Judul : Lies
Author : Phicha Gyuzizi
Main Cast : Nam Woohyun, Kim Sunggyu
Genre : Romance, Angst (Maybe)
Warning : ini ff YAOI kalo suka ya monggo di
baca kalo gak suka ya udah kagak usah dibaca, banyak typo yang bertebaran
dimana-mana, cerita agak gaje. Hihihihi
Ini FF terinspirasi
dari salah satu movie Yaoi yang pernah Phicha liat. Hehehe.
Happy Reading ^^
Author P.O.V
“Semuanya
sudah siap. Hahaha, sempurna!” ucap Sunggyu bersemangat. Pasalnya malam ini dia
akan merayakan ulang tahunnya yang ke 23 dan sekaligus merayakan hari jadinya
dengan Nam Woohyun yang ke 2 tahun ini.
Kue
ulang tahun yang berukuran sedang telah siap di meja makan apartemen Sunggyu.
Meja makan di Apartemen Sunggyu telah dia ubah sedemikian rupa hingga terlihat
sangat cantik. Posisi kue berada di tengah-tengah meja makan, serta jangan
lupakan sebotol wine juga tergeletak dengan indah di meja itu untuk menemani
pesta yang telah disiapkan oleh Sunggyu.
“Sekarang
sudah pukul 6. Masih ada waktu satu jam lagi sebelum Namoo datang, aku masih
punya waktu untuk berdandan.” Pikir Sunggyu dalam hati.
Sunggyu
bergegas menuju kamarnya untuk bersiap-siap. Sunggyu mengacak-acak isi lemari
pakaiannya. “Ah, aku pakai baju yang mana? Aku bingung!” Gerutu Sunggyu karena
dia tidak tahu harus memakai pakaian seperti apa. *LoL*
Setelah
beberapa menit Sunggyu mengacakacak lemarinya, akhirnya dia memutuskan untuk
menggunakan kaos putih V-neck yang dipadukan dengan cardigan warna biru muda
dan celana panjang berwarna putih. “Huaaaah, perfect Gyu~ah, kau benar-benar
terlihat sexy dan mungkin akan lebih sexy kalau rambutmu sedikit kau
berantakkan seperti ini.” Ucap Sunggyu pada pantulan dirinya saat di depan
cermin besar yang ada di dalam kamarnya.
~~~
Skip Time ~~~
Jam
sudah menunjukkan pukul 8. Sudah satu jam Sunggyu menunggu kedatangan Woohyun.
Sunggyu merenggangkan kedua tangannya untuk melepas rasa pegalnya karena dari
tadi dia hanya duduk dan memandangi kue ulang tahunnya yang terlihat sangat
antik itu.
“Namoo~ah,
kau dimana? Sudah sejam aku menunggumu! Apa kau lupa? Bukankah kau sudah
kuberitahu tadi pagi dan kau mengiyakannya. Apa kau terjebak macet di jalan?”
gumam Sunggyu dalam hati. Pikirannya benar-benar melayang entak kemana. Karena
tidak biasanya Woohyun terlambat selama ini.
Sunggyu
meraih ponselnya yang tergeletak tidak jauh darinya. Perlahan tangannya mendial
nomor Woohyun. “tuuuuut... tuuuuut... tuuuuuut...” Tidak ada jawaban dari
pemilik ponsel yang ada di seberang sana. Nam Woohyun tidak mengangkat
teleponnya. Sekali lagi Sunggyu menelpon Woohyun, tapi tetap saja tidak ada
jawaban.
“Duaaaak.”
Sunggyu meletakkan ponselnya kembali ke meja dengan kasar hingga terdengan
bunyi yang amat keras.
Sunggyu
mencoba menenagkan dirinya. Mencoba bersikap positif. Sunggyu menarik nafas
perlahan dan mengeluarkannya lewat mulutnya. “Mungkin dia ada urusan mendadak
dan akan datang terlambat. Aku akan menunggumu Namoo~ah. Aku harus sabar
menunggunya.”
~~~
Flashback ~~~
“Gyuie,
lihatlah kemari.” Teriak Woohyun dari arah belakang Sunggyu.
Sunggyu
membalikkan badannya dan dengan cepat Woohyun mengambil gambar Sunggyu dari
kameranya. “Hahahaha, Gyu, lihatlah posemu benar-benar sangat lucu. Coba kesini
dan lihat ini.” Woohyun menarik tangan Sunggyu dan mensejajarkan posisi mereka
dan Woohyun menunjukkan pose lucu Sunggyu.
“Namoo,
hapus foto itu. jangan menyimpan fotoku yang seperti orang bodoh itu?” Ucap
Sunggyu sambil mempoutkan bibirnya sehingga membuatnya terlihat sangat lucu.
“Klik.
Klik. Klik.” Woohyun tidak mengindahkan permintaan Sunggyu dan dia malah dengan
semangat memfoto Sunggyu pada saat Sunggyu sedang menmpoutkan bibirnya. “Kau
terlihat jauh lebih manis dan sangat lucu saat mempoutkan bibirmu seperti itu.
pertahankan posisimu Gyu~ah. Hahahahaha.” Kata Woohyun dengan sedikit menekankan
nada suaranya.
“Yaaaaak.
Kaaau. Nam Woohyun. Nappeunnn.” Sunggyu memaki Woohyun yang tidak
henti-hentinya menggoda Sunggyu. Sunggyu berusaha mengambil kamera yang ada di
genggaman Woohyun, namun sebelum dia benar-benar menggapai kamera itu, Woohyun
sudah berlari menjauh meninggalkan Sunggyu agar kameranya tidak diambil oleh
Sunggyu.
Sunggyu
sedikit shock karena Woohyun tiba-tiba berlari. Namun, setelah beberapa detik
dia sadar dan langsung mengejar Woohyun yang berlari menjauhinya. Woohyun
berhenti di tengah hamparan rerumputan taman kota yang amat luas untuk sekedar
melihat hasil jepretannya tadi. Sunggyu melihat Woohyun yang berdiri dengan
posisi membelakanginya, dengan cepat Sunggyu Woohyun dan meraih kamera yang
digenggam Woohyun.
“Hahahaha.
Aku mendapatkannya. Aku akan menghapus semua fotoku yang kau ambil tanpa seijin
dan sepengetahuanku Namoo~ah.” Ucap Sunggyu sambil berlari menjauhi Woohyun.
Tidak
tinggal diam, sekarang giliran Woohyun yang mengejar Sunggyu. Karena memang
Woohyun sangat ahli dalam bidang olahraga, dengan cepat Woohyun bisa menyamai
lari Sunggyu dan segera menangkapnya.
“Hahaha.
Kena kau Kim Sunggyu”. Woohyun menangkap Sunggyu dengan cara memeluk pinggang
ramping Sunggyu. Karena kaget dengan gerakan Woohyun yang mendadak memeluknya,
Sunggyu kehilangan keseimbangannya dan terjatuh dengan tidak etisnya di atas
rerumputan. Dan karena Woohyun masih memeluk Sunggyu, dengan otomatis dia juga
ikut tertarik dan terjatuh dengan posisi di atas badan Sunggyu.
Beberapa
menit mereka masih asyik dengan posisi terjatuh mereka. Tidak ada satu katapun
yang keluar dari mulut mereka berdua. Hanya suara debaran jantung mereka yang
sangat cepat yang terdengar. Sunggyu memalingkan wajahnya ke kiri untuk
menghindari tatapan mata Woohyun yang membuat wajahnya mendadak memerah bak
tomat yang sudah matang.
“Gyu”.
Suara Woohyun akhirnya memecahkan keheningan yang sempat mereka buat. Tanpa
suara, Sunggyu hanya memalingkan wajahnya dan menatap manik mata indah Woohyun.
“Gyu, aku mencintaimu. Nan, jeongmal saranghae”.
Perlahan
Woohyun semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Sunggyu. Woohyun menempelkan
dahinya dengan dahi Sunggyu. Woohyun kembali menatap manik mata Sunggyu.
Hembusan nafas Woohyun yang menerpa kulit wajah Sunggyu semakin membuat debaran
jantung Sunggyu tidak terkendali.
Sunggyu
menutup matanya untuk mencoba menetralkan debaran jantungnya. Namun, sesaat
Sunggyu kembali membuka matanya lebar saat dia merasakan ada benda kenyal
lainnya yang menyentuh bibir sexynya.
Woohyun
hanya menempelkan bibirnya dengan bibir Sunggyu. Namun setelah itu, Woohyun
mulai menggerakkan bibirnya, mencoba untuk menyesap bibir bawah dan atas
Sunggyu secara bergantian. Ciuman yang sangat lembut yang diterima oleh
Sunggyu. Perlahan Sunggyu mulai membalas ciuman Woohyun dan mengalungkan
tangannya di leher Woohyun.
Mereka
mulai melepaskan ciuman memabukkan mereka karena mereka masih membutuhkan
pasokan udara. “Manis. Rasanya sangat manis Namoo~ah, tidak ada yang berubah”.
Ucap Sunggyu dengan nada malu-malu.
Woohyun
hanya terkekeh pelan mendengar apa yang dikatakan kekasihnya itu. “Namoo~ah,
kau berat, bisakah kau tidak menindihku seperti ini terlalu lama?” Pinta
Sunggyu dengan mengeluarkan jurus aegonya yang mampu membuat siapa saja yang
melihatnya meleleh seketika.
“Hehehehe,
Mianhae, apa aku terlalu berat?” Jawab Woohyun sambil merubah posisinya.
Woohyun menidurkan badannya di sebelah Sunggyu.
~~~
Flashback End ~~~
Sunggyu
mengembangkan senyumnya saat mengingat kejadian satu tahun yang lalu saat dia
dan Woohyun menghabiskan waktu liburan mereka. “Sudah sangat lama sekali kita
tidak menghabiskan waktu liuran seperti itu lagi Namoo~ah”. Batin Sunggyu dalam
hati. Perlahan senyumannya itu menghilang karena sekarang sudah hampir pukul 9
malam dan kekasih yang ditunggunya tidak kunjung datang.
Sunggyu
masih dengan setia menunggu kekasihnya itu, meskipun sudah 2 jam Sunggyu
menunggu. Sunggyu kembali melamunkan peristiwa-peristiwa menyenangkan yang
dialaminya dengan Woohyun. Peristiwa yang paling membahagiakan baginya, karena
di Korea ini hanya Woohyun yang dia punya. Keluarga Sunggyu sudah lama menetap
di Jepang karena bisnisnya.
~~~
Skip Time ~~~
Sudah
4 jam Sunggyu menunggu. Tapi hasilnya tetap sama, kekasihnya tidak
muncul-muncul. “Mungkin Namoo ada urusan mendadak jadi dia tidak datang.
Gwaenchana Gyu~ah, kau bisa merayakan ulang tahunmu sendiri malam ini”. Batin
Sunggyu yang menyemangati dirinya sendiri.
Perlahan
Sunggyu menyalakan lilin yang menancap dengan sempurna di atas kue yang telah
di buatnya. Sunggyu mulai menyatukan kedua tangannya dan memejamkan mata
indahnya. Berharap saat dia membuka matanya, keajaiban datang dengan membawa
kekasihnya duduk di depannya saat ini.
Sunggyu
membuka matanya perlahan dan fantasinya mulai menghampirinya. Dia melihat
bayangan Woohyun yang sedang tersenyum dengan sangat manis di depannya saat
ini. Woohyun menyuruhnya meniup lilin dengan segera. Tanpa pikir panjang,
Sunggyu meniup lilin itu dan seketika bayangan indah Woohyun lenyap bagaikan di
telan bumi. “Haaah, ternyata hanya
halusinasiku saja. Aku benar-benar gila karenamu Namoo~ah”.
~~~
Skip ~~~
Sudah
3 hari Sunggyu tidak bertemu dengan Woohyun. Telepon maupun SMS Sunggyu pun
jarang di jawab. Jadi, malam ini Sunggyu berniat untuk mengunjungi apartemen
Woohyun setelah pulang kerja untuk memastikan apakah Woohyun sedang dalam
keadaan baik-baik saja. Raut kekhawatiran tidak pernah lepas dari wajah
imutnya.
Sunggyu
menunggu taxi di depan kantornya dengan tidak sabaran. Haizh, apa tidak ada
satupun taxi yang lewat sini? Ya Tuhan, kalau saja mobilku tidak berada di
bengkel saat ini, mungkin aku tidak akan menunggu taxy seperti ini. Membuang
waktuku saja”. Umpat Sunggyu sambil menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal.
Sunggyu
mulai merasa bosan menunggu taxy yang tak kunjung datang. Sunggyu memutuskan
untuk berjalan ke arah halte bus. “Mungkin akan lebih baik naik bus daripada
menunggu taxy yang belum tentu ada”. Gumam Sunggyu.
Sunggyu
memasang earphone di kedua telinganya sambil tetap melanjutkan langkahnya.
Sesekali Sunggyu menyanyikan lagu yang didengarnya. Jarak halte dan kantor
Sunggyu lumayan jauh, namun berjalan ke arah halte akan lebih baik daripada
menunggu taxy yang tidak datang-datang, itu sama saja.
~~~
Skip ~~~
“Akhirnya sampai juga. Haaah, Sudah pukul 10
malam, apa ini tidak terlalu malam berkunjung ke apartemennya?” Batin Sunggyu.
“Haizh, tidak apalah, lagian sudah terlanjur disini, masak harus pulang begitu
saja”.
Sunggyu
menekan bel apartemen Woohyun, namun tidak ada sahutan dari dalam. “Apa dia
tidak ada di rumah?” Pikir Woohyun. “Apa aku langsung masuk saja? Mungkin saja
dia sedang sakit dan saat ini sedang tertidur”.
Tanpa
pikir panjang, Sunggyu langsung menekan angka 3006 yang digunakan sebagai
password apartemen Sunggyu. “ternyata masih sama. Kau tidak merubah
passwordnya”. Ucap Sunggyu dengan senang. Sunggyu melangkahkan kakinya memasuki
apartemen Woohyun yang luas. Suasanya apartemen Woohyun sangat sepi. “Sepertinya
tidak ada orang”. Gumam Sunggyu.
Saat
Sunggyu akan melangkahkan kakinya meninggalkan apartemen Woohyun, samar-samar
Sunggyu mendengar suara yang sangat aneh dari kamar Woohyun. Sunggyu berjalan
mendekati kamar Woohyun. Suara-suara aneh itu semakin terdengar dengan jelas
dan membuat Sunggyu semakin penasaran.
Sunggyu
perlahan membuka sedikit pintu kamar Woohyun dengan pelan untuk mengintip
kondisi kamar Woohyun. Mata sipit Sunggyu seketika membulat dengan sempurna
saat melihat kekasih yang sangat dia cintai melakukan this and that dengan
seorang yeoja yang tidak dikenalnya.
Air
mata perlahan mengalir membasahi pipi chubbynya. Sunggyu tidak percaya dengan
apa yang dilihatnya. Sunggyu membat di tempat itu. kakinya serasa susah sekali
digerakkan. Isakan tangis Sunggyu yang semakin keras membuat sang namja yang
bernama Woohyun itu menoleh ke sumber suara. Mata mereka bertemu.
Sama
dengan Sunggyu, Woohyun tidak dapat berbuat apa-apa. Seakan tubuhnya membeku
dengan seketika. Sunggyu mencoba menggerakkan kakinya meninggalkan apartemen
Woohyun dengan segera. Tidak ingin melihat pemandangan menyakitkan itu terlalu
lama.
Woohyun
tidak bergerak sedikitpun. Dia tidak berusaha mengejar Sunggyu dan menjelaskan
semuanya. Seolah dia tidak peduli dengan perasaan Sunggyu sama sekali.
Sunggyu
menghentikan sebuah taxy dengan cara berhenti di tengah jalan raya. Sunggyu
seakan tidak peduli lagi dengan nyawanya saat ini. Hatinya begitu hancur
melihat satu-satunya orang yang dianggapnya paling penting di dunia ini
mengkhianatinya seperti itu.
~~~
Skip ~~~
Apartemen
Sunggyu
Sunggyu
menangis sesenggukan di dalam kamarnya. Tangisnya tidak dapat ia tahan,
kejadian ini terlampau menyakitkan untuknya. Sunggyu berjalan menuju meja
kerjanya yang berada tidak jauh dari posisinya. Sunggyu melihat-lihat fotonya
bersama dengan Woohyun yang terjejer rapi di atas meja kerjanya. Foto-foto yang
menunjukkan kebahagiaan yang mereka alami saat itu.
~~~
Flashback ~~~
Woohyun
menaiki panggung yang biasanya sudah disediakan oleh sebuah cafe. “Ehm, selamat
malam semuanya, disini aku akan menyanyikan sebuah lagu untuk seseorang yang
sangat spesial bagiku. Seseorang yang telah mencuri hatiku. Aku harap kau
menyukainya Kim Sunggyu”. Kata Woohyun dengan penuh percaya diri. Sorak sorai
serta tepuk tangan pengunjung cafe pun terdengar sangat ramai. Mereka memberi
semangat kepada Woohyun.
Woohyun
menyanyikan sebuah lagu dari Infinite yang berjudul I Like You. Sunggyu
benar-benar seperti dibawa melayang terbang ke angkasa. Hatinya sangat
berbunga-bunga saat ini. Woohyun, namja yang disukainya ternyata juga memiliki
perasaan yang sama terhadapnya.
Tepukan
tangan dari pengunjung semakin meriah saat Woohyun mengakhiri lagunya. “Kim Sunggyu,
will u be my boyfriend?” tanya Woohyun masih dengan senyum indahnya. “Majulah
ke depan kalau kau menerimaku dan apabila kau menolakku, kau bisa berjalan
meninggalkan tempat ini”. Lanjut Woohyun.
Sunggyu
masih menstabilkan debaran di jantungnya. Dia berdiri dari posisi duduknya.
Perlahan kakinya berjalan mendekat ke arah Woohyun. Sunggyu tidak akan
menyia-nyiakan pernyataan cinta Woohyun saat ini. Sunggyu sangat mencintai
Woohyun jadi tidak ada alasan baginya untuk menolak.
Woohyun
merentangkan kedua tangannya dan dengan segera disambut oleh Sunggyu. Sunggyu
langsung menenggelamkan kepalanya di dada bidang milik Woohyun, mencoba
menutupi rasa gugupnya dan menutupi wajahnya yang memerah saat ini. Semua mata
pengunjung tak pernah melewatkan setiap moment yang Sunggyu dan Woohyun
berikan. Seakan para pengunjung sedang melihat sebuah potongan drama yang
sering muncul di televiisi.
~~~
Flashbak End~~~
“Hiks..
hiks.. hiks..” Suara tangis Sunggyu masih mendominasi ruangan kamar Sunggyu.
“Namoo~ah, tidak pernahkah kau berfikir seberapa berartinya dirimu bagiku?
Tidakkah kau tahu kalau aku sangat membutuhkan kehadiranmu? Disaat aku jauh
dari keluargaku, hanya kau yang kupunya, tapi kenapa kau tega melakukan hal
menyakitkan ini padaku?? Aku bisa memaklumi sikapmu yang terkadang membuatku
jengkel, aku juga tidak pernah mengeluh jika kau datang terlambat! Aku juga
tidak marah saat mengetahui kau telah berbohong padaku?? Aku mengabaikan itu
semua karena aku sangat mencintaimu Namoo~ah? Sangat mencintaimu”. Ucap Sunggyu
dengan menaikkan nada biaranya. Sunggyu terlihat sangat frustasi dengan masalah
yang dihadapinya sekarang.
“Mengapa
kau menyalah gunakan kepercayaanku padamu Nam Woohyun?? Wae????” Sunggyu
berteriak dengan keras, mencoba meluapkan semua kekesalannya.
Sunggyu
mengambil semua foto-foto yang ada di atas meja kerjanya. Mengeluarkan semua
foto-foto itu dari bingkai yang membuat indah foto-foto itu. sunggyu
mengumpulkan foto-foto kenangannya dengan Woohyun dan memasukkannya dalam
sebuah kardus. Sunggyu mencoba mengambil pematik dari laci meja kerjanya.
Menyalakan pematik dan membakar semua foto-foto kenangannya dengan Woohyun.
~~~
Skip ~~~
Woohyun
terbangun dari tidurnya, dia sudah tidak melihat yeoja yang semalam bersamanya.
Woohyun menatap miris dengan apa yang telah dia perbuat. Penyesalan memang
selalu datang belakangan. Woohyun merutuki kebodohannya. Woohyun meraih
ponselnya yang tergeletak di laci samping ranjangnya, mencoba untuk menghubungi
namjachingunya yang telah dia sakiti dan khianati. Namun tidak ada jawaban dari
Sunggyu. Woohyun terus berusaha menelpon Sunggyu, namun hasilnya tetap sama.
~~~
Other Side ~~~
Bunyi
getaran ponsel Sunggyu hampir tidak terdengar karena gemericik air dari shower
kamar mandi Sunggyu lebih mendominasi. Kondisi kamar mandi Sunggyu saat ini
benar-benar berantakan. Pecahan cermin berserakan di bawah lantai kamar mandi.
Handphone Sunggyu juga tergeletak tidak jauh dari pecahan cermin itu.
Air
dari shower yang tadinya berwarna bening itu perlahan berubah menjadi merah.
Sunggyu, dia mencoba mengakhiri hidupnya saat ini juga di bawah guyuran air
dingin yang keluar dari shower yang dia nyalakan. Pecahan cermin dijadikannya
sebagai alat untuk memotong urat nadinya. Perlahan darah semakin mengucur
dengan deras dari tangannya yang membuat kesadarannya semakin menghilang.
Getaran
dari ponselnya tidak diindahkannya. Sunggyu tahu itu pasti dari Woohyun, tapi
Sunggyu tidak mempedulikannya. Dia sudah lelah dengan semuanya dan sudah
bertekat untuk mengakhiri semuanya.
“Nam
Woohyun, jeongmal jeongmal saranghae”. Ucap Sunggyu dengan lirih sebelum
kesadarannya benar-benar menghilang.
~~~ The End ~~~
A/N :
finally selesai juga. Butuh perjuangan yang sangat keras demi menyelesaikan FF
ini. Hihihihi. Kali ini bener-bener Angst yah? #LapIngus. Mian kalo ceritanya
jelek. Mian juga udah bikin Gyuie jadi kayak gini #PelukGyuie. Gomawo buat
semuanya karena udah mau baca FF Phicha yang aneh ini. Sekali lagi, gamsa-gamsa
~^^ #TebarSenyumNamoo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment^^ Gomawo^^