Author :
Phicha Gyuzizi
Main Cast
: Nam Woohyun, Kim Sunggyu
Other
Cast : Infinite member, dll
Genre :
Angst (gagal)
Warning :
yaoi, kalo gak suka mending gak usah dibaca ~^^ maybe ada typo yang bertebaran,
mian, karena saya juga hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan
#plaaaak
Happy
reading ~~^^
Sunggyu P.O.V
“yeboseyo, Namo~ah, eodiga? Apa kau ada di rumah sekarang?”
tanyaku pada namjachinguku, Nam Woohyun.
“ani. Aku tidak di rumah.” Jawabnya dengan nada datar.
“Ada apa dengannya, kenapa sikapnya akhir-akhir ini seperti
ini. Apa aku telah melakukan kesalahan kepadanya?” pikirku dalam hati.
“tut tut tut tut tut”. Nada sambungan telepon terputus.
“kenapa dia mematikan teleponnya secepat itu. Namo, ada apa denganmu”.
Author P.O.V
Sunggyu melangkahkan kakinya dengan perlahan menuju rumah.
Rumah Sunggyu dan Woohyun berada dalam satu kompleks yang sama. Rumah mereka
hanya terpisahkan beberapa rumah saja.
Saat melewati depan rumah Woohyun, Sunggyu berhenti sejenak.
Awalnya Sunggyu ingin mengunjungi rumah Woohyun untuk bertemu dengan Woohyun.
Namun, niatan itu batal karena Woohyun berkata kalau dirinya tidak berada di
rumah.
Sunggyu menghembuskan nafasnya secara kasar sambil melihat ke
arah jendela kamar Woohyun yang berada di lantai atas. Dan seketika matanya
melihat Woohyun sedang berbicara bersama namja lain. Sunggyu langsung
memikirkan hal-hal yang tidak-tidak dengan apa yang sedang dilihatnya sekarang.
“siapa namja yang ada di kamar Namo? Apa dia teman Namo? Tapi
aku belum pernah melihatnya sama sekali, biasanya kan Namo selalu mengenalkanku
dengan teman-temannya?” Sunggyu mencoba menerka siapa namja yang bersama
kekasihnya itu.
“lalu kenapa Namo berbohong kepadaku kalau dia tidak sedang
ada di rumah? Bukankah seharusnya kau jujur saja padaku Namo~ah kalau ada
temanmu sedang bermain di rumahmu? Kenapa kau harus berbohong Namo~ah!” gumam
Sunggyu sambil menahan buliran cairan bening yang mungkin akan segera lolos
sebentar lagi.
Sunggyu mencoba untuk menepis pikiran buruk tentang kekasihnya.
“mungkin Namo mempunyai alasan lain mengapa dia tidak jujur padaku. Meskipun
ini bukan pertama kalinya dia membohongiku” pikir Sunggyu.
Flasback ~~
Sunggyu P.O.V
“Gyuie, kau bisa pulang sendiri kan? Aku ada urusan dengan
Dino Hyung setelah ini!” ucapnya dengan menunjukkan sederetan gigi putihnya.
“eum, arasseo Namo~ah, aku akan ke perpustakaan dulu setelah
itu pulang. Aku sudah besar, jadi kau tidak perlu mengkhawatirkanku.” Jawabku
dengan sedikit memberikan senyuman. Sebenarnya aku kecewa karena Namo tidak
mengantarkanku pulang. Sudah lama sekali kami tidak pulang bersama. Mungkin
karena kesibukan kami yang berbeda membuat kami akhir-akhir ini jarang sekali
pulang bersama.
“kalau begitu aku pergi dulu ya Chagi, jaga dirimu baik-baik,
dan jangan pulang terlalu lama. Arasseo?” katanya sambil mencium keningku dan
kemudian beranjak pergi meninggalkanku.
“hheum, arra Namo~ah.” Jawabku sambil melihat punggungnya yang
semakin lama semakin tak terlihat.
Aku berjalan menuju perpustakaan untuk menghilangkan penatku.
Memang sedikit aneh denganku, orang lain pasti akan pergi ke tempat hiburan
guna menghilangkan kepenatan, tetapi tidak denganku. Aku lebih suka pergi ke
perpustakaan ataupun ke toko buku hanya untuk mendapatkan beberapa buku yang
berisikan dengan tumpukan soal matematika.
Setelah mendapatkan buku dengan setumpuk soal-soal matematika,
aku memilih menuju tempat duduk yang berada di dekat jendela. Aku menyukai
tempat duduk di dekat jendela, karena aku juga bisa melihat ke arah luar tanpa
penghambat apapun kecuali kaca. Letak perpustakaan berada di lantai 3 dan
tempat duduk yang aku tempati meghadap langsung ke arah tempat parkir belakang
yang khusus untuk mobil.
Perlahan aku membuka halaman pertama buku soal-soal matematika
itu. Aku mulai memusatkan konsentrasiku ke soal-soal matematika yang menurut
sebagian orang sangat susah, namun bagiku ini tidak ada apa-apanya. Tidak
sampai 10 menit aku sudah mengerjakan lebih dari 5 soal. Sejenak aku melihat ke
luar. Dengan jelas aku melihat mobil Namo masih terparkir dengan manis di
parkiran mobil.
“apa dia bertemu dengan Dino hyung di kampus? Atau mereka
pergi ke suatu tempat dengan menggunakan mobil Dino hyung?” aku menerka-nerka
apa yang sebenarnya dilakukan Namo. Aku tidak bermaksud mencurigainya, tetapi
pikiranku tetap saja seperti ini.
Perlahan kutepis semua pikiran anehku tentang namjachinguku
sendiri dan memulai kembali mengerjakan soal-soal matematika yang lainnya. Tak
terasa sudah 50 soal matematika telah aku kerjakan. Matahari juga sepertinya sudah
hampir tenggelam dan aku memutuskan untuk pulang. Aku membereskan semua
peralatan tulisku seperti buku dan bolpoin. Saat aku berdiri hendak
melangkahkan kakiku menuju rak buku untuk mengembalikan buku soal matematika,
aku melihat Namo berjalan dengan seorang namja yang aku tidak kenal.
“bukankah tadi Namo bilang kalau dia ada urusan dengan Dino
Hyung? Lalu siapa namja itu. Kenapa Namo terlihat mesra sekali? Apa dia teman
dekatnya? Kalau dia teman dekat Namo kenapa aku tidak tau?” otakku dipaksa
kembali memkirikan hal-hal yang negatif tentangnya. “Tuhan, sebenarnya ada apa
ini?” gumamku dalam hati.
Flashback End ~~
“Namo~ah, kaa....uuu!” aku tersentak dari lamunanku saat
melihat kejadian yang baru saja terjadi. Namo, namjachinguku sendiri telah
mencium sekilas bibir namja yang bersamanya saat ini. Bahkan sekarang Namo
melakukannya lagi, kali ini dengan sangat lama dan aku melihatnya dengan jelas
tangan Namo mulai bergerak menjelajahi setiap inchi lekuk tubuh namja yang
diciumnya sekarang. Air mata yang sedari tadi ku tahan agar tidak keluar
sekarang dengan gampangnya langsung mengalir sangat deras. Aku tidak tahan
melihat pemandangan menyakitkan yang ada di depanku saat ini. Dia, Nam Woohyun,
namjachinguku yang sangat aku sayangi ternyata tega mengkhianatiku seperti ini.
“Namo~ah, apa kau merasa bosan denganku? Apa kau sudah tidak
mencintaiku lagi?” aku bertanya-tanya pada diriku sendiri. Tanpa sadar aku
berlari meninggalkan tempat dimana aku berdiri dan melihat kekasihku melakukan
hal yang sangat membuatku sakit seperti ini. Aku berlari sambil menangis. Aku
tidak peduli dengan tatapan setiap orang yang melihatku seperti ini. Sakit ini
terlalu mendominasi daripada rasa malu yang aku timbulkan dengan penampilanku
saat ini.
Aku berlari dan terus berlari sambil memikirkan apa yang
sedang Namo lakukan tadi dengan namja asing itu. Aku tidak bisa menepiskan rasa
sakit dan kecewa ini. Ini adalah kejutan yang tak terduga yang telah dia
berikan padaku.
“tiiiin...tiiinnnn. tiiiiinnn.” Suara klakson mobil dari
samping kiriku samar-samar terdengar di telingaku. Saat aku mencoba untuk
menoleh dan melihatnya.
“braaaaaaaaak.” Semuanya menjadi gelap, dan sangat gelap.
Author P.O.V
Suara tabrakan terdengar begitu keras. Tubuh Sunggyu tertabrak
sebuah mobil sedan putih yang melaju dengan sangat cepat di jalanan yang sepi
itu. Akibat tabrakan itu, tubuh Sunggyu terlempar sekitar 5 meter dan kepala
Sunggyu berbenturan dengan aspal jalan dengan sangat keras hingga membuat
kepala Sunggyu kini mengeluarkan banyak sekali darah.
Tak berselang lama, adik Sunggyu, Kim Myungsoo segera menolong
kakaknya yang sedang sekarat di tengah jalan. Matanya memerah menahan sakit
melihat kakaknya seperti itu.
~~ Seoul Hospital ~~
Myungsoo berjalan mondar-mandir di depan ruang ICU. Air mata
tak henti-hentinya turun dari mata elangnya. Tangannya bergetar dan lantunan
doa tak pernah berhenti dia gumamkan. Kedua orangtua Sunggyu pun tidak kalah
cemas. Eomma Sunggyu terlihat begitu shock dengan kecelakaan yang menimpa
anaknya, air mata juga terlihat sangat jelas di wajahnya. Tidak berbeda jauh
dengan Appa Sunggyu. Namun, Appa Sunggyu terlihat masih bisa mengontrol
emosinya.
Setelah satu jam berlalu, dokter keluar dari ruang ICU.
Myungsoo dan orangtuanya langsung berlari menghampiri sang dokter.
“bagaimana kondisi anak kami dokter?” tanya Appa Sunggyu
dengan menunjukkan wajah cemasnya.
Dokter menghela nafas panjang sebelum menyampaikan kabar
mengenai kondisi yang dialami Sunggyu.
“kami sudah melakukan yang terbaik, tetapi..” dokter
menggantungkan jawabannya membuat semua yang mendengarkan menjadi semakin
cemas. “tetapi kondisi Kim Sunggyu saat ini mengalami koma. Benturan keras yang
terjadi di kepala bagian belakang anak Anda sangatlah parah. Hanya ini yang
dapat kami lakukan. Kami tidak tahu apakah anak Anda bisa sadar kembali atau
tidak? Hanya keajaiban yang dapat menyadarkannya.” Lanjut dokter Park selaku
dokter yang menangani Sunggyu.
Eomma Sunggyu semakin terisak setelah mendengar penjelasan
dokter tentang kondisi anaknya. Appa Sunggyu yang sedari tadi menahan
tangisnya, tak kuat menerima kenyataan yang menimpa anaknya. Air mata lolos
begitu saja membasahi wajah pria paruh baya itu. Myungsoo, dia yang merasa
paling sedih karena kejadian ini. Bahkan, Myungsoo mulai menyalahkan dirinya
sendiri karena dia tidak bisa menghentikan tindakan konyol Hyungnya tadi saat
menangis sambil berlari seperti itu.
~~ Flashback ~~
Myungsoo P.O.V
Hari ini aku pulang sedikit terlambat karena ada kerja
kelompok di sekolah. Saat aku berjalan menuju rumah, aku melihat Sunggyu Hyung
berdiri di depan rumah Woohyun Hyung. Aku tidak tahu apa yang dilakukannya
disana. Kalau dilihat dari raut wajahnya, sepertinya Sunggyu Hyung menyimpan
berbagai pertanyaan yang membuatnya sedih. Mungkin aku sedikit sok tahu, tapi
aku ini adiknya, jadi aku sangat mengerti dengan ekspresi yang dikeluarkan dari
wajahnya itu.
Perlahan aku mendekati Sunggyu Hyung, aku kaget dan
menghentikan langkahku saat melihat Sunggyu Hyung mulai mengeluarkan butiran
bening dari matanya segarisnya. Karena aku penasaran dengan apa yang dilihat
Sunggyu Hyung sampai menangis seperti itu, aku mengalihkan arah pandangku
seperti dengan arah pandang Sunggyu Hyung. Aku semakin dibuat kaget saat
melihat Woohyun Hyung sedang berciuman sangat mesra dengan namja lain. Pantas
saja Sunggyu Hyung menangis seperti itu, bayangkan saja bagaimana rasanya
melihat kekasihmu sendiri berciuman mesra dengan orang lain di depan matamu
sendiri. Sakit, rasa itu pasti langsung muncul tanpa kau suruh.
Aku kembali mengarahkan pandanganku ke arah Sunggyu Hyung. Aku
hendak menghampirinya dan bermaksud untuk menenangkannya. Tetapi, tiba-tiba
Sunggyu Hyung berlari sangat kencang sambil menangis. Aku memanggil-manggil
namanya berulang kali tapi dia tidak mendengarkan teriakanku.
Sunggyu Hyung berlari dengan sangat cepat, aku tidak dapat
menghentikan laju larinya yang secepat itu. Karena itu, aku kehilangan
jejaknya. Namun, tidak lama aku mendengar suara keras yang berasal dari
kecelakaan. Perasaanku mulai tidak tenang, kekhawatiranku semakin memuncak.
“Tuhan, aku mohon, itu bukan Sunggyu Hyung” gumamku dalam hati. Berharap
kecelakaan itu tidak menimpa Hyung kesayanganku.
Harapanku seakan pupus seketika saat melihat sosok yang sangat
aku kenali tergeletak dengan bersimbah darah di sekujur tubuhnya. Aku langsung
berlari dan segera memeluk tubuh lemas Hyungku. “Hyung, ireonaa.. palli
ireonna!!!”
~~ Flashback End ~~
Author P.O.V
“Hyung, mianhae, aku terlambat! Aku terlambat, kalau saja aku
tidak kehilangan jejakmu, aku pasti bisa menghentikan kecelakaan ini.” Gumam
Myungsoo sambil memukul-mukul kepalanya sebagai pelampiasan rasa kekesalannya.
~~ Room 201 ~~
Sunggyu sudah dipindahkan ke kamar inap. Myungsoo dan kedua
orangtuanya dengan setia menemani Sunggyu. Myungsoo duduk di kursi di sebelah
ranjang. Tangan Myungsoo tak henti-hentinya mengusap-usap telapak tangan
Sunggyu.
“Hyung, jebal ireona. Apa kau tidak ingin melihatku lagi?”
ucap Myungsoo sambil mengusap kasar air mata yang tak hentinya jatuh di wajah
tampannya.
~~ skip ~~
Sudah sehari Sunggyu tertidur. Sepertinya Sunggyu enggan untuk
membuka matanya. Myungsoo dengan setia selalu menemani Hyungnya. Saat ini kedua
orangtuanya kembali ke rumah.
“Hyung, ini sudah siang. Kenapa kau belum bangun juga? Kau
pemalas sekali Hyung, tidak biasanya kan kau bangun sesiang ini?” Myungsoo
kembali mengajak Sunnggyu berbicara. Siapa tahu nanti Sunggyu mendengarnya dan
langsung mau membuka matanya.
“Hyung, apa kau benar-benar tidak ingin melihat wajah tampanku
lagi? Kau tudak merindukanku Hyung? Kau juga tidak merindukan Woohyun Hyung?”
Myungsoo menyadari apa yang baru saja diucapkannya. “Woohyun Hyung, kaaau
keterlaluan!” gumam Myungsoo dengan mengepalkan tangannya menahan amarah saat
melihat kejadian yang dilakukan Woohyun Hyung saat membuat Sunggyu menangis dan
berlari sampai membuatnya seperti sekarang.
“Braaaaak” suara pintu terbuka dengan sangat keras. Sontak
Myungsoo mengalihkan pandangannya ke arah pintu.
“Gyuie.. Gyuie.” Panggil Woohyun dengan wajah penuh dengan
kekhawatiran. Woohyun berlari menuju samping ranjang Sunggyu.
“Kaaauuuuu!” bentak Myungsoo. Tanpa pikir panjang, Myungsoo
menarik kerah baju Woohyun dan langsung meninju wajah tampan Woohyun. “bruuuk”
tubuh Woohyun jatuh akibat tinjuan Myungsoo. Darah segar mengalir di sudut
bibir sexy Woohyun.
Woohyun bingung dengan perlakuan Myungsoo. “apa yang kau
lakukan Myungsoo~ah, kenapa kau memukulku?” tanya Woohyun sambil mengusap darah
yang keluar di sudut bibirnya.
“semua ini salahmu Woohyun Hyung. Apa kau tidak sadar dengan
apa yang telah kau lakukan terhadap Hyungku? Apa kau tidak ingat apa yang kau
lakukan kemarin dengan namja lain di kamarmu itu?” teriak Myungsoo dengan
sedikit menahan emosinya.
“kemarin, kemarin itu aku..” Woohyun mematung. Dia
menggantungkan kalimatnya. “apa Sunggyu melihat apa yang kulakukan kemarin?”
gumam Woohyun dalam hati. Wajah Woohyun saat ini benar-benar kacau.
“kenapa kau diam saja Hyung? Apa kau sudah ingat dengan aksi
gilamu itu?” cibir Myungsoo. “Hyung, apa kau sudah tidak mencintai Sunggyu
Hyung lagi? Apa kau sudah merasa bosan dengannya?” tanya Myungsoo dengan nada
datar dan sikap dinginnya.
Woohyun tidak menjawab pertanyaan Myungsoo. Woohyun kembali
berdiri dan memandang wajah damai Sunggyu. Perasaan bersalah mulai muncul.
Woohyun merutuki sikap bodohnya. Kenapa dia dengan gampangnya termakan rayuan
namja yang bernama Young Min itu. Kenapa dia melakukan hal di luar batas dengan
namja yang beberapa bulan baru dikenalnya itu.
Perlahan air mata mulai turun dari mata indah Woohyun.
Myungsoo melihat dengan jelas, Myungsoo juga melihat penyesalan yang
ditunjukkan dari raut wajah Woohyun.
“Woohyun Hyung, apa kau masih mencintai Hyungku?” tanya
Myungsoo sekali lagi.
“apa perlu aku jawab pertanyaanmu Myungsoo~ah?” Woohyun
kembali bertanya kepada Myungsoo. “aku sadar, aku telah melakukan hal yang
sangat bodoh.”
“Hyung, sebenarnya Sunggyu Hyung melihat semua yang kau
lakukan kemarin dengan namja itu. Setelah itu Sunggyu Hyung menangis dan
berlari dengan kencang, sampai dia tidak melihat ada sebuah mobil yang melaju
dengan sangat cepat. Aku juga merasa sangat bersalah karena tidak bisa
menghentikan lari Sunggyu Hyung.” Tutur Myungsoo saat menceritakan kembali
bagaimana awal kecelakaan itu terjadi. mengingat itu, air mata Myungsoo kembali
turun.
“Myungsoo~ah, ini bukan salahmu, ini salahku. Aku tidak bisa
menjaga Hyungmu dengan baik. Aku membuatnya sakit seperti ini. Aku tidak bisa
membayangkan bagaimana sakitnya dia saat melihat hal bodoh yang kulakukan
kemarin.” Woohyun mulai menyalahkan dirinya. Air mata kembali mengalir denga
sangat deras. “Gyuie, mianhae. Aku memang pohon bodoh. Kau benar Gyu, kau tidak
salah memberiku julukan Nam Pabo. Aku memang benar-benar bodoh. Maafkan aku
Gyu. Jeongmal Mianhae Gyu.” Woohyun tak berhenti menyalahkan dirinya dan
mengucapkan permintaan maafnya.
~~ Skiip time ~~
Sudah memasuki 2 bulan, Sunggyu masih saja betah memejamkan
matanya. Tidak ada satupun tanda kalau dirinya akan terbangun. Selama hampir 2
bulan ini juga Woohyun selalu menemani Sunggyu. Woohyun sudah sepenuhnya
tersadar bahwa hanya Sunggyu namja yang diintainya. Apapun dan bagaimanapun
kondisinya, Woohyun akan selalu bersama dengan Sunggyu.
“Gyuie, apa kau tidak capek tidur terus seperti itu? Ini sudah
hampir 2 bulan. Kau tidak lupa kan kalau besok hari ulang tahunku? Kalau kau
tidak bangun, tidak ada yang menyanyikan lagu selamat ulang tahun untukku. Aku
kan masih ingin mendengarkan suara merdumu itu.” Cerocos Woohyun pada Sunggyu,
berharap namja yang berada di depannya itu mendengarnya.
“Gyu, apa kau masih marah denganku? Kau masih belum bisa
memaafkanku atas semua tindakan bodohku saat itu. Aku berani jujur, saat itu
aku hanya menciumnya, tidak lebih. Karena saat aku bersamanya, hatiku terasa
sakit. Kau tahu kenapa hatiku terasa sakit? Itu karena aku sadar kalau aku
sudah menyakitimu. Gyu, mianhae, jeongal mianhae.” Ucap Woohyun sambil
mengusap-usap kepala Sunggyu.
“apa kau yakin hanya menciumnya, tetapi yang aku lihat kau benar-benar
seperti akan melahap namja sexy itu!” jawab namja yang berada di depannya
dengan suara yang sangat pelan namun tetap terdengar dingin.
“Gyu. Kaaauu.” Woohyun terkaget karena Sunggyu membalas apa
yang diucapkan Woohyun. Dan ini berarti Sunggyu telah tersadar dari komanya.
“Gyu, mianhae, jeonmal mianhae.” Woohyun meraih telapak tangan Sunggyu dan
mengecup lembut punggung telapak tangan itu sambil tidak henti-hentinya meminta
maaf.
“Namo~ah, geumanhaja. Aku sudah memaafkanmu saat itu juga.
Karena aku percaya dan sangat akin kalau kau hanya mencintaiku dan aku hanya
mencintaimu.” Ucap Sunggyu lirih.
“Gyu. Maafkan aku dan terima kasih sudah memaafkanku. Gomawo
chagi~ah, saranghae!” ucap Woohyun sambil mencium kening Sunggyu.
~~ Skiiiip Time ~~
Saat ini semua keluarga Sunggyu sudah berkumpul di ruang inap
Sunggyu. Mereka senang mendengar bahwa Sunggyu telah tersadar dari komanya.
Bahkan dokter juga tidak menyangka dengan adanya keajaiban yang telah membuat
pasiennya itu tersadar kembali. Ini semua berkat doa dari semua yang menyayangi
Sunggyu.
“kondisi Sunggyu sudah lebih membaik saat ini. Tetapi biarkan
dia tetap di rumah sakit sampai dia benar-benar sembuh total.” Ucap Dokter Park
kepada kedua orangtua Sunggyu.
“ne, dokter. Gamsahamnida.” Jawab Appa Sunggyu dengan senyum
mengembang yang membuatnya semakin terlihat lebih muda dari umurnya.
“Hyung, welcome back.” Ucap Myungsoo sambil memeluk tubuh
Hyung kesayangannya itu.
“berlebihan sekali kau ini. Sudah lepaskan pelukanmu. Aku
tidak bisa bernafas bodoh.” Jawab Sunggyu dengan nada ketus sambil melepaskan
diri dari pelukan Myungsoo.
Woohyun dan kedua orangtua Woohyun hanya bisa tersenyum
melihat pemandangan Hyung dan Dongsaeng yang selalu saja bertengkar. Bertengkar
seperti itu bukan berarti mereka tidak saling menyayangi, tetapi inilah cara
menunjukkan kasih sayang mereka meskipun terlihat sedikit aneh.
~~ skiip time ~~
“Namo~ah, kau mengajakku kemana sih, kenapa mataku ditutup
seperti ini juga. Aku tidak bisa melihat apa-apa. Cepat lepaskan kain hitam
ini.” Sunggyu tak henti-hentinya mengomel.
“sudah dia saja Gyuie, kau cerewet sekali seperti
ahjumma-ahjumma.” Sindir Woohyun.
“Yaaaaaaak. Nappeun. Kau menyamakan kekasihmu sendiri dengan
ahjumma-ahjumma.” Marah Sunggyu sambil menggembungkan pipi dan mempoutkan
bibirnya yang makin menambah kadar keimutannya.
“Chuuu.” Woohyun mencium bibir Sunggyu sekilas. Woohyun
benar-benar tidak tahan dengan sikap imut yang diperlihatkan kekasihnya itu.
Wajah Sunggyu perlahan memanas dan memunculkan semburat warna
merah di kedua pipinya. Sunggyu merasa malu dengan ciuman mendadak yang
dilakukan Woohyun. Jantung Sunggyu semakin berpacu dengan sangat cepat.
“chaaaaa. Kita sudah sampai.” Woohyun perlahan membuka kain
hitam yang menjadi penghalang mata Sunggyu dalam melihat. Setelah kain hitam
itu terlepas, Sunggyu perlahan mengamati tempat dimana dia berdiri sekarang.
Tempat ini, tempat dimana saat itu Sunggyu melihat adegan
menyakitkan yang dilakukan Woohyun dengan namja itu. Sunggyu bertanya-tanya
mengapa Woohyun membawanya ke tempat menyakitkan ini.
“Gyu, kau pasti bertanya mengapa aku membawamu ke depan
rumahku ini, di tempat yang menyakitkan bagimu saat itu. aku tidak tahu apa
yang akan kulakukan ini berhasil membuatmu melupakan kenangan pahit itu. Aku
akan menggantikan kenangan pahit saat kau berada di tempat ini dengan kenangan
yang sangat indah.” Woohyun menjelaskan tujuannya membawa Sunggyu ke tempat
ini.
“lihatlah ke arah jendela kamarku.” Perintah Woohyun.
Perlahan mata Sunggyu mengarah ke jendela kamar Woohyun. Mata
Sunggyu seketika membulat dengan tidak sempurna karena mata Sunggyu memang
segaris. Sunggyu menutup mulutnya karena tidak percaya dengan apa yang
dilihatnya sekarang.
Sebuah rangkaian bunga dari mawar putih yang menempel di
jendela kamar Woohyun yang berbentuk sebuah tulisan I LOVE YOU terpampang
sangat jelas karena jendela kamar Woohyun lumayan besar. Sunggyu mulai
meloloskan air matanya tanda dirinya sangat bahagia saat melihat satu kalimat
di yang masih disusun dengan rangkaian bunga kesukaannya. Will U Marry me?
Itulah tulisan kedua yang ditangkap oleh pandangan Sunggyu.
Saat ini posisi Woohyun sudah berlutut di depan Sunggyu.
Woohyun meraih tangan kanan Sunggyu. “Gyu, will U marry me?” ucap Woohyun
sambil menatap manik mata Sunggyu yang tak hentinya mengeluarkan air mata
bahagianya.
“Namo~ah. Hiks hiks.” Sunggyu masih tidak bisa menjawab
pertanyaan Woohyun karena Sunggyu masih sangat terkejut dengan kejutan yang
diberikan Woohyun.
“Gyuie, Will U marry me?” tanya Woohyun sekali lagi. Woohyun
dengan sabar menunggu jawaban yang akan diberikan Sunggyu. Apapun jawaban yang
diucapkan Sunggyu, meskipun itu penolakan, Woohyun akan menerimanya dengan
lapang dada.
“ne, Namo~ah.” Jawab Sunggyu dengan nada yang masih bergetar
menahan tangisan bahagia.
Woohyun langsung menyematkan cincin emas putih yang terdapat
ukiran WooGyu itu ke jari manis Sunggyu. “Gomawo Sunggyu~ah. Gomawo sudah memaafkanku
dan menerima segala kekuaranganku.” Ucap Woohyun sambil mencium punggung
telapak tangan Sunngyu.
Setelah itu Woohyun memeluk Sunggyu, namja yang sangat dia
cintai itu dengan sengat erat. Perlahan manik mata Woohyun menatap manik mata
segaris Sunggyu. Perlahan jarak diantara mereka mulai terkikis. Deru nafas dari
indera pernafasan keduanya mulai terasa di permukaan kulit wajah mereka.
Sunggyu perlahan menutup matanya demi merasakan sensasi yang saat ini sendang
dirasakannya.
Kedua pasangan ini terlarut dalam moment indah mereka.
Perlahan bibir keduanya saling menyatu. Seakan ciuman mereka mewakili segala
perasaan bahagia mereka. Tanpa nafsu, dan hanya luapan perasaan cinta yang
sangat dalam yang mereka miliki.
~~ THE
END ~~
A/N : Akhirnya selesai juga. Butuh waktu hampir 3 jam buat
nyelesainnya. Mianhae kalau ffnya gak sebagus ff yang pernah kalian baca. Mian
juga kalo judul ama cerita kagak nyambung. Hehehe. #ketawaNista. Bikin ff ini
bener-bener menguras otak dan tenaga. Gamsa gamsa buat yang udah mau baca ff
abal-abal buatanku ini. Sekali lagi, gomawooooo !!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment^^ Gomawo^^