woohyun saat ini. Sunggyu sangat mencintai Woohyun jadi tidak ada alasan baginya untuk menolak.
Woohyun merentangkan kedua tangannya dan dengan segera disambut oleh Sunggyu. Sunggyu langsung menenggelamkan kepalanya di dada bidang milik Woohyun, mencoba menutupi rasa gugupnya dan menutupi wajahnya yang memerah saat ini. Semua mata pengunjung tak pernah melewatkan setiap moment yang Sunggyu dan Woohyun berikan. Seakan para pengunjung sedang melihat sebuah potongan drama yang sering muncul di televiisi.
~~~ Flashbak End~~~
“Hiks.. hiks.. hiks..” Suara tangis Sunggyu masih mendominasi ruangan kamar Sunggyu. “Namoo~ah, tidak pernahkah kau berfikir seberapa berartinya dirimu bagiku? Tidakkah kau tahu kalau aku sangat membutuhkan kehadiranmu? Disaat aku jauh dari keluargaku, hanya kau yang kupunya, tapi kenapa kau tega melakukan hal menyakitkan ini padaku?? Aku bisa memaklumi sikapmu yang terkadang membuatku jengkel, aku juga tidak pernah mengeluh jika kau datang terlambat! Aku juga tidak marah saat mengetahui kau telah berbohong padaku?? Aku mengabaikan itu semua karena aku sangat mencintaimu Namoo~ah? Sangat mencintaimu”. Ucap Sunggyu dengan menaikkan nada biaranya. Sunggyu terlihat sangat frustasi dengan masalah yang dihadapinya sekarang.
“Mengapa kau menyalah gunakan kepercayaanku padamu Nam Woohyun?? Wae????” Sunggyu berteriak dengan keras, mencoba meluapkan semua kekesalannya.
Sunggyu mengambil semua foto-foto yang ada di atas meja kerjanya. Mengeluarkan semua foto-foto itu dari bingkai yang membuat indah foto-foto itu. sunggyu mengumpulkan foto-foto kenangannya dengan Woohyun dan memasukkannya dalam sebuah kardus. Sunggyu mencoba mengambil pematik dari laci meja kerjanya. Menyalakan pematik dan membakar semua foto-foto kenangannya dengan Woohyun.
~~~ Skip ~~~
Woohyun terbangun dari tidurnya, dia sudah tidak melihat yeoja yang semalam bersamanya. Woohyun menatap miris dengan apa yang telah dia perbuat. Penyesalan memang selalu datang belakangan. Woohyun merutuki kebodohannya. Woohyun meraih ponselnya yang tergeletak di laci samping ranjangnya, mencoba untuk menghubungi namjachingunya yang telah dia sakiti dan khianati. Namun tidak ada jawaban dari Sunggyu. Woohyun terus berusaha menelpon Sunggyu, namun hasilnya tetap sama.
~~~ Other Side ~~~
Bunyi getaran ponsel Sunggyu hampir tidak terdengar karena gemericik air dari shower kamar mandi Sunggyu lebih mendominasi. Kondisi kamar mandi Sunggyu saat ini benar-benar berantakan. Pecahan cermin berserakan di bawah lantai kamar mandi. Handphone Sunggyu juga tergeletak tidak jauh dari pecahan cermin itu.
Air dari shower yang tadinya berwarna bening itu perlahan berubah menjadi merah. Sunggyu, dia mencoba mengakhiri hidupnya saat ini juga di bawah guyuran air dingin yang keluar dari shower yang dia nyalakan. Pecahan cermin dijadikannya sebagai alat untuk memotong urat nadinya. Perlahan darah semakin mengucur dengan deras dari tangannya yang membuat kesadarannya semakin menghilang.
Getaran dari ponselnya tidak diindahkannya. Sunggyu tahu itu pasti dari Woohyun, tapi Sunggyu tidak mempedulikannya. Dia sudah lelah dengan semuanya dan sudah bertekat untuk mengakhiri semuanya.
“Nam Woohyun, jeongmal jeongmal saranghae”. Ucap Sunggyu dengan lirih sebelum kesadarannya benar-benar menghilang.

~~~ The End ~~~

A/N : finally selesai juga. Butuh perjuangan yang sangat keras demi menyelesaikan FF ini. Hihihihi. Kali ini bener-bener Angst yah? #LapIngus. Mian kalo ceritanya jelek. Mian juga udah bikin Gyuie jadi kayak gini #PelukGyuie. Gomawo buat semuanya karena udah mau baca FF Phicha yang aneh ini. Sekali lagi, gamsa-gamsa ~^^ #TebarSenyumNamoo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment^^ Gomawo^^

Google Search