Sabtu, 31 Juli 2010

Akhirnya Ku Raih Juga Kebahagiaan Itu

Namaku Ina(nama samaran-lent),aku adalah ibu rumah tangga dengan 1 anak dan masih bersuami.Kisahku berawal saat aku masih duduk di SMP,kami berasal dari keluarga yang sangat sederhana,dan aku termasuk anak yang paling beruntung,yaaa...hanya aku yang mampu lulus SLTP,sedangkan kedua adikku,Tina dan Toni(nama samaran-lent) SD pun mereka tidak lulus.Ayahku seorang kuli panggul di pasar,sedangkan Ibuku sudah 5 tahun terbaring lemah dikamar karena Kanker yang dideritanya.
ibu selalu berpesan kepadaku,"Ina,kau anak tertua,kamu harus bisa menjadi contoh bagi kedua adikmu,kau juga harus sabar dalam menghadapi kejamnya kehidupan ini."
Awal Februari,musibah menimpaku,tepat pukul 12.00 siang,saat aku pulang dari membantu ayahku dipasar,aku mendapati ibuku yang sedang sekarat,yaaa...penyakitnya tiba-tiba kambuh,tanpa pikir panjang,ibuku segera kami bawa kerumah sakit.Tak lama kemudian aku dan ayahku dipanggil oleh dokter,aku bertanya-tanya,"ada apa ini?"
"Ada apa Dok?Ibu saya Ga papa khan Dok?" tanyaku penuh rasa was-was.Ayah mencoba menenangkan ku."Kami harap anda berdua tabah menerimanya,Ibu anda menderita Kanker akut dan harus segera dioperasi,jika tidak,nyawa ibu tinggal dihitung hari" Kata dokter itu pelan-pelan.
akhirnya kamipun setuju dilakukan operasi,setelah itu aku langsung menuju ruang administrasi dan alangkah kagetnya aku,ternyata biaya operasi ibu adalah sebesar Rp. 50.000.000,-.Allahu akbar....!!!Darimana bisa kudapatkan uang sebanyak itu???
Untung ada seorang teman yang memberi tahu bahwa ada seorang Rentenir yang bisa meminjamkan uang dalam jumlah besar,tanpa pikir panjang segera kusetujui saran temanku ini,karena dalam benakku hanya bagaimana supaya ibu dapat segera tertolong.aku pun segera menuju ketempat Rentenir tersebut yang ternyata adalah janda beranak 1.Setelah beberapa lama kudapatkanlah uang 50 juta itu walau dengan bunga 50%.
Pada hari yang ditentukan dilakukanlah operasi,kami menunggu dengan cemas.tak lama dokterpun keluar
"Gimana Dok?Ibu saya selamat khan?" tanyaku penuh cemas
"Maaf,kami sudah berusaha semaksimal mungkin,tapi Tuhan berkehendak lain" kata dokter tersebut.Bagai diterpa badai dahsyat rasanya,aku langsung lemas mendengarnya.Pada hari itu pula segera dilakukan pemakaman ibu diiringi tangisan kami.
Sekitar bulan maret,sang Rentenir itu datang menagih hutang,tapi kami benar-benar tak memiliki uang sama sekali,sebagai gantinya,ayahku menikahi janda itu,ooooh...kenapa secepat itu ayah melupakan ibu?
Setelah sekian lama ayah menikah,ayah mulai berubah,ayah tak lagi menyayangi kami sebagai anak kandungnya,akan tetapi lebih menyayangi istri baru dan anaknya itu.
Allah tidak tidur,pada liburan sekolah,ayah,si janda sinting dan anaknya itu melakukan pariwisata tanpa mengajak kami,namun naas,bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dan mereka meninggal ditempat.Hatiku hancur,walau bagaimanapun juga dia adalah ayahku juga.
Kala itu aku bingung harus berbuat apa,atas tekad yang kuat aku membawa kedua adikku mengadu nasib di Jakarta.Tak sengaja pada suatu hari aku bertemu dengan seorang ibu yang membutuhkan seorang pembantu,ya walau dengan upah sedikit,tapi cukuplah buat kami bertiga.
Ternyata Juraganku ini mempunyai anak laki-laki 2 tahun lebih tua dariku,awal bertemu kami biasa,tapi lama-kelamaan kami saling jatuh cinta,sebenarnya kedua orang tuanya tidak setuju dengan hubungan kami,tapi berkat kegigihannya dia mampu meyakinkan orang tuanya,
Pada awal Januari 2010 kami menikah secara sederhana,Alhamdulillah aku dan mas Rangga(Suamiku,nama samaran-lent) hidup bahagia,apalagi dengan kehadiran Nara(anakku,nama samaran-lent),sedangkan kedua adikku bisa kembali melanjutkan sekolah mereka.
Ibu...Your the best!!!

Sumber: Vapraboys

Google Search