Kamis, 14 Oktober 2010

Biografi Adinegoro

Adinegoro lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat, 14 Agustus 1904. Meninggal di Jakarta, 8 Januari 1967 pada usia 62 tahun. Adinegoro adalah sastrawan dan wartawan kawakan. Ia berpendidikan STOVIA (1918-1925) dan pernah memperdalam pengetahuan tentang jurnalistik, geografi, kartografi, dan geopilitik di Jerman dan Belanda (1926-1930)
Nama asli Adinegoro adalah Djamaluddin gelar Datuk Maradjo Sutan. Ia adalah adik sastrawan Muhammad Yamin. Mereka saudara satu bapak, tetapi lain ibu. Ayah Adinegoro bernama Usman gelar Baginda Chatib dan ibunya bernama Sadarijah. Adinegoro memiliki seorang istri bernama Alidas yang berasal dari Sulit Air, Solok, Sumatera Barat.
Adinegoro terpaksa memakai nama samaran karena ketika bersekolah di STOVIA ia tidak diperbolehkan menulis. Padahal, pada saat itu ia ingin sekali menulis. Maka dari itu ia menggunakan adinegoro itu adalah Djamaluddin.
Adinegoro sempat mengenyam pendidikan di Berlin, Belanda selama empat tahun. Ia mendalami masalah jurnalistik. Pengalaman belajar di Jerman itu sangat banyak menambah pengetahuan dan wawasannya, terutama di bidang jurnalistik. Adinegoro lebih dikenal sebagai wartawan daripada sastrawan.
Ia mulai karir menjadi wartawan di majalah Caya Hindia, sebagai pembantu tetap. Setiap minggu ia menulis artikel tentang masalah luar negeri di majalah tersebut. Ketika belajar di luar negeri (1926-1930), ia menyambi menjadi wartawan bebas pada surat kabar Pewarta Deli (Medan), Bintang Timur, dan Panji Pustaka (Batavia).
Setelah kembali ke tanah air, Adinegoro memimpin majalah Panji Pustaka pada tahun 1931. Tetapi, ia tidak bertahan lama Di sana. Sesudah itu, ia memimpin surat kabar Pewarta Deli di Medan (1932-1942). Ia juga pernah memimpin Sumatera Shimbum selama dua tahun. Kemudian, bersama Prof. Dr. Supomo, ia memimpin majalah Mimbar Indonesia (1948-1950). Selanjutnya ia memimpin Yayasan Pers Biro Indonesia (1951). Terakhir, ia bekerja di Kantor Berita Nasional (kemudian berubah menjadi LKBN Antara).
Ia ikut mendirikan Perguruan Tinggi Jurnalistik di Jakarta dan Fakultas Publistik dan Jurnalistik Universitas Padjadjaran. Ia juga pernah menjadi Tjuo Sangi In (semacam dewan rakyat) yang dibentuk Jepang (1942-1945), anggota Dewan Perancang Nasional, anggota MPRS, Ketua Dewan Komisaris Penerbit Gunung Agung, dan Presiden Komisaris LKBN Antara.
Karya-karyanya yaitu :
• Darah Muda, Batavia Centrum : Balai Pustaka, 1931
• Asmara Jaya, Batavia Centrum : Balai Pustaka, 1932
• Melawat ke Barat, Jakarta : Balai Pustaka, 1950
• Buku Revolusi dan Kebudayaan (1954)
• Buku Ensiklopedia Umum dalam Bahasa Indonesia (1954)
• Buku Ilmu Karang Mengarang

2 komentar:

Leave your comment^^ Gomawo^^

Google Search