Author :
Phicha Gyuzizi
Main Cast :
Nam Woohyun, Kim Sunggyu
Other Cast : Infinite
Member
Warning :
BL, Typo, Gaje,
Ini sebenernya terinspirasi dari lagunya VIXX, yang judulnya
Dont Want to be an Idol. Jadi bisa dikatakan kalo ini songfic. Lebih pas kalo
baca sambil dengerin tuh lagu. Kalo gak punya lagunya ya udah gak apa-apa.
Hehehehe #dilemparsendal
Happy Reading
Seorang namja cantik sedang duduk menyila di
atas sofa yang terletak di depan TV yang berukuran amat besar itu. Matanya
tidak pernah terlepas dari TV besar itu. Raut wajahnya mendadak berubah menjadi
sedih, matanya mulai berkaca-kaca ketika layar TV itu menampilkan perform
seorang artis baru yang memiliki wajah tampan.
“Namoo, apa kau senang menjadi seorang artis?”
gumam Sunggyu pelan. “Kalau kau merasa senang, aku juga akan merasakan hal yang
sama denganmu, Nado haengbokhae”. Lanjutnya sambil sesekali mengusap air
matanya yang mulai turun membasahi pipinya.
~~~~~~~
“Woohyun~ah, nanti jam 7 malam kau ada jadwal
wawancara di Dreamers Radio”. Ucap namja yang bernama Jang Dongwoo itu. Jang
Dongwoo adalah manager yang menangani Woohyun.
“Nde Hyung, arasseo”. Jawab Woohyun santai.
“Istirahatlah sekarang. Masih ada waktu
beberapa jam untukmu bisa mengistirahatkan tubuhmu”. Sahut Dongwoo sambil
menempuk bahu Woohyun. Kemudian Dongwoo melangkahkan kakinya meninggalkan
Woohyun yang duduk di tepi ranjang kamarnya.
“Hmmm”. Hanya gumaman sebagai jawaban atas
sahutan managernya itu.
Woohyun mengambil ponselnya dan mulai mengutak-atik
isi yang ada dalam ponselnya. Dia membuka folder WooGyu yang ada dalam galeri
foto. Sesaat kemudian wajahnya mulai menampilkan senyuman manisnya, melupakan
kelelahan yang tercetak jelas di wajah tampannya. Hanya sebuah foto dirinya dan
Kim Sunggyu yang mampu menghilangkan segala bentuk kelelahan yang didapatnya
karena impiannya untuk menjadi seorang artis.
~~ Flashback ~~
“Hyung, kau tahu impian terbesarku kan?”
Tanya Woohyun kepada Sunggyu. Saat ini mereka sedang duduk berdampingan di
balkon apartemen Sunggyu.
“Nde, tentu saja aku tahu. Kau ingin menjadi
seorang artis terkenal, menjadi seorang penyanyi profesional. Benar kan?” Jawab
Sunggyu semangat. Sunggyu jelas mengetahuinya karena Woohyun adalah orang yang
sangat ia cintai.
“Huaaaah, namjachinguku benar-benar pintar
sekali. Dan aku mempunyai sebuah kabar baik dan buruk untukmu Hyung. Kau mau
mendengar yang mana dulu?” Woohyun mulai memberikan suatu pertanyaan yang
membuat Sunggyu mengernyitkan dahinya.
“Aku lebih suka mendengarkan kabar baik dulu
setelah itu kabar buruknya, bukankah sama saja. Hehehehhe”. Sunggyu menjawab
dengan tersenyum kecil.
“Baiklah kalau begitu, kabar baiknya
adalah...” Woohyun menggantungkan kalimatnya dan menarik nafas panjang. “Aku
diterima di salah satu agency Hyung. Aku benar-benar beruntung sekali”.
Sambungnya dengan nada ceria dan langsung memeluk tubuh gembul Sunggyu.
“Jinjjaro??” Sunggyu masih belum mempercayai
apa yang dikatakan Woohyun. “Bagaimana bisa?” Batin Sunggyu.
“Jinjja Hyung. Aku diterima di agency Woollim
ent. Kau tau kan kalau itu agency itu kan? Waktu mereka mengadakan audisi
mendadak di kampus, aku tanpa pikir panjang langsung mengikutinya, padahal aku
tidak memiliki persiapan sama sekali. Tapi, keberuntungan berpihak kepadaku
Hyung”. Woohyun menceritakan bagaimana dia bisa diterima di agency itu dengan semangat
sekali. Sepertinya Woohyun benar-benar sangat senang sekali saat ini.
“Ahhh, geurekuna”. Sahut Sunggyu datar dan
semakin mengeratkan pelukannya. Sunggyu tahu kalau hal ini nantinya akan
berdampak pada hubungannya dengan Woohyun kedepannya. Sunggyu tahu bagaimana
kehidupan menjadi seorang idola.
“Lalu apa kabar buruknya Namoo?” tanya
Sunggyu dengan sedikit menggigit bibir bawahnya untuk meredam rasa sakit
dihatinya.
“Ah, itu.... jangan marah Hyung, kau harus
janju=i ne?” Woohyun melepaskan pelukannya dan menatap mata Sunggyu dengan
penuh perasaan.
“Hmm..” Gumam Sunggyu sebagai jawaban iya.
“Karena aku sudah diterima di Woollim, mereka
menyuruhku untuk segera pindah ke dorm dan aku harus mengikuti trainee selama
beberapa bulan sebelum aku di debutkan. Dan selama masa trainee, dan awal-awal
debut aku akan menjadi sangat sibuk, jadi mungkin kita jarang memiliki waktu
bersama Hyung”. Jelas Woohyun kepada Sunggyu. Woohyun menggengam tangan Sunggyu
untuk menyalurkan kekuatan agar namja yang ada di depannya tidak terlalu
terkejut dengan apa yang dikatakannya.
“Ah.. aku mengerti Namoo. Kau pasti sangat
sibuk. Aku selalu mendukungmu, tenang saja, lagipula meskipun kita jarang
bertemu, kita masih bisa bertukar pesan kan?” Jawab Sunggyu ceria. Dia tidak
mau memperlihatkan wajah kecewanya. Sunggyu tahu mereka sama-sama merasakan
kecewa, tapi ini demi mewujudkan impian Nam Woohyu, kekasih tercintanya. Dia
harus mendukungnya, apapun yang terjadi, karena semuanya pasti akan berbuah
manis pada akhirnya.
“Lagipula nanti kalau kau sudah debut, kau
juga akan sering muncul di TV, jadi aku bisa melihatmu setiap hari. Bukankah
sangat menyenangkan saat melihat kekasih yang kau cintai berada di layar
televisi?” Lanjut Sunggyu. Dia mencoba meyakinkan Woohyun bahwa dia akan
baik-baik saja.
“Eoh, kau benar Gyuie, aku akan menjadi
seorang yang akan dapat kau banggakan. Aku berjanji akan menjadi artis yang
sangat terkenal untukmu”. Woohyun mencoba untuk tersenyum manis dihadapan
Sunggyu. Sebenarnya dia tahu kalau sang kekasih memendam perasaan sakit dan
kecewa. “Gyuie, aku berjanji akan segera menjadi artis yang sangat terkenal dan
menjadi lebih percaya diri, lalu aku akan memperkenalkanmu pada dunia, kalau
kau adalah seorang yang sangat aku cintai”. Ucap Woohyun dalam hati
terdalamnya.
Woohyun kembali memeluk Sunggyu. Waktu mereka
semakin menipis karena Woohyun besok harus sudah menjalani masa traineenya.
~~ Flashback End ~~
“Gyu, aku harap kau masih mau bertahan menungguku.
Aku berjanji tidak akan lama lagi. Bertahanlah sebentar lagi”. Woohyun menghela
nafasnya kasar. Dia harus berusaha dengan keras agar dia bisa meraih impian
yang diimpikan dengan waktu yang tidak lama. Dia tidak mau membuat Sunggyu
menunggu terlalu lama lagi.
~~~~~~~~~~
“huft,
ini sudah hampir setahun semenjak Namoo menjadi seorang idola. Tapi kita belum
sekalipun bertemu, aku hanya bisa melihatnya dilayar TV saja, terkadang aku
juga pergi ke konsernya, itupun juga tidak bisa mengurangi rasa rinduku
kepadanya. Aku ingin memeluknya, menciumnya, aku rindu dengan aroma khas
tubuhnya, aku rindu melihat wajahnya yang tertidur disampingku. Huuuh, kau
harus lebih sabar menunggu lagi Kim Sunggyu”. Sunggyu hanya bisa bergumam
kecil, mengeluarkan rasa kesalnya karena merindukan seorang idola bernama Nam
Woohyun.
Sunggyu kembali melanjutkan kegiatannya
membaca pesan-pesan yang selama ini dikirimkan Woohyun sekedar untuk mengurangi
kerinduannya. Sesekali dia menghembuskan nafas kasar untuk menetralkan
perasaannya.
“Hyung, apa yang kau lakukan disini? Kau
tidak lihat hari sudah mulai gelap?” Teriak seorang namja bernama Kim Myungsoo.
Myungsoo adalah Dongsaeng Sunggyu. Myungsoo tahu apa yang sedang dialami hyung
tersayangnya itu. dia hanya bisa sesekali memberikan nasihat agar lebih
bersabar dalam menunggu sang kekasih.
“Eoh, Nde Myungie, kajja kita pulang”.
Sunggyu berdiri dan melangkahkan kakinya menuju apartemen yang jaraknya tidak
jauh dari apartemennya.
~~~~~~~~
Woohyun saat ini sedang di dalam ruangan
musik. Dia sedang mencoba untuk membuat sebuah lagu. Dia ingin mengekspresikan
semua perasaan yang melandanya dalam sebuah lagu. Mungkin ini cara yang lebih
baik daripada dia hanya melamunkan apa yang sedang terjadi padanya.
Sebenarnya Woohyun sudah tidak sanggup
menahan rasa rindunya kepada Sunggyu. Sudah berulang kali dia meminta ijin
kepada Dongwoo sang manager untuk memberikannya sedikit waktu untuk menemui
Sunggyu, namun berkali-kali juga ia hanya mendapatkan penolakan.
“Aku ingin kau berkonsentrasi dengan karirmu
terlebih dahulu. Ini sudah menjadi konsekuensi yang harus kau jalani karena kau
bersedia menjadi seorang artis. Kau harus menjalaninya, jangan banyak mengeluh.
Ini juga demi masa depanmu”. Kalimat itu yang selalu diucapkan oleh Dongwoo
ketika Woohyun merengek meminta ijin untuk keluar menemui sang kekasih.
Karena
jadwalku tak berujung
Sangat sulit
untuk melihat wajahmu
Aku berada
di dalam TV, dan kau menontonku dari TV
Inikah cara
kita berkencan?
Woohyun hanya tertawa miris dengan apa yang
ditulisnya dalam layar laptopnya. “Beginikah cara kita berkencan? Kau melihatku
dari TV, tapi aku? Aku tidak bisa melihatmu, hanya kau yang bisa melihatku
Gyu!” Gumam Woohyun.
Haruskah
aku berhenti?
Karena
ketika aku berfikir tentangmu, aku merasa sangat lemah
“Aniya aniya, apa yang kau pikirkan Nam
Woohyun. Kau tidak bisa menyerah begitu saja. Semuanya akan baik-baik saja, kau
harus yakin itu”. woohyun mencoba untuk meyakinkan hatinya bahwa ini semua akan
baik-baik saja.
~~~~~~~~~
Rasa rindu Woohyun benar-benar tidak dapat
terbendung lagi. Saat ini dia sedang tidak ada jadwal, dia hanya memiliki waktu
bebas sekitar 3 jam. Dia menghubungi Sunggyu untuk mengajaknya bertemu. Tentu
saja hal ini membuat seorang Sunggyu sangat senang luar biasa. Ini adalah
pertemuan pertama mereka setelah Woohyun menjadi seorang idola.
Sunggyu menunggu Woohyun di sebuah taman yang
tidak terlalu ramai, ini adalah tempat terbaik agar tidak ada yang mengetahui Woohyun.
Sunggyu paham bahwa setiap kamera sekarang mengawasi sang kekasih.
Seseorang menepuk pelan bahu Sunggyu dari
arah belakang. Sunggyu reflek menolehkan kepalanya. Senyum mengembang dari
bibirnya saat dia mengetahui siapa pemilik tangan itu. Sunggyu berdiri dan
langsung memeluk badan Woohyun. Woohyun juga langsung membalas pelukan Sunggyu.
Mereka menyalurkan rasa rindu mereka dengan sebuah pelukan yang sangat lama.
Seolah ini adalah hari terakhir mereka bertemu. Mereka tidak mau melepaskan
pelukan mereka.
“Gyuie, jeongmal bogosippo. Aku bernar-benar
gila karena terlalu merindukanmu”. Ucap Woohyun masih dalam posisi memeluk
Sunggyu.
“Nado, nado bogosippo Namoo”. Sunggyu
membalas ucapan rindu Woohyun dengan sedikit bergetar. Dia tidak menyangka
kalau dirinya akan bisa merasakan pelukan hangat sang kekasih lagi selama
hampir setahun ini tidak bertemu.
Woohyun yang menyadari kalau Sunggyu
sepertinya menangis langsung saja melepaskan pelukannya dan menangkupkan kedua
tangannya di kedua sisi pipi Sunggyu. Mengarahkan tatapan mata mereka agar
bertemu. Woohyun melihat mata Sunggyu yang berkaca-kaca. Woohyun heran mengapa
Sunggyu malah menangis.
“Hyung, kenapa kau menangis, heum?” Woohyun
bertanya dengan lembut sambil mengusap aliran air mata yang membasahi pipi
Sunggyu.
“Aniya Namoo, aku hanya sangat senang saja
karena bisa melihatmu dari jarak sedekat ini lagi. Aku juga bisa memelukmu,
mencium aroma tubuhmu lagi. Aku benar-benar merindukanmu Namoo”. Sunggyu
semakin menangis karena rasa bahagianya. Dia tidak bisa lagi menghentikan air
matanya.
Woohyun tidak tega melihat kekasihnya
menangis terus menerus. Akhirnya dia mencium Sunggyu tepat dibibirnya berharap
ciumannya dapat menghentikan air mata sang kekasih. Sunggyu mulai membalas
ciuman Woohyun dengan lembut, menyalurkan segala kerinduan yang melandanya.
Kegiatan mereka terhenti karena bunyi ponsel Namoo.
“Yeoboseyo?” Jawab Woohyun datar.
“Kau dimana Woohyun~ah, tidak tahukah kalau
kau sebentar lagi ada jadwal perform?” teriak Dongwoo dengan keras sehingga
Woohyun menjauhkan ponselnya dari telinganya.
“Haish, arrasseo Hyung”. Setelah menjawabnya,
Woohyun langsung mematikan ponselnya dan memasukkannya dalam kantong celananya.
Sunggyu hanya menatap datar sang kekasih, dia tahu kekasihnya pasti akan
meninggalkannya sekarang.
“Gyuie, aku harus pergi sekarang. Mian hanya
bisa bertemu denganmu sebentar saja, aku akan mencari waktu untuk kita bisa
bertemu lagi. Yaksok!” Woohyun mencoba mengatakan kata penenang untuk Sunggyu.
Dia berbarap Sunggyu bisa mengerti kondisinya saat ini.
“Nde, nan gwaenchana Namoo~ah, pergilah, aku
tahu kau pasti semakin sibuk sekarang. Bukankah kekasihku yang tampan ini sudah
menjadi idola seluruh dunia eoh?” Jawab Sunggyu dengan senyum malaikatnya.
“Kau bisa saja Gyuie, aku msih belum
sepopuler itu”. Balas Woohyun dengan senyumnya. “Aku harus pergi sekarang,
kkalke”. Sambung Woohyun dan mencium bibir Sunggyu sekilas sebelum benar-benar
meninggalkannya.
Sunggyu hanya bisa tersenyum memandang
punggung kekasihnya yang semakin menjauh dari pandangannya. “Benar-benar sudah
pergi”. Ucap Sunggyu lirih yang tidak mungkin dapat didengar oleh Woohyun.
Sunggyu mulai melangkahkan kakinya meninggalkan taman itu.
~~~~~~~~~
“Nam Woohyun, kau sudah berani kabur dan
menemui kekasihmu? Apa kau lupa sekarang kau adalah seorang idola. Kalau ada
stalker yang mendapati kau bersama kekasihmu bagaimana? Kau akan membuat sebuah
skandal dan akhirnya akan menghancurkan karirmu? Tidakkah kau berfikir sejauh
itu?” Dongwoo tidak bisa menahan amarahnya, dia terlalu kesal dengan tindakan
bodoh yang dilakukan Woohyun. Dongwoo tidak ingin karir Woohyun yang sudah
dirintisnya dari nol hancul begitu saja karena skandal yang dibuatnya sendiri.
“Nde, aku tahu Hyung. Jeongmal mianhae Hyung.
Aku tidak akan melakukannya lagi”. Woohyun hanya bisa mengucapkan kata maaf
kepada managernya. Dia tahu kalau Dongwoo memarahinya bukan karena dia
membencinya, tapi karena Dongwoo memikirkan tentang kebaikannya.
Woohyun kembali memasuki ruang yang
akhir-akhir ini sering dia kunjungi. Tangannya menyalakan tombol power pada
laptop merah kesayangannya. Tangannya mulai menuliskan sebuah rangkaian kata
yang berada dalam benaknya.
Karena
semua kamera, karena managerku
Aku terus
menunda kembali kencan kita
“Mianhae Gyu, sepertinya kita tidak bertemu
kembali beberapa waktu ke depan. Mungkin aku memang egois, aku tidak pernah
memikirkan perasaanmu, tapi ini demi karirku. Aku ingin menjadi seorang idola
yang akan membuatmu bangga kepadaku”. Gumam Woohyun.
Aku ingin
pergi keluar dan pergi ke bioskop
Aku
ingin tetap dekat denganmu dan berjalan
sepanjang hari
Hal-hal
yang orang lain lakukan, hal-hal yang biasa
Hal-hal
yang sulit bagi kita
“Aku juga menginginkan kencan secara normal
denganmu Gyu, seperti yang biasa orang lain lakukan. Ingin pergi ke bioskop,
berjalan berdampingan sambil memegang tanganmu. Tapi itu sangat sulit bagi kita
Gyu”. Woohyun kembali menghela nafas kasar. Pikirannya benar-benar kalut.
Karena aku
seorang idola, karena aku seorang artis
Aku tidak
bisa memegang tanganmu ketika kita berjalan,
Tapi ketika
aku menjadi lebih terkenal dan semakin percaya diri
Aku akan memberikan
semua cintaku yang tidak bisa kuberikan padamu sekarang
~~~~~~~~~~~
Waktu terus berputar. Semakin hari
popularitas Woohyun semakin melejit bak roket yang meluncur bebas ke angkasa.
Hal itu semakin membuat jadwal Woohyun semakin menggila. Tidak ada waktu bebas
baginya untuk bersantai. Serentet jadwal sudah tersusun dengar rapi di dalam
note seorang Jang Dongwoo.
Seperti saat ini, Woohyun sedang melakukan
comeback stage dengan lagu terbarunya. Lagu karya ciptanya sendiri. Hasil
kerjanya selama beberapa bulan ini.
Sebelum melakukan perform, dia mengirim pesan
kepada kekasihnya apakah dia sudah duduk di bangku penonton. Iya, karena jadwal
Woohyun yang sangat amat padat, Woohyun menyuruh Sunggyu untuk meihatnya secara
live, dan itu artinya mereka bisa saling melihat meskipun hanya sebentar saja.
Namun bukankah itu sudah mampu mengurangi sedikit rasa rindu mereka.
From : My
Gyu
Nde, aku
sudah disini. Duduk di tempat yang bisa kau lihat. Aku juga mengenakan baju
yang sangat mencolok agar kau bisa mengenaliku, hahahaha. Aku sudah menunggumu
dari tadi, cepatlah naik ke panggung. Fighting chagi :*
Woohyun hanya tersenyum membaca balasan
panjang yang dikirimkan sang kekasih. Dia jadi tidak sabar segera naik ke atas
panggung.
~~~~~~
Saat ini Woohyun sudah mulai bersiap untuk
melakukan perform dihadapan fans dan orang yang dia cintai. “Fighting Nam
Woohyun”. Dia mencoba menyemangati dirinya sendiri.
Alunan musik sudah mulai terdengar. Teriakan
fans sudah membahana menyambut sang idola yang akan bernyanyi. Mata Woohyun
mencoba mencari sosok yang sangat dia rindukan, dia tersenyum setelah dia
mendapati kekasihnya duduk dengan tersenyum ketika mata mereka bertemu.
Perlahan Woohyun mulai menyanyikan bait demi bait lagu yang dia bawakan.
Karena
jadwal tak berujung
Ini tidak
mudah untuk melihat wajahmu
Aku
berada di dalam TV, dan kau menontonku dari TV
Itulah
cara kita berkencan
Haruskah
aku berhenti?
Ketika
aku berfikir tentangmu, aku terus merasa lemah
Karena
aku seorang idola, karena aku adalah seorang selebriti
Aku tidak
bisa memegang tanganmu ketika kita berjalan tapi
Ketika
aku menjadi lebih terkenal, ketika aku menjadi lebih percaya diri
Aku akan
memberikan semua cintaku yang tidak bisa kuberikan padamu sekarang
Aku ingin
pergi keluar dan pergi ke bioskop
Aku ingin
tetap dekat denganmu dan berjalan sepanjang hari
Hal-hal
yang orang lain lakukan, hal-hal yang biasa
Hal-hal
yang sulit bagi kita
Aku
bertanya-tanya apakah kita harus putus beberapa kali
Tetapi
aku terlalu mencintaimu
Seperti
aku mencintaimu, musik sangat penting bagiku juga, jadi aku tidak bisa
menahannya
Setelah
beberapa waktu berlalu, setelah aku menjadi sedikit lebih terkenal
Aku akan
mengungkapkanmu ke seluruh dunia
Aku
mencintaimu
Karena
semua kamera, karena managerku
Aku terus
menunda kembali kencan kita
Ketika
musikku berhasil, ketika semuanya berjalan dengan baik
Aku akan
memberikan semua cintaku yang tidak bisa kuberikan padamu sekarang
Aku akan
melakukan segalanya untukmu
Aku akan
memberikan segalanya
Lagu ini
adalah untukmu
Aku mencintaimu
Riuh tepuk tangan menggema dalam studio
tempat Woohyun melakukan perform. Semuanya mengagumi suara indah yang keluar
dari bibir seksinya. Namun tidak hanya suaranya, setiap bait yang dinyanyikan
benar-benar mengandung arti yang sangat dalam. Setiap bait mengisahkan
bagaimana seorang idola harus menjalani semuanya dengan keras. Harus rela
membagi kehidupannya antara dunia keartisannya dan hal-hal pribadinya.
Sunggyu tidak dapat menahan air matanya, dia
tersentuh dengan lagu yang dibawakan Woohyun, dia tahu ini lagu untuknya. Dia
tahu Woohyun sedang mengungkapkan segala sesuatu yang dirasakannya selama
menjalani kehidupannya sebagai seorang idola. Memang sungguh berat, namun musik
begitu berharga bagi Woohyun, jadi Sunggyu juga harus bisa mendukung kekasihnya
itu dengan sepenuh hati. Dia harus bisa menjadi penyemangat bagi seorang Nam
Woohyun.
~~~~~~~~~~
Saat ini Woohyun sedang menjalani wawancara
di salah satu acara TV tentang lagu terbaru yang diciptakannya sendiri. Sang MC
penasaran dengan setiap lirik yang ada dalam lagu itu. beberapa pertanyaan
langsung memberondong Woohyun
“Apakah lagu itu kau ciptakan untuk seseorang
yang sangat kau cintai? Apa itu lagu untuknya?” Tanya Lee Sungyeol yang saat
itu menjadi MC.
“Ah, nde. Aku menciptakan lagu itu untuknya.
Aku tidak tahu harus berkata apa lagi. Aku sudah membuatnya menungguku terlalu
lama. Mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk memberitahukan kepada
semuanya”. Woohyun menjawab pertanyaan Sungyeol tanpa keraguan. Diliriknya
Dongwoo sang manager untuk meminta ijin untuk menceritakan semuanya kepada
publik. Dongwoo hanya membentuk tanda OK kepada Woohyun.
“Jadi siapa orang sangat beruntung itu Nam
Woohyun~ssi?” sungyeol semakin penasaran dengan siapa orang yang sangat
dicintai Nam Woohyun.
“Dia adalah Kim Sunggyu. Seorang namja yang
sangat manis. Kami sudah menjalin hubungan sangat lama. Aku sangat beruntung
mendapatkan kekasih sepertinya”. Jawab Woohyun mantap.
“Ah, beruntung sekali dia. Aku jadi merasa
iri dengannya”. Sungyeol memasang wajah kecewanya karena Sunggyu berhasil
merebut hati sang idola.
“Hahahaha, kau bisa saja Sungyeol~ssi. Ah
iya, untuk Kim Sunggyu, terima kasih kau sudah bersedia menungguku dengan
sepenuh hatimu, aku tahu kau pasti sangat lelah dengan semua ini. Terima kasih
juga sdah mensupportku. Jeongmal gomawo Gyuie”. Woohyun mengucapkan kata terima
kasihnya kepada Sunggyu dan melemparkan beberapa love sign kepada kamera
berharap mampu membuat kekasihnya mengerti seberapa besar dia mencintainya.
“Huaaaaah, aku Lee Sungyel yang juga seorang
fans beratmu hanya bisa mendukungmu. Semoga hubungan kalian awet sampai nanti”.
ucap Sungyel tulus.
“Gomawoyo, jeongmal. Ah, bisakah kita
melakukan telepon langsung dengan Sunggyu. Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan
langsung padanya”. Woohyun mencoba bertanya kepada Sungyel apakah memungkinkan
melakukan telepon dengan Sunggyu.
“Ah, sepertinya tidak masalah”. Jawab
Sungyeol senang.
Setelah beberapa saat, akhirnya sambungan
telepon dilakukan.
“tuuut.. tuuut.. tuutt” Woohyun menunggu
jawaban dari sang kekasih.
“Nde yeoboseyo”. Jawab Sunggyu.
“Gyuie, naya, Namoo”. Woohyun mencoba
mengajak Sunggyu berbicara.
“Ah, waeyo Namoo~ah? Kenapa menelpon?
Bukankah kau ada acara live?” tanya Sunggyu dengan nada penasaran.
“Kau tidak lihat TV? Aigooo?” tanya Woohyun
sedikit kesal karena dia berfikir kalau Sunggyu tidak melihat TV.
“Aniyo, aku melihatnya. Tapi tadi aku
kebelang sebentar, sekarang kenapa menelpon? Apakah acaranya sudah selesai?”
Sunggyu mencoba menjelaskan kesalahpahaman itu.
“Ah, annyeonghaseyo Kim Sunggyu~ssi, nan Lee
Sungyeol imnida. Nam Woohyun~ssi tadi meminta untuk melakukan sambungan telepon
langsung denganmu karena dia ingin mengatakan sesuatu kepadamu”. Sungyel
memotong percakapan keduanya. Dia masih mengingat bahwa durasi waktu siaran
langsung acaranya sebentar lagi akan berakhir.
“Ah, jinjjaro? Omo!” Sunggyu merasa kaget dan
malu. Kenapa Woohyun menginginkan ini semua.
“Nde Gyuie, ada sesuatu yang ingin aku
sampaikan padamu. Dengarkan baik-baik nde?” ucap Woohyun. “Gyue, gomawo untuk
semuanya, gomawo karena kau tidak pernah lelah menungguku. Aku tahu apa yang
kau rasakan selama ini, karena aku juga merasakan hal yang sama denganmu”.
Lanjut Woohyun dengan wajah yang serius.
“nde Namoo, terima kasih juga karena kau
sudah menepati janjimu padaku, kau tidak pernah berubah. Jeongmal gomawo”.
Sahut Sunggyu.
“Ada satu hal yang sangat penting yang ingin
aku sampaikan padamu. Aku ingin semua orang mengetahauinya juga. Aku sangat
mencintamu, neomu neomu saranghae”. Ucap Woohyun dengan menampilkan senyum terbaiknya.
“Nado saranghae Namoo”. Balas Sunggyu gugup.
Ini pertama kalinya Woohyun menyatakan perasannya di depan publik.
“Kim Sunggyu, maukah kau menikah denganku?”
Tanya Woohyun yang mampu membuat Sunggyu ternganga tidak percaya. Tidak hanya
Sunggyu yang shock, semua yang ada di ruangan tempat Woohyun juga tidak
percaya, Nam Woohyun berani melamar Sunggyu di depan banyak publik.
“Namoo, apa kau bercanda? Geumanhae!” Sunggyu
memperingatkan Woohyun agar tidak melakukan hal konyol seperti ini.
“Aniya Gyu, aku serius. Maukah kau menikah
denganku?” Tanya Woohyun sekali lagi.
“Ah, mianhae, aku tidak bisa”. Jawab Sunggyu
sedih. Dia tidak mau mengecewakan Woohyun.
“Mwo??? Tidak bisa?” Woohyun dan semua yang
mendengarnya tampak shock dengan jawaban Sunggyu.
“Nde, aku tidak bisa menolakmu Nam Woohyun”.
Jawab Sunggyu dengan malu-malu.
“YAAAAAHHHHH. NAM SUNGGYU!!!!! Kau membuat
jantungku berhenti sesaat tadi”. Woohyun tampak kesal karena Sunggyu
menggodanya. Namun Woohyun juga sangat lega karena Sunggyu menerima lamarannya.
“Huaaaaah!!!! Aku menunggu undangan dari
kalian!” sambung Sungyeol yang sedari tadi hanya bisa diam saja.
“Nde pasti Sungyeol~ssi”. Jawab Woohyun.
~~~~ The End ~~~~
AN:: kkkkkkkkk... gaje kan ffnya. Tapi
makasih buat kalian yang udah mau sempetin baca ne ff. Jeongmal gomawo!!!!
#deepBow
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment^^ Gomawo^^