Kamis, 19 Juni 2014

Don’t Want To Be An Idol




Author                : Phicha Gyuzizi
Main Cast            : Nam Woohyun, Kim Sunggyu
Other Cast         : Infinite Member
Warning              : BL, Typo, Gaje,

Ini sebenernya terinspirasi dari lagunya VIXX, yang judulnya Dont Want to be an Idol. Jadi bisa dikatakan kalo ini songfic. Lebih pas kalo baca sambil dengerin tuh lagu. Kalo gak punya lagunya ya udah gak apa-apa. Hehehehe #dilemparsendal

Happy Reading

Seorang namja cantik sedang duduk menyila di atas sofa yang terletak di depan TV yang berukuran amat besar itu. Matanya tidak pernah terlepas dari TV besar itu. Raut wajahnya mendadak berubah menjadi sedih, matanya mulai berkaca-kaca ketika layar TV itu menampilkan perform seorang artis baru yang memiliki wajah tampan.
“Namoo, apa kau senang menjadi seorang artis?” gumam Sunggyu pelan. “Kalau kau merasa senang, aku juga akan merasakan hal yang sama denganmu, Nado haengbokhae”. Lanjutnya sambil sesekali mengusap air matanya yang mulai turun membasahi pipinya.

~~~~~~~


“Woohyun~ah, nanti jam 7 malam kau ada jadwal wawancara di Dreamers Radio”. Ucap namja yang bernama Jang Dongwoo itu. Jang Dongwoo adalah manager yang menangani Woohyun.
“Nde Hyung, arasseo”. Jawab Woohyun santai.
“Istirahatlah sekarang. Masih ada waktu beberapa jam untukmu bisa mengistirahatkan tubuhmu”. Sahut Dongwoo sambil menempuk bahu Woohyun. Kemudian Dongwoo melangkahkan kakinya meninggalkan Woohyun yang duduk di tepi ranjang kamarnya.
“Hmmm”. Hanya gumaman sebagai jawaban atas sahutan managernya itu.
Woohyun mengambil ponselnya dan mulai mengutak-atik isi yang ada dalam ponselnya. Dia membuka folder WooGyu yang ada dalam galeri foto. Sesaat kemudian wajahnya mulai menampilkan senyuman manisnya, melupakan kelelahan yang tercetak jelas di wajah tampannya. Hanya sebuah foto dirinya dan Kim Sunggyu yang mampu menghilangkan segala bentuk kelelahan yang didapatnya karena impiannya untuk menjadi seorang artis.

~~ Flashback ~~
“Hyung, kau tahu impian terbesarku kan?” Tanya Woohyun kepada Sunggyu. Saat ini mereka sedang duduk berdampingan di balkon apartemen Sunggyu.
“Nde, tentu saja aku tahu. Kau ingin menjadi seorang artis terkenal, menjadi seorang penyanyi profesional. Benar kan?” Jawab Sunggyu semangat. Sunggyu jelas mengetahuinya karena Woohyun adalah orang yang sangat ia cintai.
“Huaaaah, namjachinguku benar-benar pintar sekali. Dan aku mempunyai sebuah kabar baik dan buruk untukmu Hyung. Kau mau mendengar yang mana dulu?” Woohyun mulai memberikan suatu pertanyaan yang membuat Sunggyu mengernyitkan dahinya.
“Aku lebih suka mendengarkan kabar baik dulu setelah itu kabar buruknya, bukankah sama saja. Hehehehhe”. Sunggyu menjawab dengan tersenyum kecil.
“Baiklah kalau begitu, kabar baiknya adalah...” Woohyun menggantungkan kalimatnya dan menarik nafas panjang. “Aku diterima di salah satu agency Hyung. Aku benar-benar beruntung sekali”. Sambungnya dengan nada ceria dan langsung memeluk tubuh gembul Sunggyu.
“Jinjjaro??” Sunggyu masih belum mempercayai apa yang dikatakan Woohyun. “Bagaimana bisa?” Batin Sunggyu.
“Jinjja Hyung. Aku diterima di agency Woollim ent. Kau tau kan kalau itu agency itu kan? Waktu mereka mengadakan audisi mendadak di kampus, aku tanpa pikir panjang langsung mengikutinya, padahal aku tidak memiliki persiapan sama sekali. Tapi, keberuntungan berpihak kepadaku Hyung”. Woohyun menceritakan bagaimana dia bisa diterima di agency itu dengan semangat sekali. Sepertinya Woohyun benar-benar sangat senang sekali saat ini.
“Ahhh, geurekuna”. Sahut Sunggyu datar dan semakin mengeratkan pelukannya. Sunggyu tahu kalau hal ini nantinya akan berdampak pada hubungannya dengan Woohyun kedepannya. Sunggyu tahu bagaimana kehidupan menjadi seorang idola.
“Lalu apa kabar buruknya Namoo?” tanya Sunggyu dengan sedikit menggigit bibir bawahnya untuk meredam rasa sakit dihatinya.
“Ah, itu.... jangan marah Hyung, kau harus janju=i ne?” Woohyun melepaskan pelukannya dan menatap mata Sunggyu dengan penuh perasaan.
“Hmm..” Gumam Sunggyu sebagai jawaban iya.
“Karena aku sudah diterima di Woollim, mereka menyuruhku untuk segera pindah ke dorm dan aku harus mengikuti trainee selama beberapa bulan sebelum aku di debutkan. Dan selama masa trainee, dan awal-awal debut aku akan menjadi sangat sibuk, jadi mungkin kita jarang memiliki waktu bersama Hyung”. Jelas Woohyun kepada Sunggyu. Woohyun menggengam tangan Sunggyu untuk menyalurkan kekuatan agar namja yang ada di depannya tidak terlalu terkejut dengan apa yang dikatakannya.
“Ah.. aku mengerti Namoo. Kau pasti sangat sibuk. Aku selalu mendukungmu, tenang saja, lagipula meskipun kita jarang bertemu, kita masih bisa bertukar pesan kan?” Jawab Sunggyu ceria. Dia tidak mau memperlihatkan wajah kecewanya. Sunggyu tahu mereka sama-sama merasakan kecewa, tapi ini demi mewujudkan impian Nam Woohyu, kekasih tercintanya. Dia harus mendukungnya, apapun yang terjadi, karena semuanya pasti akan berbuah manis pada akhirnya.
“Lagipula nanti kalau kau sudah debut, kau juga akan sering muncul di TV, jadi aku bisa melihatmu setiap hari. Bukankah sangat menyenangkan saat melihat kekasih yang kau cintai berada di layar televisi?” Lanjut Sunggyu. Dia mencoba meyakinkan Woohyun bahwa dia akan baik-baik saja.
“Eoh, kau benar Gyuie, aku akan menjadi seorang yang akan dapat kau banggakan. Aku berjanji akan menjadi artis yang sangat terkenal untukmu”. Woohyun mencoba untuk tersenyum manis dihadapan Sunggyu. Sebenarnya dia tahu kalau sang kekasih memendam perasaan sakit dan kecewa. “Gyuie, aku berjanji akan segera menjadi artis yang sangat terkenal dan menjadi lebih percaya diri, lalu aku akan memperkenalkanmu pada dunia, kalau kau adalah seorang yang sangat aku cintai”. Ucap Woohyun dalam hati terdalamnya.
Woohyun kembali memeluk Sunggyu. Waktu mereka semakin menipis karena Woohyun besok harus sudah menjalani masa traineenya.
~~ Flashback End ~~

“Gyu, aku harap kau masih mau bertahan menungguku. Aku berjanji tidak akan lama lagi. Bertahanlah sebentar lagi”. Woohyun menghela nafasnya kasar. Dia harus berusaha dengan keras agar dia bisa meraih impian yang diimpikan dengan waktu yang tidak lama. Dia tidak mau membuat Sunggyu menunggu terlalu lama lagi.

~~~~~~~~~~

 “huft, ini sudah hampir setahun semenjak Namoo menjadi seorang idola. Tapi kita belum sekalipun bertemu, aku hanya bisa melihatnya dilayar TV saja, terkadang aku juga pergi ke konsernya, itupun juga tidak bisa mengurangi rasa rinduku kepadanya. Aku ingin memeluknya, menciumnya, aku rindu dengan aroma khas tubuhnya, aku rindu melihat wajahnya yang tertidur disampingku. Huuuh, kau harus lebih sabar menunggu lagi Kim Sunggyu”. Sunggyu hanya bisa bergumam kecil, mengeluarkan rasa kesalnya karena merindukan seorang idola bernama Nam Woohyun.
Sunggyu kembali melanjutkan kegiatannya membaca pesan-pesan yang selama ini dikirimkan Woohyun sekedar untuk mengurangi kerinduannya. Sesekali dia menghembuskan nafas kasar untuk menetralkan perasaannya.
“Hyung, apa yang kau lakukan disini? Kau tidak lihat hari sudah mulai gelap?” Teriak seorang namja bernama Kim Myungsoo. Myungsoo adalah Dongsaeng Sunggyu. Myungsoo tahu apa yang sedang dialami hyung tersayangnya itu. dia hanya bisa sesekali memberikan nasihat agar lebih bersabar dalam menunggu sang kekasih.
“Eoh, Nde Myungie, kajja kita pulang”. Sunggyu berdiri dan melangkahkan kakinya menuju apartemen yang jaraknya tidak jauh dari apartemennya.

~~~~~~~~

Woohyun saat ini sedang di dalam ruangan musik. Dia sedang mencoba untuk membuat sebuah lagu. Dia ingin mengekspresikan semua perasaan yang melandanya dalam sebuah lagu. Mungkin ini cara yang lebih baik daripada dia hanya melamunkan apa yang sedang terjadi padanya.
Sebenarnya Woohyun sudah tidak sanggup menahan rasa rindunya kepada Sunggyu. Sudah berulang kali dia meminta ijin kepada Dongwoo sang manager untuk memberikannya sedikit waktu untuk menemui Sunggyu, namun berkali-kali juga ia hanya mendapatkan penolakan.
“Aku ingin kau berkonsentrasi dengan karirmu terlebih dahulu. Ini sudah menjadi konsekuensi yang harus kau jalani karena kau bersedia menjadi seorang artis. Kau harus menjalaninya, jangan banyak mengeluh. Ini juga demi masa depanmu”. Kalimat itu yang selalu diucapkan oleh Dongwoo ketika Woohyun merengek meminta ijin untuk keluar menemui sang kekasih.
Karena jadwalku tak berujung
Sangat sulit untuk melihat wajahmu
Aku berada di dalam TV, dan kau menontonku dari TV
Inikah cara kita berkencan?
Woohyun hanya tertawa miris dengan apa yang ditulisnya dalam layar laptopnya. “Beginikah cara kita berkencan? Kau melihatku dari TV, tapi aku? Aku tidak bisa melihatmu, hanya kau yang bisa melihatku Gyu!” Gumam Woohyun.
Haruskah aku berhenti?
Karena ketika aku berfikir tentangmu, aku merasa sangat lemah
“Aniya aniya, apa yang kau pikirkan Nam Woohyun. Kau tidak bisa menyerah begitu saja. Semuanya akan baik-baik saja, kau harus yakin itu”. woohyun mencoba untuk meyakinkan hatinya bahwa ini semua akan baik-baik saja.

~~~~~~~~~

Rasa rindu Woohyun benar-benar tidak dapat terbendung lagi. Saat ini dia sedang tidak ada jadwal, dia hanya memiliki waktu bebas sekitar 3 jam. Dia menghubungi Sunggyu untuk mengajaknya bertemu. Tentu saja hal ini membuat seorang Sunggyu sangat senang luar biasa. Ini adalah pertemuan pertama mereka setelah Woohyun menjadi seorang idola.
Sunggyu menunggu Woohyun di sebuah taman yang tidak terlalu ramai, ini adalah tempat terbaik agar tidak ada yang mengetahui Woohyun. Sunggyu paham bahwa setiap kamera sekarang mengawasi sang kekasih.
Seseorang menepuk pelan bahu Sunggyu dari arah belakang. Sunggyu reflek menolehkan kepalanya. Senyum mengembang dari bibirnya saat dia mengetahui siapa pemilik tangan itu. Sunggyu berdiri dan langsung memeluk badan Woohyun. Woohyun juga langsung membalas pelukan Sunggyu. Mereka menyalurkan rasa rindu mereka dengan sebuah pelukan yang sangat lama. Seolah ini adalah hari terakhir mereka bertemu. Mereka tidak mau melepaskan pelukan mereka.
“Gyuie, jeongmal bogosippo. Aku bernar-benar gila karena terlalu merindukanmu”. Ucap Woohyun masih dalam posisi memeluk Sunggyu.
“Nado, nado bogosippo Namoo”. Sunggyu membalas ucapan rindu Woohyun dengan sedikit bergetar. Dia tidak menyangka kalau dirinya akan bisa merasakan pelukan hangat sang kekasih lagi selama hampir setahun ini tidak bertemu.
Woohyun yang menyadari kalau Sunggyu sepertinya menangis langsung saja melepaskan pelukannya dan menangkupkan kedua tangannya di kedua sisi pipi Sunggyu. Mengarahkan tatapan mata mereka agar bertemu. Woohyun melihat mata Sunggyu yang berkaca-kaca. Woohyun heran mengapa Sunggyu malah menangis.
“Hyung, kenapa kau menangis, heum?” Woohyun bertanya dengan lembut sambil mengusap aliran air mata yang membasahi pipi Sunggyu.
“Aniya Namoo, aku hanya sangat senang saja karena bisa melihatmu dari jarak sedekat ini lagi. Aku juga bisa memelukmu, mencium aroma tubuhmu lagi. Aku benar-benar merindukanmu Namoo”. Sunggyu semakin menangis karena rasa bahagianya. Dia tidak bisa lagi menghentikan air matanya.
Woohyun tidak tega melihat kekasihnya menangis terus menerus. Akhirnya dia mencium Sunggyu tepat dibibirnya berharap ciumannya dapat menghentikan air mata sang kekasih. Sunggyu mulai membalas ciuman Woohyun dengan lembut, menyalurkan segala kerinduan yang melandanya. Kegiatan mereka terhenti karena bunyi ponsel Namoo.
“Yeoboseyo?” Jawab Woohyun datar.
“Kau dimana Woohyun~ah, tidak tahukah kalau kau sebentar lagi ada jadwal perform?” teriak Dongwoo dengan keras sehingga Woohyun menjauhkan ponselnya dari telinganya.
“Haish, arrasseo Hyung”. Setelah menjawabnya, Woohyun langsung mematikan ponselnya dan memasukkannya dalam kantong celananya. Sunggyu hanya menatap datar sang kekasih, dia tahu kekasihnya pasti akan meninggalkannya sekarang.
“Gyuie, aku harus pergi sekarang. Mian hanya bisa bertemu denganmu sebentar saja, aku akan mencari waktu untuk kita bisa bertemu lagi. Yaksok!” Woohyun mencoba mengatakan kata penenang untuk Sunggyu. Dia berbarap Sunggyu bisa mengerti kondisinya saat ini.
“Nde, nan gwaenchana Namoo~ah, pergilah, aku tahu kau pasti semakin sibuk sekarang. Bukankah kekasihku yang tampan ini sudah menjadi idola seluruh dunia eoh?” Jawab Sunggyu dengan senyum malaikatnya.
“Kau bisa saja Gyuie, aku msih belum sepopuler itu”. Balas Woohyun dengan senyumnya. “Aku harus pergi sekarang, kkalke”. Sambung Woohyun dan mencium bibir Sunggyu sekilas sebelum benar-benar meninggalkannya.
Sunggyu hanya bisa tersenyum memandang punggung kekasihnya yang semakin menjauh dari pandangannya. “Benar-benar sudah pergi”. Ucap Sunggyu lirih yang tidak mungkin dapat didengar oleh Woohyun. Sunggyu mulai melangkahkan kakinya meninggalkan taman itu.

~~~~~~~~~

“Nam Woohyun, kau sudah berani kabur dan menemui kekasihmu? Apa kau lupa sekarang kau adalah seorang idola. Kalau ada stalker yang mendapati kau bersama kekasihmu bagaimana? Kau akan membuat sebuah skandal dan akhirnya akan menghancurkan karirmu? Tidakkah kau berfikir sejauh itu?” Dongwoo tidak bisa menahan amarahnya, dia terlalu kesal dengan tindakan bodoh yang dilakukan Woohyun. Dongwoo tidak ingin karir Woohyun yang sudah dirintisnya dari nol hancul begitu saja karena skandal yang dibuatnya sendiri.
“Nde, aku tahu Hyung. Jeongmal mianhae Hyung. Aku tidak akan melakukannya lagi”. Woohyun hanya bisa mengucapkan kata maaf kepada managernya. Dia tahu kalau Dongwoo memarahinya bukan karena dia membencinya, tapi karena Dongwoo memikirkan tentang kebaikannya.
Woohyun kembali memasuki ruang yang akhir-akhir ini sering dia kunjungi. Tangannya menyalakan tombol power pada laptop merah kesayangannya. Tangannya mulai menuliskan sebuah rangkaian kata yang berada dalam benaknya.
Karena semua kamera, karena managerku
Aku terus menunda kembali kencan kita
“Mianhae Gyu, sepertinya kita tidak bertemu kembali beberapa waktu ke depan. Mungkin aku memang egois, aku tidak pernah memikirkan perasaanmu, tapi ini demi karirku. Aku ingin menjadi seorang idola yang akan membuatmu bangga kepadaku”. Gumam Woohyun.
Aku ingin pergi keluar dan pergi ke bioskop
Aku ingin  tetap dekat denganmu dan berjalan sepanjang hari
Hal-hal yang orang lain lakukan, hal-hal yang biasa
Hal-hal yang sulit bagi kita
“Aku juga menginginkan kencan secara normal denganmu Gyu, seperti yang biasa orang lain lakukan. Ingin pergi ke bioskop, berjalan berdampingan sambil memegang tanganmu. Tapi itu sangat sulit bagi kita Gyu”. Woohyun kembali menghela nafas kasar. Pikirannya benar-benar kalut.
Karena aku seorang idola, karena aku seorang artis
Aku tidak bisa memegang tanganmu ketika kita berjalan,
Tapi ketika aku menjadi lebih terkenal dan semakin percaya diri
Aku akan memberikan semua cintaku yang tidak bisa kuberikan padamu sekarang

~~~~~~~~~~~

Waktu terus berputar. Semakin hari popularitas Woohyun semakin melejit bak roket yang meluncur bebas ke angkasa. Hal itu semakin membuat jadwal Woohyun semakin menggila. Tidak ada waktu bebas baginya untuk bersantai. Serentet jadwal sudah tersusun dengar rapi di dalam note seorang Jang Dongwoo.
Seperti saat ini, Woohyun sedang melakukan comeback stage dengan lagu terbarunya. Lagu karya ciptanya sendiri. Hasil kerjanya selama beberapa bulan ini.
Sebelum melakukan perform, dia mengirim pesan kepada kekasihnya apakah dia sudah duduk di bangku penonton. Iya, karena jadwal Woohyun yang sangat amat padat, Woohyun menyuruh Sunggyu untuk meihatnya secara live, dan itu artinya mereka bisa saling melihat meskipun hanya sebentar saja. Namun bukankah itu sudah mampu mengurangi sedikit rasa rindu mereka.
From : My Gyu
Nde, aku sudah disini. Duduk di tempat yang bisa kau lihat. Aku juga mengenakan baju yang sangat mencolok agar kau bisa mengenaliku, hahahaha. Aku sudah menunggumu dari tadi, cepatlah naik ke panggung. Fighting chagi :*
Woohyun hanya tersenyum membaca balasan panjang yang dikirimkan sang kekasih. Dia jadi tidak sabar segera naik ke atas panggung.

~~~~~~

Saat ini Woohyun sudah mulai bersiap untuk melakukan perform dihadapan fans dan orang yang dia cintai. “Fighting Nam Woohyun”. Dia mencoba menyemangati dirinya sendiri.
Alunan musik sudah mulai terdengar. Teriakan fans sudah membahana menyambut sang idola yang akan bernyanyi. Mata Woohyun mencoba mencari sosok yang sangat dia rindukan, dia tersenyum setelah dia mendapati kekasihnya duduk dengan tersenyum ketika mata mereka bertemu. Perlahan Woohyun mulai menyanyikan bait demi bait lagu yang dia bawakan.
Karena jadwal tak berujung
Ini tidak mudah untuk melihat wajahmu
Aku berada di dalam TV, dan kau menontonku dari TV
Itulah cara kita berkencan

Haruskah aku berhenti?
Ketika aku berfikir tentangmu, aku terus merasa lemah

Karena aku seorang idola, karena aku adalah seorang selebriti
Aku tidak bisa memegang tanganmu ketika kita berjalan tapi
Ketika aku menjadi lebih terkenal, ketika aku menjadi lebih percaya diri
Aku akan memberikan semua cintaku yang tidak bisa kuberikan padamu sekarang

Aku ingin pergi keluar dan pergi ke bioskop
Aku ingin tetap dekat denganmu dan berjalan sepanjang hari
Hal-hal yang orang lain lakukan, hal-hal yang biasa
Hal-hal yang sulit bagi kita

Aku bertanya-tanya apakah kita harus putus beberapa kali
Tetapi aku terlalu mencintaimu

Seperti aku mencintaimu, musik sangat penting bagiku juga, jadi aku tidak bisa menahannya
Setelah beberapa waktu berlalu, setelah aku menjadi sedikit lebih terkenal
Aku akan mengungkapkanmu ke seluruh dunia
Aku mencintaimu

Karena semua kamera, karena managerku
Aku terus menunda kembali kencan kita
Ketika musikku berhasil, ketika semuanya berjalan dengan baik
Aku akan memberikan semua cintaku yang tidak bisa kuberikan padamu sekarang

Aku akan melakukan segalanya untukmu
Aku akan memberikan segalanya
Lagu ini adalah untukmu
Aku mencintaimu

Riuh tepuk tangan menggema dalam studio tempat Woohyun melakukan perform. Semuanya mengagumi suara indah yang keluar dari bibir seksinya. Namun tidak hanya suaranya, setiap bait yang dinyanyikan benar-benar mengandung arti yang sangat dalam. Setiap bait mengisahkan bagaimana seorang idola harus menjalani semuanya dengan keras. Harus rela membagi kehidupannya antara dunia keartisannya dan hal-hal pribadinya.
Sunggyu tidak dapat menahan air matanya, dia tersentuh dengan lagu yang dibawakan Woohyun, dia tahu ini lagu untuknya. Dia tahu Woohyun sedang mengungkapkan segala sesuatu yang dirasakannya selama menjalani kehidupannya sebagai seorang idola. Memang sungguh berat, namun musik begitu berharga bagi Woohyun, jadi Sunggyu juga harus bisa mendukung kekasihnya itu dengan sepenuh hati. Dia harus bisa menjadi penyemangat bagi seorang Nam Woohyun.

~~~~~~~~~~

Saat ini Woohyun sedang menjalani wawancara di salah satu acara TV tentang lagu terbaru yang diciptakannya sendiri. Sang MC penasaran dengan setiap lirik yang ada dalam lagu itu. beberapa pertanyaan langsung memberondong Woohyun
“Apakah lagu itu kau ciptakan untuk seseorang yang sangat kau cintai? Apa itu lagu untuknya?” Tanya Lee Sungyeol yang saat itu menjadi MC.
“Ah, nde. Aku menciptakan lagu itu untuknya. Aku tidak tahu harus berkata apa lagi. Aku sudah membuatnya menungguku terlalu lama. Mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk memberitahukan kepada semuanya”. Woohyun menjawab pertanyaan Sungyeol tanpa keraguan. Diliriknya Dongwoo sang manager untuk meminta ijin untuk menceritakan semuanya kepada publik. Dongwoo hanya membentuk tanda OK kepada Woohyun.
“Jadi siapa orang sangat beruntung itu Nam Woohyun~ssi?” sungyeol semakin penasaran dengan siapa orang yang sangat dicintai Nam Woohyun.
“Dia adalah Kim Sunggyu. Seorang namja yang sangat manis. Kami sudah menjalin hubungan sangat lama. Aku sangat beruntung mendapatkan kekasih sepertinya”. Jawab Woohyun mantap.
“Ah, beruntung sekali dia. Aku jadi merasa iri dengannya”. Sungyeol memasang wajah kecewanya karena Sunggyu berhasil merebut hati sang idola.
“Hahahaha, kau bisa saja Sungyeol~ssi. Ah iya, untuk Kim Sunggyu, terima kasih kau sudah bersedia menungguku dengan sepenuh hatimu, aku tahu kau pasti sangat lelah dengan semua ini. Terima kasih juga sdah mensupportku. Jeongmal gomawo Gyuie”. Woohyun mengucapkan kata terima kasihnya kepada Sunggyu dan melemparkan beberapa love sign kepada kamera berharap mampu membuat kekasihnya mengerti seberapa besar dia mencintainya.
“Huaaaaah, aku Lee Sungyel yang juga seorang fans beratmu hanya bisa mendukungmu. Semoga hubungan kalian awet sampai nanti”. ucap Sungyel tulus.
“Gomawoyo, jeongmal. Ah, bisakah kita melakukan telepon langsung dengan Sunggyu. Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan langsung padanya”. Woohyun mencoba bertanya kepada Sungyel apakah memungkinkan melakukan telepon dengan Sunggyu.
“Ah, sepertinya tidak masalah”. Jawab Sungyeol senang.
Setelah beberapa saat, akhirnya sambungan telepon dilakukan.
“tuuut.. tuuut.. tuutt” Woohyun menunggu jawaban dari sang kekasih.
“Nde yeoboseyo”. Jawab Sunggyu.
“Gyuie, naya, Namoo”. Woohyun mencoba mengajak Sunggyu berbicara.
“Ah, waeyo Namoo~ah? Kenapa menelpon? Bukankah kau ada acara live?” tanya Sunggyu dengan nada penasaran.
“Kau tidak lihat TV? Aigooo?” tanya Woohyun sedikit kesal karena dia berfikir kalau Sunggyu tidak melihat TV.
“Aniyo, aku melihatnya. Tapi tadi aku kebelang sebentar, sekarang kenapa menelpon? Apakah acaranya sudah selesai?” Sunggyu mencoba menjelaskan kesalahpahaman itu.
“Ah, annyeonghaseyo Kim Sunggyu~ssi, nan Lee Sungyeol imnida. Nam Woohyun~ssi tadi meminta untuk melakukan sambungan telepon langsung denganmu karena dia ingin mengatakan sesuatu kepadamu”. Sungyel memotong percakapan keduanya. Dia masih mengingat bahwa durasi waktu siaran langsung acaranya sebentar lagi akan berakhir.
“Ah, jinjjaro? Omo!” Sunggyu merasa kaget dan malu. Kenapa Woohyun menginginkan ini semua.
“Nde Gyuie, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padamu. Dengarkan baik-baik nde?” ucap Woohyun. “Gyue, gomawo untuk semuanya, gomawo karena kau tidak pernah lelah menungguku. Aku tahu apa yang kau rasakan selama ini, karena aku juga merasakan hal yang sama denganmu”. Lanjut Woohyun dengan wajah yang serius.
“nde Namoo, terima kasih juga karena kau sudah menepati janjimu padaku, kau tidak pernah berubah. Jeongmal gomawo”. Sahut Sunggyu.
“Ada satu hal yang sangat penting yang ingin aku sampaikan padamu. Aku ingin semua orang mengetahauinya juga. Aku sangat mencintamu, neomu neomu saranghae”. Ucap Woohyun dengan menampilkan senyum terbaiknya.
“Nado saranghae Namoo”. Balas Sunggyu gugup. Ini pertama kalinya Woohyun menyatakan perasannya di depan publik.
“Kim Sunggyu, maukah kau menikah denganku?” Tanya Woohyun yang mampu membuat Sunggyu ternganga tidak percaya. Tidak hanya Sunggyu yang shock, semua yang ada di ruangan tempat Woohyun juga tidak percaya, Nam Woohyun berani melamar Sunggyu di depan banyak publik.
“Namoo, apa kau bercanda? Geumanhae!” Sunggyu memperingatkan Woohyun agar tidak melakukan hal konyol seperti ini.
“Aniya Gyu, aku serius. Maukah kau menikah denganku?” Tanya Woohyun sekali lagi.
“Ah, mianhae, aku tidak bisa”. Jawab Sunggyu sedih. Dia tidak mau mengecewakan Woohyun.
“Mwo??? Tidak bisa?” Woohyun dan semua yang mendengarnya tampak shock dengan jawaban Sunggyu.
“Nde, aku tidak bisa menolakmu Nam Woohyun”. Jawab Sunggyu dengan malu-malu.
“YAAAAAHHHHH. NAM SUNGGYU!!!!! Kau membuat jantungku berhenti sesaat tadi”. Woohyun tampak kesal karena Sunggyu menggodanya. Namun Woohyun juga sangat lega karena Sunggyu menerima lamarannya.
“Huaaaaah!!!! Aku menunggu undangan dari kalian!” sambung Sungyeol yang sedari tadi hanya bisa diam saja.
“Nde pasti Sungyeol~ssi”. Jawab Woohyun.

~~~~ The End ~~~~

AN:: kkkkkkkkk... gaje kan ffnya. Tapi makasih buat kalian yang udah mau sempetin baca ne ff. Jeongmal gomawo!!!! #deepBow

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment^^ Gomawo^^

Google Search