Rabu, 25 Juni 2014

Takut Menjadi Gila




Cerpen yang berjudul Anak Orang Gila karya M. Shoim Anwar ini bercerita tentang seorang pria yang takut dengan hal-hal yang menurut saya tidak terlalu penting untuk dipikirkan. Penyakit kejiwaan itu terjadi dengan adanya beberapa faktor dan salah satu faktor yang dapat menimbulkan penyakit kejiwaan adalah terlalu pusing memikirkan sesuatu dengan sangat keras. Seperti yang terjadi dalam cerpen ini. Pada saat istrinya Rani sedang hamil anak pertamanya, Ia takut jika pada saat anak mereka lahir, kelak akan tumbuh menjadi anak gila, seperti kakek sang istri yang mempunyai riwayat hidup menjadi orang gila. Terbukti pada kutipan sebagai berikut.
Saya memilih anak saya mati atau tak punya anak dari pada punya anak tapi gila”. (2014:115).
Pria itu sangat takut jika kelak anaknya tumbuh menjadi gila. Ia mencoba melakukan segala cara untuk membunuh bayi yang ada didalam kandungan istrinya. Supaya anak itu tidak lahir didunia. Karena kelak anak itu akan membuat malu dirinya. Pria itu menganggap bahwa gila adalah penyakit turunan.
Ketakutan lelaki itu makin bertambah, banyak informasi mengatakan jika penyakit gila itu timbul karena faktor turunan. Pria itu mempunyai pikiran yang sangat keji sekali kepada anak kandungnya sendiri. Bisa dibuktikan dengan kutipan sebagai berikut.
rencana selanjutnya pun timbul. Saya akan membujuk Rani agar dia mau minum obat penggugur kandungan yang telah saya beli secara diam-diam. Bila ia tak mau, ia akan saya ajak kerumah mbah Siti, dukun pijat yang pandai menggugurkan kandungan”. ( 2014 : 117 )
Tapi niat jahat itu tak jadi dilakukannya, karena ia sadar apa yang ada dipikirannya itu sangat berdosa sekali. Ia membunuh anak yang tidak berdosa. Seandainya saja niat itu terjadi, untuk apa ia harus bersikap seperti itu kepada anaknya?, belum tentu anaknya lahir menjadi anak gila. Itu semua bergantung dengan didikkan orang tua dan lingkungan disekelilingnya. Tidak mungkin anak itu gila hanya dengan sebab kakeknya gila. Sangat mustahil sekali.
Hingga pada suatu saat ia bersikap kasar kepada Rani, karena ia berfikir jika ia kasar kepada rani dengan cara membentak bahkan menampar istrinya yang tak bersalah itu, ia akan diceraikan oleh istrinya. Karena Rani tak sanggup hidup dengan suami yang suka kasar kepada wanita. Tapi ternyata, Rani semakin sabar saat suaminya marah kepadanya tanpa alasan yang jelas. Hingga ditampar pun tetap Rani mencoba sabar dan memohon maaf kepada suaminya, jika ia punya salah. Akhirnya suaminya pun luluh dengan sikap tegar dan sabar yang diperlihatkan oleh Rani. Pria itu sadar bahwa apa yang telah dilakukannya itu sangat salah. Bisa dibuktikkan dengan kutipan sebagai berikut.
            dengan perlakuan kasar itu Rani semakin menampakkan sebagai istri yang baik. Ia menurut apa saja perintah saya, semakin setia. Bila ia merasa kesakitan karena sikap kebinatangan saya, ia selalu menangis memeluk saya, merebah dipangkuan saya sambil merintih kesakitan dan tidak tahan. Ia bahkan minta saya bunuh sekalian biar mati bersama anak yang dikandungnya”. ( 2014 :117 )
            Pada saatnya tiba anak yang dikandung Rani pun lahir kedunia dengan selamat begitu pun juga Rani ia melahirkan dengan selamat. Pria itu semakin takut karena anaknya sudah lahir kedunia. Kelak anak itu akan tumbuh menjadi gila. Tapi ternyata semuanya berubah. Skenario Tuhan sangat tak bisa diduga. Pria itu sekarang menjadi ikut gila karena dia terlalu pusing memikirkan bagaimana agar anaknya tidak menjadi gila seperti kakeknya. Kutipannya sebagai berikut.
            hari-hari berikutnya, dibawah sebuah pohon, seorang lelaki dibelenggu dalam pasungan. Di sebelah kanannya, seorang perempuan menangisi sambil menggendong seorang anak yang tumbuh segar dan sehat. Dia sekarang menjadi gila seperti mertuanya..!!”. ( 2014 :120 )
            Secata keseluruhan, cerita ini memiliki amanat yang sangat baik bagi kita semua. Sebaiknya kita janganlah memiliki pikiran yang negatif terhadap sesuatu. Karena apa yang kita bayangkan atau pikirkan itu belum tentu benar akan terjadi. Semua bergantung pada bagaimana cara kita menjalani hidup ini.

Kamis, 19 Juni 2014

Lies




Judul               : Lies
Author            : Phicha Gyuzizi
Main Cast        : Nam Woohyun, Kim Sunggyu
Genre              : Romance, Angst (Maybe)

Warning          : ini ff YAOI kalo suka ya monggo di baca kalo gak suka ya udah kagak usah dibaca, banyak typo yang bertebaran dimana-mana, cerita agak gaje. Hihihihi
Ini FF terinspirasi dari salah satu movie Yaoi yang pernah Phicha liat. Hehehe.
Happy Reading ^^

Author P.O.V
“Semuanya sudah siap. Hahaha, sempurna!” ucap Sunggyu bersemangat. Pasalnya malam ini dia akan merayakan ulang tahunnya yang ke 23 dan sekaligus merayakan hari jadinya dengan Nam Woohyun yang ke 2 tahun ini.
Kue ulang tahun yang berukuran sedang telah siap di meja makan apartemen Sunggyu. Meja makan di Apartemen Sunggyu telah dia ubah sedemikian rupa hingga terlihat sangat cantik. Posisi kue berada di tengah-tengah meja makan, serta jangan lupakan sebotol wine juga tergeletak dengan indah di meja itu untuk menemani pesta yang telah disiapkan oleh Sunggyu.
“Sekarang sudah pukul 6. Masih ada waktu satu jam lagi sebelum Namoo datang, aku masih punya waktu untuk berdandan.” Pikir Sunggyu dalam hati.
Sunggyu bergegas menuju kamarnya untuk bersiap-siap. Sunggyu mengacak-acak isi lemari pakaiannya. “Ah, aku pakai baju yang mana? Aku bingung!” Gerutu Sunggyu karena dia tidak tahu harus memakai pakaian seperti apa. *LoL*
Setelah beberapa menit Sunggyu mengacakacak lemarinya, akhirnya dia memutuskan untuk menggunakan kaos putih V-neck yang dipadukan dengan cardigan warna biru muda dan celana panjang berwarna putih. “Huaaaah, perfect Gyu~ah, kau benar-benar terlihat sexy dan mungkin akan lebih sexy kalau rambutmu sedikit kau berantakkan seperti ini.” Ucap Sunggyu pada pantulan dirinya saat di depan cermin besar yang ada di dalam kamarnya.
~~~ Skip Time ~~~
Jam sudah menunjukkan pukul 8. Sudah satu jam Sunggyu menunggu kedatangan Woohyun. Sunggyu merenggangkan kedua tangannya untuk melepas rasa pegalnya karena dari tadi dia hanya duduk dan memandangi kue ulang tahunnya yang terlihat sangat antik itu.
“Namoo~ah, kau dimana? Sudah sejam aku menunggumu! Apa kau lupa? Bukankah kau sudah kuberitahu tadi pagi dan kau mengiyakannya. Apa kau terjebak macet di jalan?” gumam Sunggyu dalam hati. Pikirannya benar-benar melayang entak kemana. Karena tidak biasanya Woohyun terlambat selama ini.
Sunggyu meraih ponselnya yang tergeletak tidak jauh darinya. Perlahan tangannya mendial nomor Woohyun. “tuuuuut... tuuuuut... tuuuuuut...” Tidak ada jawaban dari pemilik ponsel yang ada di seberang sana. Nam Woohyun tidak mengangkat teleponnya. Sekali lagi Sunggyu menelpon Woohyun, tapi tetap saja tidak ada jawaban.
“Duaaaak.” Sunggyu meletakkan ponselnya kembali ke meja dengan kasar hingga terdengan bunyi yang amat keras.
Sunggyu mencoba menenagkan dirinya. Mencoba bersikap positif. Sunggyu menarik nafas perlahan dan mengeluarkannya lewat mulutnya. “Mungkin dia ada urusan mendadak dan akan datang terlambat. Aku akan menunggumu Namoo~ah. Aku harus sabar menunggunya.”

~~~ Flashback ~~~
“Gyuie, lihatlah kemari.” Teriak Woohyun dari arah belakang Sunggyu.
Sunggyu membalikkan badannya dan dengan cepat Woohyun mengambil gambar Sunggyu dari kameranya. “Hahahaha, Gyu, lihatlah posemu benar-benar sangat lucu. Coba kesini dan lihat ini.” Woohyun menarik tangan Sunggyu dan mensejajarkan posisi mereka dan Woohyun menunjukkan pose lucu Sunggyu.
“Namoo, hapus foto itu. jangan menyimpan fotoku yang seperti orang bodoh itu?” Ucap Sunggyu sambil mempoutkan bibirnya sehingga membuatnya terlihat sangat lucu.
“Klik. Klik. Klik.” Woohyun tidak mengindahkan permintaan Sunggyu dan dia malah dengan semangat memfoto Sunggyu pada saat Sunggyu sedang menmpoutkan bibirnya. “Kau terlihat jauh lebih manis dan sangat lucu saat mempoutkan bibirmu seperti itu. pertahankan posisimu Gyu~ah. Hahahahaha.” Kata Woohyun dengan sedikit menekankan nada suaranya.
“Yaaaaak. Kaaau. Nam Woohyun. Nappeunnn.” Sunggyu memaki Woohyun yang tidak henti-hentinya menggoda Sunggyu. Sunggyu berusaha mengambil kamera yang ada di genggaman Woohyun, namun sebelum dia benar-benar menggapai kamera itu, Woohyun sudah berlari menjauh meninggalkan Sunggyu agar kameranya tidak diambil oleh Sunggyu.
Sunggyu sedikit shock karena Woohyun tiba-tiba berlari. Namun, setelah beberapa detik dia sadar dan langsung mengejar Woohyun yang berlari menjauhinya. Woohyun berhenti di tengah hamparan rerumputan taman kota yang amat luas untuk sekedar melihat hasil jepretannya tadi. Sunggyu melihat Woohyun yang berdiri dengan posisi membelakanginya, dengan cepat Sunggyu Woohyun dan meraih kamera yang digenggam Woohyun.
“Hahahaha. Aku mendapatkannya. Aku akan menghapus semua fotoku yang kau ambil tanpa seijin dan sepengetahuanku Namoo~ah.” Ucap Sunggyu sambil berlari menjauhi Woohyun.
Tidak tinggal diam, sekarang giliran Woohyun yang mengejar Sunggyu. Karena memang Woohyun sangat ahli dalam bidang olahraga, dengan cepat Woohyun bisa menyamai lari Sunggyu dan segera menangkapnya.
“Hahaha. Kena kau Kim Sunggyu”. Woohyun menangkap Sunggyu dengan cara memeluk pinggang ramping Sunggyu. Karena kaget dengan gerakan Woohyun yang mendadak memeluknya, Sunggyu kehilangan keseimbangannya dan terjatuh dengan tidak etisnya di atas rerumputan. Dan karena Woohyun masih memeluk Sunggyu, dengan otomatis dia juga ikut tertarik dan terjatuh dengan posisi di atas badan Sunggyu.
Beberapa menit mereka masih asyik dengan posisi terjatuh mereka. Tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut mereka berdua. Hanya suara debaran jantung mereka yang sangat cepat yang terdengar. Sunggyu memalingkan wajahnya ke kiri untuk menghindari tatapan mata Woohyun yang membuat wajahnya mendadak memerah bak tomat yang sudah matang.
“Gyu”. Suara Woohyun akhirnya memecahkan keheningan yang sempat mereka buat. Tanpa suara, Sunggyu hanya memalingkan wajahnya dan menatap manik mata indah Woohyun. “Gyu, aku mencintaimu. Nan, jeongmal saranghae”.
Perlahan Woohyun semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Sunggyu. Woohyun menempelkan dahinya dengan dahi Sunggyu. Woohyun kembali menatap manik mata Sunggyu. Hembusan nafas Woohyun yang menerpa kulit wajah Sunggyu semakin membuat debaran jantung Sunggyu tidak terkendali.
Sunggyu menutup matanya untuk mencoba menetralkan debaran jantungnya. Namun, sesaat Sunggyu kembali membuka matanya lebar saat dia merasakan ada benda kenyal lainnya yang menyentuh bibir sexynya.
Woohyun hanya menempelkan bibirnya dengan bibir Sunggyu. Namun setelah itu, Woohyun mulai menggerakkan bibirnya, mencoba untuk menyesap bibir bawah dan atas Sunggyu secara bergantian. Ciuman yang sangat lembut yang diterima oleh Sunggyu. Perlahan Sunggyu mulai membalas ciuman Woohyun dan mengalungkan tangannya di leher Woohyun.
Mereka mulai melepaskan ciuman memabukkan mereka karena mereka masih membutuhkan pasokan udara. “Manis. Rasanya sangat manis Namoo~ah, tidak ada yang berubah”. Ucap Sunggyu dengan nada malu-malu.
Woohyun hanya terkekeh pelan mendengar apa yang dikatakan kekasihnya itu. “Namoo~ah, kau berat, bisakah kau tidak menindihku seperti ini terlalu lama?” Pinta Sunggyu dengan mengeluarkan jurus aegonya yang mampu membuat siapa saja yang melihatnya meleleh seketika.
“Hehehehe, Mianhae, apa aku terlalu berat?” Jawab Woohyun sambil merubah posisinya. Woohyun menidurkan badannya di sebelah Sunggyu.
~~~ Flashback End ~~~
Sunggyu mengembangkan senyumnya saat mengingat kejadian satu tahun yang lalu saat dia dan Woohyun menghabiskan waktu liburan mereka. “Sudah sangat lama sekali kita tidak menghabiskan waktu liuran seperti itu lagi Namoo~ah”. Batin Sunggyu dalam hati. Perlahan senyumannya itu menghilang karena sekarang sudah hampir pukul 9 malam dan kekasih yang ditunggunya tidak kunjung datang.
Sunggyu masih dengan setia menunggu kekasihnya itu, meskipun sudah 2 jam Sunggyu menunggu. Sunggyu kembali melamunkan peristiwa-peristiwa menyenangkan yang dialaminya dengan Woohyun. Peristiwa yang paling membahagiakan baginya, karena di Korea ini hanya Woohyun yang dia punya. Keluarga Sunggyu sudah lama menetap di Jepang karena bisnisnya.
~~~ Skip Time ~~~
Sudah 4 jam Sunggyu menunggu. Tapi hasilnya tetap sama, kekasihnya tidak muncul-muncul. “Mungkin Namoo ada urusan mendadak jadi dia tidak datang. Gwaenchana Gyu~ah, kau bisa merayakan ulang tahunmu sendiri malam ini”. Batin Sunggyu yang menyemangati dirinya sendiri.
Perlahan Sunggyu menyalakan lilin yang menancap dengan sempurna di atas kue yang telah di buatnya. Sunggyu mulai menyatukan kedua tangannya dan memejamkan mata indahnya. Berharap saat dia membuka matanya, keajaiban datang dengan membawa kekasihnya duduk di depannya saat ini.
Sunggyu membuka matanya perlahan dan fantasinya mulai menghampirinya. Dia melihat bayangan Woohyun yang sedang tersenyum dengan sangat manis di depannya saat ini. Woohyun menyuruhnya meniup lilin dengan segera. Tanpa pikir panjang, Sunggyu meniup lilin itu dan seketika bayangan indah Woohyun lenyap bagaikan di telan bumi. “Haaah,  ternyata hanya halusinasiku saja. Aku benar-benar gila karenamu Namoo~ah”.
~~~ Skip ~~~
Sudah 3 hari Sunggyu tidak bertemu dengan Woohyun. Telepon maupun SMS Sunggyu pun jarang di jawab. Jadi, malam ini Sunggyu berniat untuk mengunjungi apartemen Woohyun setelah pulang kerja untuk memastikan apakah Woohyun sedang dalam keadaan baik-baik saja. Raut kekhawatiran tidak pernah lepas dari wajah imutnya.
Sunggyu menunggu taxi di depan kantornya dengan tidak sabaran. Haizh, apa tidak ada satupun taxi yang lewat sini? Ya Tuhan, kalau saja mobilku tidak berada di bengkel saat ini, mungkin aku tidak akan menunggu taxy seperti ini. Membuang waktuku saja”. Umpat Sunggyu sambil menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal.
Sunggyu mulai merasa bosan menunggu taxy yang tak kunjung datang. Sunggyu memutuskan untuk berjalan ke arah halte bus. “Mungkin akan lebih baik naik bus daripada menunggu taxy yang belum tentu ada”. Gumam Sunggyu.
Sunggyu memasang earphone di kedua telinganya sambil tetap melanjutkan langkahnya. Sesekali Sunggyu menyanyikan lagu yang didengarnya. Jarak halte dan kantor Sunggyu lumayan jauh, namun berjalan ke arah halte akan lebih baik daripada menunggu taxy yang tidak datang-datang, itu sama saja.
~~~ Skip ~~~
 “Akhirnya sampai juga. Haaah, Sudah pukul 10 malam, apa ini tidak terlalu malam berkunjung ke apartemennya?” Batin Sunggyu. “Haizh, tidak apalah, lagian sudah terlanjur disini, masak harus pulang begitu saja”.
Sunggyu menekan bel apartemen Woohyun, namun tidak ada sahutan dari dalam. “Apa dia tidak ada di rumah?” Pikir Woohyun. “Apa aku langsung masuk saja? Mungkin saja dia sedang sakit dan saat ini sedang tertidur”.
Tanpa pikir panjang, Sunggyu langsung menekan angka 3006 yang digunakan sebagai password apartemen Sunggyu. “ternyata masih sama. Kau tidak merubah passwordnya”. Ucap Sunggyu dengan senang. Sunggyu melangkahkan kakinya memasuki apartemen Woohyun yang luas. Suasanya apartemen Woohyun sangat sepi. “Sepertinya tidak ada orang”. Gumam Sunggyu.
Saat Sunggyu akan melangkahkan kakinya meninggalkan apartemen Woohyun, samar-samar Sunggyu mendengar suara yang sangat aneh dari kamar Woohyun. Sunggyu berjalan mendekati kamar Woohyun. Suara-suara aneh itu semakin terdengar dengan jelas dan membuat Sunggyu semakin penasaran.
Sunggyu perlahan membuka sedikit pintu kamar Woohyun dengan pelan untuk mengintip kondisi kamar Woohyun. Mata sipit Sunggyu seketika membulat dengan sempurna saat melihat kekasih yang sangat dia cintai melakukan this and that dengan seorang yeoja yang tidak dikenalnya.
Air mata perlahan mengalir membasahi pipi chubbynya. Sunggyu tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sunggyu membat di tempat itu. kakinya serasa susah sekali digerakkan. Isakan tangis Sunggyu yang semakin keras membuat sang namja yang bernama Woohyun itu menoleh ke sumber suara. Mata mereka bertemu.
Sama dengan Sunggyu, Woohyun tidak dapat berbuat apa-apa. Seakan tubuhnya membeku dengan seketika. Sunggyu mencoba menggerakkan kakinya meninggalkan apartemen Woohyun dengan segera. Tidak ingin melihat pemandangan menyakitkan itu terlalu lama.
Woohyun tidak bergerak sedikitpun. Dia tidak berusaha mengejar Sunggyu dan menjelaskan semuanya. Seolah dia tidak peduli dengan perasaan Sunggyu sama sekali.
Sunggyu menghentikan sebuah taxy dengan cara berhenti di tengah jalan raya. Sunggyu seakan tidak peduli lagi dengan nyawanya saat ini. Hatinya begitu hancur melihat satu-satunya orang yang dianggapnya paling penting di dunia ini mengkhianatinya seperti itu.
~~~ Skip ~~~
Apartemen Sunggyu
Sunggyu menangis sesenggukan di dalam kamarnya. Tangisnya tidak dapat ia tahan, kejadian ini terlampau menyakitkan untuknya. Sunggyu berjalan menuju meja kerjanya yang berada tidak jauh dari posisinya. Sunggyu melihat-lihat fotonya bersama dengan Woohyun yang terjejer rapi di atas meja kerjanya. Foto-foto yang menunjukkan kebahagiaan yang mereka alami saat itu.
~~~ Flashback ~~~
Woohyun menaiki panggung yang biasanya sudah disediakan oleh sebuah cafe. “Ehm, selamat malam semuanya, disini aku akan menyanyikan sebuah lagu untuk seseorang yang sangat spesial bagiku. Seseorang yang telah mencuri hatiku. Aku harap kau menyukainya Kim Sunggyu”. Kata Woohyun dengan penuh percaya diri. Sorak sorai serta tepuk tangan pengunjung cafe pun terdengar sangat ramai. Mereka memberi semangat kepada Woohyun.
Woohyun menyanyikan sebuah lagu dari Infinite yang berjudul I Like You. Sunggyu benar-benar seperti dibawa melayang terbang ke angkasa. Hatinya sangat berbunga-bunga saat ini. Woohyun, namja yang disukainya ternyata juga memiliki perasaan yang sama terhadapnya.
Tepukan tangan dari pengunjung semakin meriah saat Woohyun mengakhiri lagunya. “Kim Sunggyu, will u be my boyfriend?” tanya Woohyun masih dengan senyum indahnya. “Majulah ke depan kalau kau menerimaku dan apabila kau menolakku, kau bisa berjalan meninggalkan tempat ini”. Lanjut Woohyun.
Sunggyu masih menstabilkan debaran di jantungnya. Dia berdiri dari posisi duduknya. Perlahan kakinya berjalan mendekat ke arah Woohyun. Sunggyu tidak akan menyia-nyiakan pernyataan cinta Woohyun saat ini. Sunggyu sangat mencintai Woohyun jadi tidak ada alasan baginya untuk menolak.
Woohyun merentangkan kedua tangannya dan dengan segera disambut oleh Sunggyu. Sunggyu langsung menenggelamkan kepalanya di dada bidang milik Woohyun, mencoba menutupi rasa gugupnya dan menutupi wajahnya yang memerah saat ini. Semua mata pengunjung tak pernah melewatkan setiap moment yang Sunggyu dan Woohyun berikan. Seakan para pengunjung sedang melihat sebuah potongan drama yang sering muncul di televiisi.
~~~ Flashbak End~~~
“Hiks.. hiks.. hiks..” Suara tangis Sunggyu masih mendominasi ruangan kamar Sunggyu. “Namoo~ah, tidak pernahkah kau berfikir seberapa berartinya dirimu bagiku? Tidakkah kau tahu kalau aku sangat membutuhkan kehadiranmu? Disaat aku jauh dari keluargaku, hanya kau yang kupunya, tapi kenapa kau tega melakukan hal menyakitkan ini padaku?? Aku bisa memaklumi sikapmu yang terkadang membuatku jengkel, aku juga tidak pernah mengeluh jika kau datang terlambat! Aku juga tidak marah saat mengetahui kau telah berbohong padaku?? Aku mengabaikan itu semua karena aku sangat mencintaimu Namoo~ah? Sangat mencintaimu”. Ucap Sunggyu dengan menaikkan nada biaranya. Sunggyu terlihat sangat frustasi dengan masalah yang dihadapinya sekarang.
“Mengapa kau menyalah gunakan kepercayaanku padamu Nam Woohyun?? Wae????” Sunggyu berteriak dengan keras, mencoba meluapkan semua kekesalannya.
Sunggyu mengambil semua foto-foto yang ada di atas meja kerjanya. Mengeluarkan semua foto-foto itu dari bingkai yang membuat indah foto-foto itu. sunggyu mengumpulkan foto-foto kenangannya dengan Woohyun dan memasukkannya dalam sebuah kardus. Sunggyu mencoba mengambil pematik dari laci meja kerjanya. Menyalakan pematik dan membakar semua foto-foto kenangannya dengan Woohyun.
~~~ Skip ~~~
Woohyun terbangun dari tidurnya, dia sudah tidak melihat yeoja yang semalam bersamanya. Woohyun menatap miris dengan apa yang telah dia perbuat. Penyesalan memang selalu datang belakangan. Woohyun merutuki kebodohannya. Woohyun meraih ponselnya yang tergeletak di laci samping ranjangnya, mencoba untuk menghubungi namjachingunya yang telah dia sakiti dan khianati. Namun tidak ada jawaban dari Sunggyu. Woohyun terus berusaha menelpon Sunggyu, namun hasilnya tetap sama.
~~~ Other Side ~~~
Bunyi getaran ponsel Sunggyu hampir tidak terdengar karena gemericik air dari shower kamar mandi Sunggyu lebih mendominasi. Kondisi kamar mandi Sunggyu saat ini benar-benar berantakan. Pecahan cermin berserakan di bawah lantai kamar mandi. Handphone Sunggyu juga tergeletak tidak jauh dari pecahan cermin itu.
Air dari shower yang tadinya berwarna bening itu perlahan berubah menjadi merah. Sunggyu, dia mencoba mengakhiri hidupnya saat ini juga di bawah guyuran air dingin yang keluar dari shower yang dia nyalakan. Pecahan cermin dijadikannya sebagai alat untuk memotong urat nadinya. Perlahan darah semakin mengucur dengan deras dari tangannya yang membuat kesadarannya semakin menghilang.
Getaran dari ponselnya tidak diindahkannya. Sunggyu tahu itu pasti dari Woohyun, tapi Sunggyu tidak mempedulikannya. Dia sudah lelah dengan semuanya dan sudah bertekat untuk mengakhiri semuanya.
“Nam Woohyun, jeongmal jeongmal saranghae”. Ucap Sunggyu dengan lirih sebelum kesadarannya benar-benar menghilang.

~~~ The End ~~~

A/N : finally selesai juga. Butuh perjuangan yang sangat keras demi menyelesaikan FF ini. Hihihihi. Kali ini bener-bener Angst yah? #LapIngus. Mian kalo ceritanya jelek. Mian juga udah bikin Gyuie jadi kayak gini #PelukGyuie. Gomawo buat semuanya karena udah mau baca FF Phicha yang aneh ini. Sekali lagi, gamsa-gamsa ~^^ #TebarSenyumNamoo

MisUnderstanding




Author : Phicha Gyuzizi
Main Cast : Kim Sunggyu, Nam Woohyun
Other Cast : Infinite Member, Key, Daeryeong (Tasty)
Warning : Yaoi, boys×boys, typo bertebaran dimana-mana


Happy Reading


Sunggyu P.O.V

"Hyung? Gyu Hyung?" Panggil namja berperawakan tinggi itu.
"Waeyo Yeol~ah? Kenapa kau berteriak-teriak seperti itu? Apa ada masalah? Heum!!" Tanyaku dengan lemah. Sepertinya semangatku hari ini menguap entah kemana.
"Woohyun Hyung, dia!! dia!!" Kata Sungyeol dengan tergagap.
"Ada apa dengan Namoo?? Bukannya dia sedang ada di kantor Woollim membicarakan sesuatu dengan manager Hyung!" Tanyaku lagi kali ini dengan wajah datar.
"Iya. Tapi ada kabar mengejutkan lagi Hyung! Kau pasti akan kaget mendengarnya!" Ucap Sungyeol dengan mata berapi-api.
"Aku sudah tahu Yeol~ah, aku tahu semuanya!" Batinku. Aku memcoba untuk berpura-pura tidak tahu. "Memangnya berita apa Yeol?" Tanyaku dengan menunjukkan wajah penasaran.
"Woohyun Hyung akan melakukan duet dengan Key, namja bermata kucing itu Hyung!" Jawab Sungyeol dengan wajah merahnya, aku tahu dia sedang menahan emosinya.
"Jinjja? Jinjjaro?" Aku berusaha untuk menunjukkan rasa terkejutku.
"Nde Hyung, itu benar! Bahkan mereka sedang dalam proses rekaman! Aku heran kenapa Woohyun Hyung menyembunyikan berita ini. Kenapa baru sekarang kita mengetahuinya!" Sungyeol mulai kehilangan kendalinya. Rasa amarah yang ditahannya perlahan menguap begitu saja.
"Sudahlah Yeol~ah, bukankah itu hal yang baik? Namoo akan memiliki kegiatan dan tidak akan merasa bosan hanya berdiam diri di dorm saja. Hahaha. Dia tidak ingin menjadi pengangguran seperti dulu saat member Infinite sedang sibuk dengan kegiatan solo masing-masing!" Jawabku sekenanya. Karena aku juga tidak tahu harus menjawab apalagi.
"Hyung? Bukan itu maksudku??? Aku tidak masalah jika Woohyun Hyung melakukan duet atau apapun itu dengan orang lain??? Tapi kali ini berbeda Hyung??? Dia dipasangkan dengan sainganmu? si Key!!! Kau tidak merasa khawatir kalau Woohyun Hyung semakin dekat dengan Key? Kau tidak takut kalau Key merebut Namoo kesayanganmu dari sisimu?" Pertanyaan Sungyeol benar-benar menohok tepat di tengah jantungku. Rasanya sangat sakit, meskipun sesakit ini, aku harus bisa menahannya. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebenarnya aku juga merasa khawatir apabila Namoo semakin dekat dengan Key.
"Kau terlalu berlebihan Yeol~ah. Mereka hanya melakukan duet saja. Mereka hanya melakukan sebuah project saja, tidak lebih! Jangan terlalu khawatir, aku juga baik-baik saja". Jawabku dengan menghadirkan senyum tipis yang sedikit kupaksakan agar Sungyeol percaya kalau aku baik-baik saja dengan semua ini. "Bagus Kim Sunggyu, kau juga harus bisa berfikir positif, jangan kau khawatirkan duet Namoo dan Key". Semangatku dalam hati. Aku berusaha mencoba untuk menepis segala pikiran negatif yang mungkin akan terjadi karena project baru ini.

~~ Skip ~~

Author P.O.V

Sudah seminggu ini Sunggyu jarang sekali berbicara panjang lebar dengan Woohyun seperti biasanya. Mungkin ini karena Woohyun sibuk dengan jadwal latihan lagu barunya dengan teman duetnya Key. Bagaimana mereka bisa berbicara panjang lebar, bertemu saja hanya saat pagi dan malam saja. Woohyun setelah sarapan bersama dengan member Infinite lainnya, langsung buru-buru berangkat latihan, sedangkan dia baru pulang saat malam hari dan langsung menuju kamarnya untuk beristirahat. Jadi kesempatan untuk mengobrol Sunggyu dengan Woohyun hanya sekitar 20% saja, ah bahkan mungkin hanya 5% saja.

"Gyu Hyung, manager Hyung tadi menyuruhmu ke kantor! Katanya ada sesuatu yang ingin didiskusikan denganmu!" Ucap L kepada Sunggyu.
"Oh, ke kantor? jigeum??" Sunggyu balik bertanya pada L. "Mengapa aku harus ke kantor?" Ucap Sunggyu lagi.
"Iya Hyung, sekarang. Tadi Woohyun Hyung menelponku, katanya kau disuruh ke kantor menemui manager Hyung karena ada sesuatu yang ingin didiskusikan denganmu". Jawab L singkat dan langsung pergi meninggalkan Sunggyu yang masih duduk membatu di depan televisi.
"Kenapa Namoo tidak langsung menelponku saja? Kenapa dia malah menelpon L?Namoo~ah, kau membuatku menjadi semakin khawatir!" Ucap Sunggyu dalam hati. Sunggyu merasa ada sesuatu yang aneh dengan Woohyun akhir-akhir ini. Woohyun semakin acuh dengan keberadaan Sunggyu. Seakan Sunggyu bukan orang yang paling penting lagi baginya.

~~~~~~~~~

Dengan malasnya Sunggyu melangkahkan kakinya memasuki gedung Woollim Ent. Tidak ada semangat sama sekali yang ditunjukkan Sunggyu kali ini, sangat jauh berbeda dengan biasanya. Bahkan Sunggyu tidak membalas salam dari beberapa karyawan Woollim yang berjalan melewatinya. Sunggyu hanya membungkukkan sedikit badannya untuk menjawab sapaan mereka, seakan mulut Sunggyu terkunci rapat. Entahlah, Sunggyu juga merasa aneh dengan jalan kerja otaknya kali ini.

Akhirnya Sunggyu sampai juga di ruangan manager Hyung, namun orang yang dicarinya tidak ada. Sunggyu mendudukkan badannya di sofa yang terdapat dalam ruangan itu, sudah hampir setengah jam Sunggyu menunggu, namun orang yang ingin bertemu dengannya tak kunjung muncul.

Sunggyu merogoh ponselnya yang ia masukkan di saku depan celana yang dipakainya. Sunggyu mencari nama manager Hyung di kontak ponselnya dan langsung menekan tombol hijau. Tak berapa lama mulai terdengar jawaban dari ujung ponselnya.
"Yoboseyo!" Jawab manager Hyung.
"Hyung, eodiro jigeum? Aku ada di ruanganmu sekarang? Bukannya tadi kau ingin bertemu denganku? Aku sudah menunggumu hampir 1 jam disini! Kau tahu aku seperti orang bodoh yang sedang menunggu kekasihnya datang!" Tanya Sunggyu dengan cepat dan panjang lebar. Sunggyu terlalu kesal karena menunggu managernya terlalu lama.
"Hahahahaha, kau terlalu berlebihan Sunggyu~ah. Mianhae, aku tidak tahu kalau kau sudah datang! Lagipula kenapa tidak langsung menghubungiku saja tadi saat kau datang?" Manager Hyung malah tertawa karena omelan Sunggyu, dia tidak tahu sama sekali bahwa seseorang yang ditertawakannya saat ini sedang bersusah payah menahan emosinya.
"Huufttt. Apa ini lucu Hyung? Huaaah, sudahlah lupakan, sekarang kau ada dimana dan apa yang sebenarnya yang akan kau bicarakan padaku?" Sunggyu mencoba sekuat tenaganya untuk menahan emosi.
"Sekali lagi, mianhae ! Aku sekarang ada di ruang rekaman! Datanglah kemari, nanti aku jelaskan semuanya!" Jawab Manager Hyung.
"Nde, Arrasseo!" Jawab Sunggyu singkat.

Sunggyu melangkahkan kakinya menuju ruangan rekaman yang terletak di lantai 3. Bersebelahan dengan ruangan latihan yang sering digunakan artis-artis Woollim untuk latihan koreografi.

Sunggyu berdiri di depan lift yang masih tertutup. Lift yang akan membawanya naik ke lantai 3. Karena lift masih berada diposisi lantai 5, Sunggyu tidak tahan menunggu lift yang nampaknya akan masih lama terbuka, Sunggyu akhirnya memutuskan untuk menaiki tangga darurat saja, mengingat posisinya sekarang ada di lantai 2.

"Kenapa ruang rekaman terlihat begitu jauh! Haizhhh, dan tumben sekali ruang latihan terlihat sepi! Bukankah jadwal Tasty latihan hari ini? Kenapa sepi sekali?" Entah kenapa rasa penasaran Sunggyu semakin tinggi saat melewati ruang latihan. Karena rasa penasaran yang terlampau amat tinggi, Sunggyu akhirnya memasuki ruang latihan, mencoba mengecek apa ada orang di dalam sana.

Sunggyu perlahan masuk dan meneliti setiap sudut ruangan, dia tidak melihat ada satupun orang di dalam sana. "Ah, mungkin jadwal Tasty berubah, jadi hari ini tidak ada yang menggunakan ruangan ini". Batin Sunggyu dan langsung berbalik melangkahkan kakinya keluar ruang latihan.

Namun, langkahnya terhenti saat mendengar suara pelan seorang namja yang berasal dari ruang ganti yang ada di dalam ruang latihan. Sunggyu mendekati pintu ruang ganti yang sedikit terbuka, bermaksud mengintip siapa yang sedang ada di dalam. Mata Sunggyu membelalak lebar saat melihat siapa yang dilihatnya di dalam sana. Ternyata Sunggyu melihat Key yang sedang duduk menyelonjorkan kakinya dan Woohyun yang tertidur berbantalkan kaki jenjang Key. Sepertinya Woohyun sedang berselancar indah dalam mimpinya. Key memandangi wajah tampan Woohyun dari atas, tidak lupa tangan indah Key dengan pelan mengusap-usap rambut Woohyun berharap namja yang tertidur di pangkuannya itu tidak terbangun.

Sunggyu menatap miris pemandangan indah yang terpampang nyata di depan matanya. Pemandangan indah bagi mata Key dan pemandangan yang amat terasa sangat menyakitkan bagi mata indah Sunggyu. Sunggyu mencoba sekuat tenaga agar air matanya tidak akan terjatuh begitu saja.  Sunggyu mencoba untuk menahan rasa sakit yang diterimanya sesaat melihat peristiwa ini.

Perlahan Sunggyu memundurkan langkahnya, Sunggyu mencoba untuk keluar dari ruangan yang menimbulkan perasaan sakit di dadanya. Setelah sampai di luar ruang latihan, tubuh Sunggyu seakan melemas. Kakinya tidak mampu menahan berat badannya. Sunggyu terduduk di depan pintu ruang latihan. Air matanya pun mendadak keluar dari tempatnya. Sunggyu sudah tidak bisa menahan perasaan sakit di dadanya. Semua yang Sunggyu khawatirkan sekarang terpampang nyata dalam matanya. Semuanya terlampau nyata.

"Jadi semuanya akan berakhir seperti ini Kim Sunggyu. Namoo sudah tidak membutuhkanmu. Jadi, jangan terlalu mengharapkannya saat ini." Ucap Sunggyu dalam hatinya.

Sunggyu masih menangis di depan pintu latihan. Dia mencoba memfungsikan tangan kirinya untuk menutup mulutnya agar isakan tangisnya tidak terdengar sangat keras dan tangan kanannya dia fungsikan untuk mengusap kasar air mata yang keluar dari mata sipitnya. Sudah hampir setengah jam Sunggyu masih mempertahankan posisinya terduduk sambil menangis di depan ruang latihan. Hingga sebuah suara menginterupsinya.

"Gyuie?????" Suara berat itu mampu membuyarkan kegiatannya.

Sunggyu masih terdiam diposisinya. "Mati kau Kim Sunggyu! Apa kau tidak menyadari kalau kau menangis di area yang memungkinkan orang memergokimu?" Sunggyu meruntuki nasibnya.

"Gyuie, Apa itu kau? kenapa kau duduk disitu?" Suara berat itu kembali menginterupsi telinga Sunggyu. Dan perlahan suara itu semakin mendekat. Iya, namja pemilik suara itu sudah ada di depan Sunggyu sekarang.

"Gyuie, kau kenapa....." Suara namja tinggi itu berhenti ketika melihat bekas aliran air mata Sunggyu. "Omoooo, kau menangis? Apa yang terjadi??" Tanya namja tinggi itu dengan wajah khawatir. Namja tinggi itu menyamakan posisinya dengan Sunggyu, meraih dagu Sunggyu agar menatap wajah tampannya.

"Ah, Hyung, Gwaenchanayo. Aku tidak apa-apa". Jawab Sunggyu dengan sedikit terisak. Sunggyu mencoba untuk menahan tangisnya. Dia tidak ingin membuat namja tinggi nan tampan di depannya itu semakin khawatir.
"Jangan membohongiku! Katakan padaku kau kenapa?" Namja itu tidak percaya dengan semua jawaban Sunggyu. Dia berusaha membuat Sunggyu mau menceritakan permasalahannya.
"Jeongmal Hyung. Aku tidak apa-apa. Aku hanya menangis karena memikirkan bagaimana nasibku saat dulu sebelum debut. Saat aku melewati ruangan ini, aku jadi mengingat bagaimana perjuanganku dan semua member Infinite yang lain agar dapat segera debut. Saat itu kami sering latihan disini. hampir setiap hari kami menghabiskan waktu berlatih di ruangan ini." Jawab Sunggyu dengan senyum tipisnya. Sunggyu berusaha sekuat tenaga agar namja di depannya ini percaya. Tidak mungkin dia menceritakan kejadian sebenarnya pada namja ini.
"jinjjaro? Tanya namja itu lagi. Namja itu tahu sebenarnya bukan hal yang seperti diceritakan Sunggyu padanya yang membuat namja cantik yang bernama Sunggyu itu menangis. Meskipun dia tidak tahu dengan pasti apa yang sebenarnya terjadi.
"Nde Hyung. Hanya itu yang membuatku menangis seperti ini." Sunggyu mencoba meyakinkan namja tinggi itu lagi.
"Arrasseo, Hyung percaya padamu". Namja itu menjawab dengan menunjukkan senyumnya. "Ah, Gyuie, manager Hyung sudah menunggumu di ruang rekaman. Aku juga ikut menunggumu. Manager Hyung akan mendiskusikan sesuatu kepada kita berdua". Tanya namja itu lagi.
"Ya Tuhan, aku sampai lupa. Mianhae Hyung. Tapi kenapa kita berdua Hyung? Kenapa hanya aku dan kau, Daeryeong Hyung?" Sunggyu bertanya dengan tampang imutnya, mendadak melupakan kejadian menyakitkan yang baru saja dilihatnya.
"Entahlah, Hyung juga tidak tahu. Maka dari itu ayo kita kesana. Kajja". Namja bernama Daeryeong itu berdiri dan mengulurkan tangannya untuk membantu Sunggyu berdiri.

Daeryeong dengan setia menunggu Sunggyu merapikan penampilannya yang acak-acakan akibat menangis tadi. Setelah itu Sunggyu dan Daeryeong menuju ruang rekaman untuk menemui manager Hyung.

~~Skip~~
Other Side

Woohyun menyadari kalau sudah beberapa minggu ini dia menjadi jauh dengan Sunggyu. Hubungannya dengan Sunggyu sudah tidak seperti dulu lagi. Sebenarnya Woohyun merasakan rasa rindu yang teramat sangat terhadap Sunggyu. Namun, karena kesibukannya menjalani project barunya, dia mau tidak mau harus bisa bersikap profesional. Saking sibuknya, bahkan memegang ponselnya saja dia tidak sempat. Saat ada waktu senggang, Woohyun hanya memanfaatkan waktunya untuk beristirahat. Woohyun merasa sangat lelah dengan jadwal latihan yang terlampau padat.

Kerinduan Woohyun semakin besar saat dia tahu bahwa saat ini Sunggyu sedang mengikuti salah satu program variety show yang mengharuskan Sunggyu menginap di salah satu rumah yang menjadi tempat acara itu berlangsung. Tidak hanya semalam dua malam saja, namun Woohyun harus rela tidak bertemu Sunggyu selama hampir sebulan penuh karena Sunggyu terlibat tidak hanya dalam satu episode saja.

~~~~~~

Hari ini Woohyun bisa bernafas lega karena latihannya selesai lebih cepat dari jadwal yang sebenarnya. Woohyun kembali ke dorm dan langsung merebahkan tubuh sexynya di ruang tengah.

"Huaaah, capeknya! badanku seperti terinjak-injak oleh ribuan gajah." Keluh Woohyun pada member lain yang juga berada di ruang tengah.
"Kau terlalu berlebihan Hyung. Haizhhh." Jawab L dengan wajah dinginnya.
"huuuh." Woohyun hanya menghembuskan nafasnya kasar. Woohyun terlalu capek untuk meladeni L . "Kalian sedang menonton apa? Tumben sekali kalian duduk diam seperti ini di depan televisi? Biasanya juga berebut remote televisi. Apa acaranya sebegitu menarik sehingga kalian menontonnya bersama??" Woohyun kembali bertanya. Woohyun merasa penasaran sekali. Karena member lain terlihat tenang menunggu untuk melihat acara reality show yang akan tayang. Tidak biasanya mereka kompak dalam melihat suatu acara di televisi.
"Kau ini banyak tanya sekali Hyung. Tidak bisakah kau tutup mulutmu. Nanti juga kau akan tahu, apakah acara itu menarik atau tidak?" Jawab Sungjong sang magnae Infinite itu dengan kesal.
"Jongie, kenapa kau jadi menyeramkan seperti ini. Aku kan hanya bertanya!" Woohyyn tidak habis pikir, bagaimana bisa sang magnae yang polos bisa menjadi evil seperti ini.
"Sebentar lagi acara Sunggyu Hyung tayang. Program variety show yang diikuti Gyu Hyung dan Daeryeong Hyung." Jawab Hoya yang membuat rasa penasaran Woohyun terjawab sudah.
"Ouh, program Gyu Hyung?" Balas Woohyun santai. Namun sesaat setelah otaknya berhasil mencerna semua perkataan Hoya, "Mwooooo??? Dia bersama siapa? Daeryeong Hyung??? Bagaimana bisa??" Teriaknya kaget. Woohyun tidak menyangka kalau Sunggyunya menjadi bintang tamu dengan Daeryeong Hyung.
"Lagi-lagi kau bertingkah berlebihan Hyung." Ucap L sarkastik.
"Huum, Hyung, Kau berlebihan sekali. Memangnya kenapa kalau Gyu Hyung melakukan program bersama Daeryeong Hyung? Apa masalahnya?" Sungyeol menambahkan pernyataan L. "Lagipula mereka pasti akan meningkatkan rating program itu, kau tidak tahu kalau sekarang bangak YeongGyu shipper di luar sana." Tambah Sungyeol lagi.
"YeongGyu itu apa Yeol???" Tanya Dongwoo, entah kenapa kekasih Hoya  saat ini koneksi otaknya menurun drastis.
"Haizh, YeongGyu itu Daeryeong Sunggyu". Jawab Sungyeol riang.

Woohyun hanya mempoutkan bibirnya karena perkataan Sunggyeol benar-benar menohok tepat di dadanya. Sakit saat melihat orang yang dicintainya dipasangkan dengan Namja lain.

"Kau tidak suka Hyung? Kau cemburu kalau Gyu Hyung dekat dengan namja lain?" Sungyeol menanyakan pertanyaan yang sangat tepat. Tepat karena memang itulah yang dirasakan Woohyun sekarang.
"Apa aku harus menjawabnya Yeol~ah, kau pasti tahu jawabannya." Jawab Woohyun lemas.
"Hahahaha. Kau sekarang mengertikan bagaimana rasanya melihat namja yang kau cintai dekat dengan namja lain??? Apakah di dadamu terasa amat sesak?? Kau sekarang merasakan hal yang sama seperti yang dialaminya. Bahkan mungkin ini tidak sebanding dengan rasa sakit yang selama ini dia rasakan!" Sungyeol mengatakan sesuatu hal yang membuat Woohyun memgernyit bingung.
"Apa yang kau maksud Yeol~ah, aku tidak mengerti sama sekali!!" Woohyun kembali bertanya. Woohyun benar-benar tidak mengerti maksud dari perkataan Sungyeol.

Sebelum Sungyeol menjawab pertanyaan Woohyun, suara L menginterupsi perdebatan kecil yang terjadi antara Woohyun dan Sungyeol.

"Acaranya Gyu Hyung sudah mulai. Bisakah kalian diam??" L tidak ingin Sungyeol menghakimi Woohyun seperti itu. Memang kedekatan Woohyun dan Key selama ini membuat Sunggyu sakit hati, namun kembali lagi, ini adalah masalah Woohyun dan Sunggyu. Jadi biarkan mereka yang menyelesaikan  permasalahan mereka sendiri.

~~~~~~~~~

Setelah hampir dua jam berlalu, acara Variety Show Sunggyu telah selesai. Semua member Infinite kecuali Woohyun merasa sangat terhibur dengan program itu.

"Huah, acaranya benar-benar bagus. Gyu Hyung sangat menikmati tinggal di rumah barunya!!" Ucap Hoya antusias.
"Gyu Hyung dan Daeryeong Hyung ternyata menjadi roommate!! Hahaha, benar-benar memanjakan mata YeongGyu shipper!!"  Ucap Sungyeol senang. "Bahkan Gyu Hyung terlihat sangat dekat dengan Daeryeong Hyung. Terlihat sangat natural dan tidak dibuat-buat." Imbuhnya lagi.

Telinga Woohyun semakin memanas mendengar ocehan-ocehan yang keluar dari mulut Member Infinite lainnya yang membahas ulang bagaimana kedekatan Sunggyu dan Daeryeong. Setelah mata Woohyun yang memanas karena melihat kedekatan Sunggyu dan Daeryeong, kini telinganya juga merasakan hal yang sama. Perlahan hati Woohyun juga ikut memanas.

"Hyung, Kau ingat tadi saat JaeKwon menanyakan kenapa wajah Sunggyu terlihat seperti orang patah hati? lalu Daeryeong Hyung menjawab kalau benar Gyu Hyung patah hati,  dia akan berusaha menyembuhkan hati Gyu Hyung agar tidak sakit lagi." Tanya Sang magnae kepada Sungyeol.
"Hahaha. iya kau benar! Aku tahu, sebenarnya Daeryeong Hyung menyukai Gyu Hyung. Ah, andai saja mereka bisa bersama!" Jawab Sungyeol penuh harap. Sungyeol tidak menyadari kalau jawabannya akan berdampak buruk pada kondisi hati Woohyun. Sungyeol seakan acuh dengan perasaan Woohyun. Mungkin Sungyeol sudah tidak tahan karena Woohyun sering membuat Gyu Hyungnya menangis.
"Ssssst...." L yang duduk disebelah Sungyeol hanya mencoba untuk membuat kekasihnya itu diam. L tidak tega melihat kondisi Woohyun saat ini.
"L~ah, kau ini tidak tahu yah, mereka sangat cocok. Huaaah, aku sekarang akan menjadi YeongGyu Shipper!!!" Teriak Sungyeol bersemangat.

L tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk menghentikan aksi sang kekasih. L hanya berharap Woohyun tidak  akan semakin sakit hati.

Woohyun beranjak dari tidurnya. Dia melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Dia hanya ingin menenangkan pikirannya. Berharap rasa sakit yang mendera dadanya perlahan menghilang.

"Tidakkah ini terlalu berlebihan??? Aku kasian sekali melihat Woohyun hyung seperti itu." Hoya berkata dengan lemah. Dia merasa kasihan dengan Woohyun.
"Tidak sama sekali. Ini tidak sebanding dengan apa yang dirasakan Gyu Hyung." Jawab Sungyeol mantap. "Aku benar-benar berharap kalau Daeryeong Hyung bisa merubah Gyu Hyung. Aku ingin melihat mereka bersama." Ucap Sungyeol pada semuanya.
"YeoungGyu couple?? Bukankah nama saudara kembar Daeryeong Hyung itu Seoryeong Hyung?? Kalau nanti ada yang beranggapan kalau YeongGyu itu Seoryeong Sunggyu bagaimana??" Dongwoo kembali menanyakan hal yang sangat tidak  penting.
"Hahahahaha. Dino Hyung, kau benar-benar!!! Itu tidak mungkin, karena Seoryeong Hyung sudah punya couple sendiri, namanya SeoYeol!" Jawab Sungyeol.
"SeoYeol??? Apalagi itu??" Kini giliran Hoya yang penasaran dengan singkatan-singkatan yang dilontarkan Sungyeol.
"SeoYeol itu Seoryeong Sungyeol!!" Jawab Sungyeol dengan keras dan mengundang lirikan tajam L padanya. "Hahahahaha, aku bercanda. Tidak ada couple seperti itu, coupleku hanya dirimu, L~ah!!" Sungyeol mencoba untuk menenangkan kekasihnya yang saat ini sedang menahan amarahnya.

~~~~~~~~~~~

Sudah hampir sebulan Sunggyu dan Woohyun benar-benar tidak melakukan  contact sama sekali. Woohyun yang saat ini sangat sibuk dengan duetnya dengan Key, dan Sunggyu yang sibuk dengan programnya dengan Daeryeong. Sunggyu dan Woohyun sama-sama memiliki kesibukan masing-masing dengan pasangan yang sebenarnya tidak mereka harapkan.

Woohyun sebenarnya menginginkan duetnya dengan Sunggyu. Dia ingin membuat sub unit Infinite V (Vocal) seperti yang mereka lakukan dulu. Sunggyu juga berfikir hal yang sama, dia menginginkan melakukan program bersama dengan Woohyun. Namun, harapan mereka tidak terkabulkan. Mungkin di lain waktu ada kesempatan (?).

Meskipun Sunggyu dan Woohyun sibuk dengan pekerjaan mereka, dihati kecil mereka berdua, mereka merasakan ada sesuatu perasaan sakit yang teramat dalam saat melihat orang yang dicintainya  dekat dengan orang lain. Bahkan bisa dibilang sangat dekat. Sunggyu terkadang sering menangis sendiri di dalam kamar mandi saat melihat Woohyun semakin dekat dengan namja yang bernama Key itu. Sunggyu tidak ingin semua orang tahu kondisinya yang sangat berantakan saat dirinya tidak bisa menahan perasaan sakit di hatinya. Dia tidak ingin membuat semua orang khawatir. Tidak jauh berbeda dengan Woohyun. Woohyun terkadang menjadi gampang marah saat melihat kedekatan Sunggyu dengan Daeryeong. Bahkan Key dibuat merinding karena dia sempat melihat Woohyun marah-marah dan mematahkan sapu lantai yang terbuat dari kayu menjadi dua bagian.

Tidak ada yang bisa disalahkan. Sunggyu dan Woohyun hanya mengalami missunderstanding. Mereka sama-sama salah paham. Kurangnya komunikasi yang mereka lakukan, membuat mereka mengalami sesuatu yang membuat mereka salah paham.  Sunggyu yang hanya melihat kedekatan Woohyun dengan Key dari sudut pandangnya sendiri dan tidak memberikan kesempatan dirinya untuk bertanaya kepada Woohyun tentang kebenaran yang sesungguhnya, begitupun  sebaliknya dengan Woohyun yang bersikap sama seperti Sunggyu. Dia hanya melihat kedekatan  Sunggyu dengan Daeryeong dari segi pandangnya saja.

Hal ini kemudian membuat member Infinite yang lain menjadi gerah. Sebenarnya mereka tahu bagaimana sakitnya perasaan  Sunggyu dan Woohyun.

"Hyung, aku tidak tahan  melihat mereka seperti itu terus! Aku merasa kasihan." Ucap Sungjong kepada para Hyungdeulnya yang langsung dijawab anggukan kepala tanda setuju oleh semua Hyungnya.
"Aku tidak tahu,  Kenapa WooGyu couple begitu polos dan bodoh sih. Haizh, Apa mereka. tidak bisa memikirkan jalan keluar untuk memperbaiki hubungan mereka. Apa mereka tidak lelah seperti itu terus?" L mengungkapkan kekesalannya  kepada Couple Woogyu yang dirasa sangat-sangat tidak peka.
"Entahlah, akku juga bingung, kenapa mereka bisa  seperti itu. Mereka sama-sama tidak peka. Tidak ada yang memulai untuk menyelesaikan masalah mereka." Hoya ikut  menambahkan perkataan L.
"Apa kita bisa melakukan sesuatu agar mereka bisa rujuk kembali?" Tanya Dongwoo.
"Sepertinya  ada Hyung! Hahahaha." Sungyeol lagi-lagi mempunyai ide  brilliant.

"Yuhuuu. Ayo kita laksanakan!" Semuanya berseru semangat menjalankan ide  yang dikatakan Sungyeol.

~~~~~~~~~~~

Hari sudah semakin gelap, Jam sudah menunjukkan pukul 11malam. Suasana Dorm sudah mulai tenang, Semua member sudah bersiap-siap melanjutkan perjalanannya ke  alam mimpi, namun mendadak keadaan  dorm menjadi gelap gulita. Semua lampu yang menerangi Dorm mendadak mati.

"Huaaaah, Gyu Hyung!!!! Kenapa gelap sekali?" Teriak  Sungjong histeris. Sunggyu yang tidur disebelahnya menjadi kaget dan segera bangun dari mimpinya.
"Eoh, apa mati lampu?" Tanya Sunggyu.
"Molla Hyung! coba lihat keluar! Aku takut. Cepat periksa saklarnya." Perintah Sungjong.
"Haizh, Arraaaa!!!" Sunggyu melangkahkan kakinya keluar kamar menuju arah belakang.

Sumber listrik berada di dalam sebuah gudang yang ada di bagian samping dapur. Entah bagaimana si  pembuat rumah ini meletakkan sumber listrik di dalam gudang. Dan secara kebetulan hal ini membuat rencana untuk menyatukan WooGyu menjadi lancar.

Sunggyu  memasuki gudang, dilihatnya ada seseorang yang sedang mengecek saluran listrik itu. Sunggyu  mendekati seseorang itu yang ternyata adalah  Woohyun.

"Oh, Namoo~ah.!!" Sapa Sunggyu saat menyadari bahwa seseorang  itu adalah Woohyun.
"Nde Hyung." Jawab Woohyun.
"Bagaimana?  Apa terjadi sesuatu?" Tanya Sunggyu lagi.
"Molla Hyung, sepertinya tidak. Sebentar!" Jawab Woohyun singkat. "Ah, sudah Hyung, Sepertinya ada yang iseng mematikan aliran listriknya!" Jawab Woohyun saat sudah menemukan penyebab matinya lampu dorm.

Sebelum Sunggyu dan Woohyun keluar dari gudang, pintu gudang  mendadak terkunci dari  luar. Sunggyu dan Woohyun terjebak di dalam gudang.

"YAAAAAAA!!!!! BUKA PINTUNYA!!!!!" Teriak Sunggyu. Sunggyu benar-benar frustasi karena kelakuan dongsaengnya.
"Sudahlah hyung. Biarkan saja, nanti juga dibukakan!" Kata Woohyun asal.

Sunggyu terlalu lelah untuk berteriak kepada dongsaengnya yang tega menguncinya di gudang. Sunggyu mencari tempat yang cocok untuk dibuatnya tiduran. Sunggyu duduk di pojokan gudang. Melipat kedua kakinya dan menyenderkan badannya ke tumpukan kardus. Matanya perlahan  mulai menutup. Namun, tidak lama Woohyun mulai bersuara.

"Hyung! Mianhae!" Ucap Woohyun.
"Tidak perlu minta maaf Namoo~ah, Kau tidak melakukan kesalahan apapun!" Jawab Sunggyu masih dengan matavyang tertutup.

Woohyun berjalan mendekati Sunggyu. Woohyun menyamakan posisinya dengan Sunggyu dan memulai kembali peecakapannya.

"Hyung." Panggil Woohyun.
"Hemmb!" Jawab Sunggyu.
"Buka matamu dan lihat aku Gyuie!" Kata-Kata Woohyun membuat jantung Sunggyu berdetak lebih cepat. Sudah lama sekali Sunggyu tidak mendengar Woohyun memanggilnya dengan panggilan Gyuie

Karena Sunggyu masih menutup matanya, Woohyun dengan cepat mengecup bibir indah Sunggyu. Meskipun hanya sekilas, hal ini berhasil membuat Sunggyu membuka matanya lebar-lebar. Sunggyu terlihat sangat lucu karena berusaha melebarkan matanya yang sipit.

"A...aapaaa yang kau lakukan?" Tanya Sunggyu gagap. Sunggyu berusaha menetralkan detak jantungnya.
"Seperti yang kau lihat dan rasakan! Aku baru saja menciummu! Apa kau tidak tahu? Apa kau ingin aku melakukannya lagi?" Jawab Woohyun dengan menyunggingkan senyum andalannya.

Sunggyu hanya menundukkan kepalanya. Semburat merah perlahan muncul di area pipi chubbynya. Woohyun yang melihat aksi malu-malu kucing Sunggyu hanya tersenyum simpul.

"Gyuie, dengarkan aku." Woohyun meraih dagu Sunggyu agar pandangan Sunggyu menatap ke arahnya. "Gyuie, apa yang kau lihat selama ini, tidak seperti yang kau fikirkan. Aku dan Key, tidak ada hubungan apapun! Kami ha
ya berteman dekat, itu saja. Dan kedekataanku dengannya saat ini, itu semua hanya karena tuntutan profesi saja, tidak lebih. Maafkan aku kalau mungkin kedekatannku dengan Key membuatmu merasa sakit. Aku tidak bermaksud melukai hatimu. Sungguh, Kau harus percaya kalau hatiku ini hanya untukmu." Woohyun mulai mengungkapkan semua perasaannya. Mungkin dengan ini, semua kesalahpahaman ini bisa terselesaikan.
"Jinjjaro! Hanya sebatas teman saja?" Tanya Sunggyu dengan suara bergetar. Sunggyu menahan tangisnya agar tidak tunpah.
"Nde Gyuie, hanya teman. Kau harus percaya kalau hatiku ini hanya untukmu." Woohyun menekankan kata per kata untuk meyakinkan Sunggyu sekali lagi.
"Gomawo Namoo~ah!!" Sunggyu mulai terisak. "Maafkan aku juga Namoo. Mungkin kedekatanku akhir-akhir ini dengan Daeryeong Hyung membuatmu merasakan hal yang sama sepertiku. Mianhae, Jeongmal mianhae." Ucap Sunggyu dengan diiringi air mata yang keluar dari mata indahnya.
"Arrasseo Gyuie! Awalnya memang aku merasa sangat cemburu, tapi aku tahu kalau hatimu juga hanya untukku." Jawab Woohyun.

Perlahan Woohyun semakin mendekatkan tubuh mereka. Woohyun menarik Sunggyu ke dalam pelukannya. Woohyun berusaha untuk menenangkan tangis Sunggyu.

"Uljima Gyu. Uljima, aku tidak tahan melihatmu menangis seperti ini. Sssttt... Uljima." Woohyun menepuk-nepuk punggung Sunggyu dengan pelan, berharap agar namja yang dicintainya itu bisa berhenti menangis.
"Gomawo Namoo~ah, Gomawo." Sunggyu mengucapkan terimakasihnya karena Woohyun masih tetap mencintainya.
"Tidak perlu mengucapkan gomawo Gyuie!" Ucap Woohyun. Woohyun perlahan melepaskan pelukannya. Woohyun menatap mata Sunggyu tajam. "Kau harus ingat ini Gyuie, Nam Woohyun hanya mencintai Kim Sunggyu. Ah, Aniyo, Nam Woohyun hanya akan mencintai Nam Sunggyu dan Nam Sunggyu kau harus selamanya mencintai Nam Woohyun." Lanjut Woohyun.

Kata-kata indah yang keluar dari bibir tebal Woohyun membuat hati Sunggyu berdesir. Sunggyu merasakan semakin banyak sensasi aneh yang muncul di dalam tubuhnya. Senang, Bahagia, itulah yang dirasakan Sunggyu saat ini.

"Gyuie, Apa kita harus menikah secepatnya? Heum? Aku tidak ingin melihat Daeryeong Hyung mencurimu dariku?" Ucap Woohyun asal.
"Namoo~ah, Daeryeong hyung sudah aku anggap seperti Hyungku sendiri. Jangan cemburu padanya." Jawab Sunggyu untuk meyakinkan Woohyun.

Woohyun hanya manggut-manggut paham dengan apa yang disampaikan Sunggyu. Keduanya kini sudah melewati masa-masa missubderstanding yang hinggap dalam hubunan mereka. Semuanya sudah clear untuk saat ini.

"Gyuie, satu hal yang harus kau ingat juga. Kau harus menceritakan segala sesuatu yang mengganjal di hatimu padaku. Katakan apa yang ingin kau katakan. Jangan memendam perasaanmu sendiri. Aku ada di sampingmu tidak hanya disaat kau bahagia, tapi aku ada disampingmu juga untuk mendengarkan keluh kesahmu, aku ingin kau lebih bisa terbuka padaku! Kau paham?" Woohyun benar-benar membuat Sunggyu merasa sebagai kekasih yang paling beruntung di dunia. Sunggyu beruntung memiliki kekasih tampan dan sangat baik seperti Woohyun.

"Chuuuuu" Sunggyu mencium bibir tebal Woohyun dengan cepat. Sunggyu tidak tahu kenapa dia bisa sampai melakukan hal ini. Sunggyu sangat malu saat ini.
"Gyu???? Kau menciumku terlebih dahulu? Apa aku mimpi?" Woohyun tidak bisa memungkiri kalau dirinya sangat kaget karena Sunggyu menciumnya terlebih dahulu. Woohyun sangat senang sekalo dibuatnya. "Gyuie, Seharusnya kau menciumku sangat lama? Jangan sekilas seperti tadi!" Woohyun mulai merengek seperti anak kecil.

Sunggyu semakin menundukkan kepalanya tanda dia sangat malu saat ini. Woohyun semakin menggodanya. Woohyun senang melihat wajah malu-malu Sunggyu.

"Namoo~ah, hentikan! jangan menggodaku terus!" Pinta Sunggyu.
"Baiklah, tapi ada syaratnya!" Woohyun mulai menunjukkan senyum yang membuat Sunggyu bergidik ngeri.
"Aaaa...paaa Syaratnya?" Tanya Sunggyu gagap.
" Gampang kok. syaratnya hanya ini.." Woohyun meletak jari telunjuknya pada bibir tebalnya.

Sunggyu yang mengerti maksud dari kalimat Woohyun, hanya bisa menelan ludahnya dengan kasar. Sunggyu masih ragu melakukan hal itu . Sungguh memalukan bagi Sunggyu. Namun, perlahan Sunggyu mendekatkan wajahnya dengan wajah Woohyun. Woohyun yang sudah bersiap dari tadi hanya memejamkam matanya dan menunggu bibir Sungyu mendarat indah di bibirnya.

Wajah Sunggyu semakin mendekat dan "Chuuuu" Sunggyu hanya menempelkan bibirnya pada permukaan bibir Woohyun. Woohyun yang tidak sabaran akhirnya mulai menggerakkan bibirnya. Woohyun menyesap bibir bawah Sunggyu, tangan Woohyun kini mulai mendarat di punggung Sunggyu. Memeluk tubuh gembul Sunggyu agar semakin mendekat padanya. Sedangkan Sunggyu kini mulai membalas pagutan indah yang dilakukan Woohyun dan mulai mengalungkan tangannya dileher Woohyun. Pagutan bibir mereka sangat dalam, tanpa ada nafsu. Mereka hanya menyalurkan rasa cinta dan bahagia mereka lewat ciuman mesra yang mereka lakukan.

"Jongie~ Jangan melihat ini. Kau belum cukup umur!" Sungyeol berkata pada Sungjong dan menutup kedua mata Sungjong dengan tangannya.
"Hyung, aku sudah 20 tahun, bahkan aku sudah punya KTP! Aku sudah dewasa Hyung!" Sungjong tidak suka karena para hyungnya selalu menganggapnya seperti anak kecil.
"Berapapun usiamu sekarang. Kau tetap magnae, dan kau ini masih kecil." Imbuh Dongwoo sambil menjitak kepala Sungjong.

Ide cemerlang Sungyeol untuk mengunci WooGyu Couple berbuah hasil yamg manis. Member Infinite yang lain mulai berhamburan pergi setelah melihat happy ending yang terjadi dalam hubungan Sunggyu dan Woohyun.

"Gomawo Dongsaeng~ah!" Sunggyu berkata dalam hatinya. Sunggyu tahu kalau semua ini adalah rencana yang dibuat oleh para dongsaengnya. Sunggyu sangat berterimakasih karena kalau bukan karena rencana konyol para dongsaengnya, hubungannya dengan Woohyun mungkin tidak akan seperti sekarang.

~~~ THE END ~~~~~

A/N : Huaaaaaaahhhhh!!!! Gyu Eomma!!! sumpah demi apa gue nangis bikin endingnya! Ini ff gue buat gegara galau mikir berita kalau Namoo bakal duet maut ama si Key! Hiks! Gyuie sabar yah! mereka cuma kerja kok, cinta Namoo just For Gyuie!! Tadi juga sempet muncul Daeryeong Tasty, entah kenapa mendadak kepikiran tuh namja aja. Hahahaha. huaaaaah, pokoknya, Gomawo buat kalian yang mau baca ff ini sampai selesai. Gue tahu ini ff beneran gaje bingit!! Mian kalo jelek storynya #NangisdiPojokan. Sekali lagi "Gamsa-Gamsa"

Google Search